secara cermat agar tidak ada satu kalimat pun yang menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut. Jika dalam satu paragraf itu ada satu atau lebih kalimat
yang menyimpang dari gagasan utama paragraf itu, tentu paragraf menjadi tidak utuh, tidak berkaitan, dan mengganggu kelancaran pembacaan karena terasa
sumbang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kohesi adalah kepaduan bentuk dan keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain
sehingga tercipta wacana yang baik dan utuh.
2.2.2.2 Kohesi Leksikal
Kohesi leksikal adalah hubungan semantik antarunsur pembentuk wacana dengan memanfaatkan unsur leksikal Kushartanti, 2005: 98. Hubungan kohesif
yang diciptakan dengan pilihan kata yang serasi, menyatakan hubungan makna atau relasi semantik antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang
lain dalam wacana. Menurut Tarigan 2009: 98, kohesi leksikal terdiri dari enam unsur, yaitu:
a. Repetisi
Repetisi adalah kohesi leksikal yang berupa pengulangan konstituen yang telah disebut Baryadi, 2002: 25. Kata yang dianggap penting pada kalimat yang
menjadi pusat perhatian disebutkan kembali pada kalimat yang lain dengan tujuan untuk memberi penekanan.
Contoh:
Para pemuda Indonesia, pemuda Jawa, pemuda Batak, pemuda Ambon, dan lain-lain turut berjuang menantang penjajah, memperjuangkan
kemerdekaan di Nusantara ini Tarigan, 2009: 98.
Pada contoh di atas terdapat repetisi atau pengulangan kata pemuda sebagai bentuk penanda kohesi leksikal.
b. Sinonim
Sinonim adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang mirip antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain Baryadi, 2002:
27. Contoh:
Mereka semua merupakan pahlawan, pejuang yang tidak kenal menyerah Tarigan, 2009: 98.
Pada contoh di atas terdapat sinonim kata pahlawan dan pejuang sebagai
bentuk penanda kohesi leksikal.
c. Antonim
Antonim adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang bersifat kontras atau berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen
yang lain Baryadi, 2002: 28. Contoh:
Para pejuang ini adalah putra dan putri yang gagah perkasa Tarigan, 2009: 98.
Pada contoh di atas terdapat antonim kata putra dan putri sebagai bentuk penanda kohesi leksikal.
d. Hiponim
Hiponim adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang bersifat hierarkis antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain
Baryadi, 2002: 26. Satuan bahasa yang digunakan memiliki makna yang dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.