demikian, fearful attachment berhubungan negatif dan signifikan dengan self-acceptance dan positive relationships with other.
Koefisien korelasi r antara dismissing attachment dan dimensi psychological well being self-acceptance
: sebesar 0,236 dengan taraf
signifik
Self- utonomy
Positive Relationships with
Other ansi 0,033 p 0,05 dan autonomy sebesar 0,314 dengan taraf
signifikansi 0,004 p 0,01. Koefisien korelasi tersebut tergolong rendah dan bernilai positif Sugiyono, 2008. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin tinggi kecenderungan seseorang menjadi dismissing attachment, semakin tinggi pula kemampuan seseorang pada dimensi self-acceptance
dan autonomy. Dengan demikian, dismissing attachment berhubungan positif dan signifikan dengan self-acceptance dan autonomy.
b. Analisis antar variabel bersifat tidak linear
Tabel 12 Uji hipotesis korelasi Spearman Rank
acceptance A
Secure - 0,253 -
Preoccupied -
0,175 -
,40 -
- Fearful
- 0,117
- Dismissing
- -
- 3
p 0,05, p 0,01
Berdasarkan hasil analisis korelasi Spearman Rank diperoleh data sebagai berikut:
Koefisien korelasi r antara secure attachment dan dimensi autonomy sebesar 0,253 dengan taraf signifikansi 0,022 p 0,05.
Koefisien korelasi tersebut tergolong rendah dan bernilai positif Sugiyono, 2008. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
kecenderungan seseorang menjadi secure attachment, semakin tinggi juga kemampuan seseorang pada dimensi autonomy. Dengan demikian, secure
attachment berhubungan positif dan signifikan dengan autonomy. Koefisien korelasi r antara preoccupied attachment dan dimensi:
autonomy sebesar - 0,175 dengan taraf signifikansi 0,116 p 0,01, di mana dapat diketahui bahwa koefisian korelasi negatif dan tidak
signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa preoccupied attachment memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan dengan autonomy.
Koefisien korelasi r antara fearful attachment dan dimensi autonomy sebesar - 0,117 dengan taraf signifikansi 0,294 p 0,01, di
mana dapat diketahui bahwa koefisian korelasi negatif dan tidak signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa fearful attachment memiliki
hubungan negatif dan tidak signifikan dengan autonomy. Koefisien korelasi r antara dismissing attachment dan dimensi
positive relationships with other sebesar - 0,403 dengan taraf signifikansi 0,707 p 0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dismissing
attachment memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan dengan positive relationships with other.
D. PEMBAHASAN
Pembahasan ini dijelaskan dalam tiga bagian, yaitu hipotesis diterima, hipotesis ditolak, dan temuan tambahan hasil penelitian.
1. Hipotesis Diterima
Penelitian ini menghasilkan sembilan hipotesis diterima, yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara secure attachment dan dimensi self-
acceptance, autonomy, dan positive relationships with other RPWB; ada hubungan negatif dan signifikan antara preoccupied attachment dan
dimensi self-acceptance serta positive relationships with other RPWB; ada hubungan negatif dan signifikan antara fearful attachment dan dimensi
self-acceptance serta positive relationships with other RPWB; serta ada hubungan positif dan signifikan antara dismissing attachment dan dimensi
self-acceptance serta autonomy RPWB. Penjelasan mengenai sembilan hipotesis diterima adalah sebagai berikut:
1.1. Hubungan positif signifikan antara secure attachment dan
dimensi self-acceptance, autonomy, serta positive relationships with other RPWB
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif signifikan antara secure attachment dan dimensi self-acceptance, autonomy, dan
positive relationships with other RPWB. Individu secure attachment memiliki model diri dan orang lain positif Bartholomew Horowitz,
1991. Penelitian ini mendukung penelitian Park, Crocker, dan Mickelson 2004 menemukan bahwa individu dengan model diri
positif misal, secure attachment memiliki self-esteem yang tinggi dibandingkan dengan model diri negatif misal, anxious-ambivalent
attachment. Merz dan Consendine 2009 dalam Merz Consedine, 2012 menambahkan bahwa secure attachment memiliki kemampuan
untuk menyeimbangkan antara kemandirian dan ketidakrapuhan diri. Penelitian ini juga mendukung penelitian Levy dan Davis 1998
menemukan bahwa secure attachment memiliki karasteristik hubungan yang positif.
1.2. Hubungan negatif signifikan antara preoccupied dan fearful
attachment dan dimensi self-acceptance serta positive relationships with other RPWB
Penelitian ini juga menemukan bahwa mahasiswa psikologi dengan model preoccupied atau fearful attachment menunjukkan
kemampuan self-acceptance dan positive relationships with other yang rendah. Penelitian ini mendukung penelitian Ariastuti 2011
menemukan bahwa biarawati di Filipina dengan kecenderungan yang tinggi pada model preoccupied
atau fearful attachment
memperlihatkan kemampuan dalam self-acceptance dan positive
relationships with other yang rendah. Berdasarkan pembahasan Ariastuti 2011, kemampuan yang rendah pada kedua dimensi
tersebut disebabkan oleh model diri negatif yang dimiliki oleh preoccupied dan fearful attachment. Model diri negatif cenderung
memiliki kesulitan dalam penyesuaian atas diri dan lingkungan sekitar sebagai ekspresi dari kesulitan mereka menerima diri, menghargai diri
secara positif serta memelihara hubungan positif dengan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya mengenai hubungan negatif antara model preoccupied atau fearful attachment masa dewasa dan dimensi self-acceptance dan
positive relationships with other RPWB. Model negatif yang dimiliki oleh model preoccupied atau fearful attachment memperlihatkan
kemampuan yang rendah dalam pencapaian psychological well-being yang baik. Pernyataan ini didukung pendapat Griffith 2004 dalam
Aristuti, 2011 menyatakan bahwa model diri negatif pada attachment membatasi eksplorasi pembelajaran dan perkembangan masa hidup.
1.3. Hubungan positif signifikan antara dismissing attachment dan
dimensi self-acceptance serta autonomy RPWB
Berkaitan dengan penerimaan diri dan kemandirian, penelitian ini menemukan hubungan positif signifikan antara dismissing
attachment dan dimensi self-acceptance serta autonomy RPWB. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa psikologi dengan dependensi yang