Masa Dewasa Awal LANDASAN TEORI

psikologi pada masa dewasa awal adalah individu yang mampu menerima diri, menjadi pribadi yang mandiri, dan membangun hubungan yang hangat dan mendalam dengan orang lain.

D. HUBUNGAN ATTACHMENT DAN PSYCHOLOGICAL WELL-

BEING PADA MASA DEWASA Attachment pada masa dewasa berperan penting dalam pencapaian kualitas hubungan interpersonal dan penyesuaian diri secara keseluruhan Hazan Shaver, 1994 dalam dalam Diehl, Elnick, Bourbeau, Labouvie-Vief, 1998. Pernyataan tersebut didasarkan pada attachment masa kanak-kanak terbentuk oleh interaksi antara anak dan pengasuhnya dalam hubungan dekat dan anak menginternalisasikan pengalaman tersebut ke dalam kerangka model internal Bowlby, 1973 dalam Diehl, Elnick, Bourbeau, Labouvie-Vief, 1998. Kerangka model internal ini mengintegrasikan keyakinan dasar mengenai diri, orang lain dan dunia sosial secara umum. Selain itu, kerangka model internal diperkirakan mampu mempengaruhi pembentukan dan pemeliharan relasi sosial kehidupan individu di masa depan Bowlby, 1988 dalam Diehl, Elnick, Bourbeau, Labouvie-Vief, 1998. Model attachment juga diyakini akan membentuk struktur kepribadian individu secara menyeluruh, mempengaruhi karakteristik kepribadian serta cara individu bereaksi terhadap kebutuhan internal dan eksternal Bowlby, 1988 dalam Diehl, Elnick, Bourbeau, Labouvie-Vief, 1998. Penelitian menunjukkan bahwa perbedaan model attachment berhubungan dengan perbedaan masalah interpersonal, seperti self-esteem, kemampuan berekspresi, kemampuan percaya pada orang lain, keyakinan mengenai sifat manusia, gaya mencintai Collin Read, 1990, kualitas relasi interpersonal Hazan Shaver, 1987, dan kemampuan regulasi diri Kobak Sceery, 1988. Bartholomew dan Horowitz 1991 membuktikan bahwa attachment pada masa dewasa berhubungan dengan konsep diri distres, self-esteem, dan self-acceptance, kemampuan bersosialisasi, dan masalah interpersonal autocratic, competitive, cold, introverted, subassertive, exploitable, nurturant, dan ekspressive. Diehl, Elnick, Bourbeau, dan Labouvie-Vief 1998 menambahkan bahwa attachment pada masa dewasa mengindikasikan kepercayaan diri, psychological well-being, dan kemampuan bersosialisasi. Dinamika hubungan antara model attachment masa dewasa dan dimensi self-acceptance, autonomy, positive relationships with other RPWB dijelaskan sebagai berikut:

1. Dinamika Hubungan antara Model Attachment dan Dimensi Self-

Acceptance RPWB Dalam perspektif attachment masa dewasa, mental model diri merupakan respresentasi harapan mengenai kelayakan diri Griffin Bartholomew, 1994. Secure attachment memiliki model diri positif yang mengindikasikan kemampuan penerimaan diri. Kemampuan ini dihasilkan dari sikap kelayakan diri self-worth yang bersumber pada penghargaan diri yang positif penilaian internal dan tidak bergantung pada penilaian eksternal; Bartholomew, 1990. Kemampuan ini juga disebabkan oleh kepuasan diri self-liking akan hubungan yang hangat dengan orang lain dan penerimaan positif dari orang lain Brennan Morris, 1997. Bartholomew dan Horowitz 1991 menemukan bahwa secure attachment berhubungan positif dengan self-concept self-esteem, self-acceptance, subjective distress. Park, Crocker, dan Mickelson 2004 menambahkan bahwa individu dengan pandangan model diri positif misalnya, secure attachment memiliki self-esteem yang tinggi dibandingkan dengan individu dengan pandangan model diri negatif anxious-ambivalent attachment. Preoccupied attachment memiliki pandangan model diri negatif. Bartholomew 1990 mengungkapkan bahwa model diri negatif berhubungan dengan kecemasan akan penerimaan dan penolakkan dalam hubungan akrab. Selain itu, mereka mengkhawatirkan kebutuhan akan kelekatan attachment. Hasil dari kecemasan dan kekhawatiran tersebut adalah individu ini cenderung mudah bergantung high dependency pada orang lain. Penerimaan diri pun didapatkan dengan berusaha diterima dan dinilai positif oleh orang lain. Brennan dan Bosson 1998 dalam Park, Crocker Mickelson, 2004 mengemukakan bahwa individu preoccupied attachment mengalami keraguan dalam penerimaan diri karena evaluasi diri self-