terlalu sedikit. Mengenai hal tersebut, Hadi 2005 mengungkapkan bahwa jumlah item yang terlalu sedikit akan menjadi kendala karena memungkinkan
ada item-item yang gugur. Selain itu, jumlah item yang terlalu banyak akan menimbulkan kelelahan dan kebosanan subjek, serta menyita waktu yang
lebih lama untuk menjawab.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian dilakukan sebanyak dua kali dengan memasuki kelas psikologi eksperimen. Penelitian pertama berlangsung pada hari Jumat 22
Februari 2013 pukul 10.00-11.00 WIB. Penelitian kedua diadakan pada hari Rabu 13 Maret 2013 pukul 08.00-09.00 WIB. Skala penelitian disebar dengan
meminta langsung pada subjek penelitian untuk mengisi skala. Dari 105 skala, skala yang memenuhi syarat hanya 82 skala. Skala tersebut berasal dari 61
subjek perempuan dan 21 subjek laki-laki. Sebanyak 23 skala tidak digunakan dalam penelitian ini karena 2 subjek berada pada semester dua, 9 subjek
berada pada semester enam, 11 subjek berada pada semester delapan, dan 1 subjek berada pada semester sepuluh. 23 subjek tersebut tidak dipakai oleh
peneliti karena peneliti ingin menyeragamkan kriteria subjek. Sebelum proses pengambilan data, langkah awal yang dilakukan
peneliti adalah memberikan pengantar briefing kepada subjek mengenai petunjuk pengerjaan kedua skala penelitian. Selama pengerjaan skala, peneliti
mengingatkan subjek untuk memeriksa kembali skala supaya tidak ada item yang terlewati. Setelah skala dikumpulkan kembali, peneliti juga memastikan
bahwa skala telah terisi semua dan layak untuk dianalisis. Setelah semua skala terkumpul, peneliti menyampaikan penjelasan debriefing mengenai tujuan
dari penelitian hubungan model attachment dan psychological well-being pada masa dewasa awal.
C. HASIL PENELITIAN
1. Uji Asumsi Penelitian
Uji hipotesis diawali dengan melakukan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Pengujian dilakukan dengan bantuan
program SPSS for Windows versi 16.00. a.
Uji normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengecek distribusi data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak Santoso, 2010. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov Test. Dari hasil uji beda tersebut, dapat disimpulkan dua hal: Pertama, jika
p 0,1 maka data penelitian berbeda secara signifikan dengan data virtual yang normal. Dengan kata lain, data penelitian memiliki
sebaran data yang tidak normal. Kedua, jika p 0,1 maka data penelitian tidak berbeda secara signifikan dengan virtual yang normal.
Dengan kata lain, data penelitian memiliki sebaran data yang normal. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel Kolmogorov-Smirnov
Z
Asymp. Sig 2-tailed
Secure 1,165
0,132 Preoccupied
1,396 0,041
Fearful 0,902
0,390 Dismissing
0,970 0,304
Self-acceptance 0,812
0,525 Autonomy
1,068 0,204
Positive Relationships with
Other 0,543
0,929
Berdasarkan hasil di atas, enam variabel menunjukkan probab
mogorov-Smirnov Test kurang akurat dalam menguji apaka
ilitas lebih besar dari 0,1 p 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian memiliki sebaran data yang normal. Sedangkan satu
variabel menunjukkan probabilitas lebih kecil dari 0,1 p 0,1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data penelitian dari variabel tersebut
tidak normal. Uji Kol
h sebuah distribusi mengikuti kurva normal atau tidak. Cara lain yang dapat digunakan adalah membaca grafik yang mengikuti kurva
normal Santoso, 2010. Grafik kurva normal berbentuk unimodal, yaitu grafik dengan satu titik puncak atau satu poin sangat tinggi Aron
Coups, 2003. Analisis grafik dilakukan dengan menggunakan