H. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data merupakan suatu metode untuk mengelolah data penelitian, menganalisis hasil penelitian, dan menguji kebeneran dari
penelitian tersebut. Sebelum dilakukan analisis data, diawali dengan uji normalitas dan uji linieritas menggunakan program SPSS for Windows
versi 16.00. Selanjutnya untuk menguji hipotesis digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Teknik ini digunakan untuk
mengetahui hubungan antara model attachment pada masa dewasa secure, fearful, preoccupied, dismissing dengan dimensi Ryff
Psychological Well-Being autonomy, positive relationship with other, self-acceptance.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
A. PERSIAPAN PENELITIAN
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan alat ukur berupa skala model attachment dan skala psychological well-being. Langkah
pertama, peneliti menterjemahkan Relationship Style Questionnaire RSQ dan skala Ryff’s Psychological Well-Being RPWB. Selain itu, peneliti juga
menambahkan 18 item pada skala model attachment. Delapan belas item disusun berdasarkan konsep yang dikemukakan oleh Dale Griffin dan Kim
Bartholomew 1994. Langkah kedua, peneliti meminta bantuan seseorang yang berkompeten dalam bidang bahasa Inggris dengan pendidikan S1 untuk
mengkoreksi hasil terjemahan kedua skala. Langkah ketiga, peneliti memberikan hasil pengkoreksian terjemahan dan penambahan item pada
dosen pembimbing untuk dilakukan analisis rasional dan professional judgement.
Setelah kedua skala selesai disusun, peneliti menentukan subjek sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Peneliti mengambil subjek mahasiswa semester
empat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan alasan peneliti
58
semester tersebut tidak terlalu awal dan tidak terlalu akhir pada masa perkuliahan mahasiswa. Peneliti meminta dan memperoleh izin secara lisan
untuk mengambil data penelitian di kelas. Uji coba yang dilakukan oleh peneliti untuk kedua skala yang telah disusun adalah uji coba terpakai.
Pengambilan data hanya dilakukan dalam satu waktu dan data hasil uji coba sekaligus digunakan sebagai data penelitian Hadi, 2005. Alasan peneliti
menggunakan uji coba terpakai adalah teknis pelaksanaan dan keterbatasan waktu. Hadi 2005 mengatakan bahwa uji coba terpakai ini memiliki risiko,
yaitu adanya jumlah item yang gugur dan tidak digantikan dengan item yang baru. Namun, hal ini dapat diatasi dengan penyusunan butir-butir item dalam
jumlah banyak. Dengan alasan tersebut, peneliti menambahkan item pada skala model attachment. Relationship Style Questionnaire RSQ hanya
berjumlah 18 item, 5 item untuk mengukur secure dan dismissing attachment dan 4 item untuk mengukur fearful dan preoccupied attachment. Kemudian,
peneliti menambahkan dua kali lipat dari item yang sudah ada. Sehingga skala model attachment berjumlah 36 item, 9 item untuk masing-masing model
attachment. Sedangkan skala Ryff’s Psychological Well-Being RPWB berjumlah 42 item, 14 item untuk masing-masing dimensi psychological well-
being. Untuk skala RPWB, peneliti tidak menambahkan item karena jumlah item dirasa cukup memadai untuk dilakukan uji coba terpakai.
Pada skala model attachment, peneliti berpendapat bahwa menambahkan dua kali lipat cukup memadai untuk dilakukan uji coba
terpakai. Hal ini dikarenakan jumlah item tidak terlalu banyak dan tidak