2. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengukuran attachment
dengan continuous ratings. Hasil pengukuran ini menemukan subjek dengan model attachment yang tidak spesifik. Dari 82 subjek, 15 atau
18,2 subjek menunjukkan dua model attachment. Menurut Bartholomew dan Horowirz 1991, pengukuran dengan continuous ratings gagal
menjadi cara yang sederhana untuk memvariasikan individu pada model attachment. Penelitian ini hanya bertujuan mengetahui hubungan antara
model attachment dan tiga dimensi RPWB sehingga peneliti tidak menggunakan kombinasi pengukuran categorical dan continuous yang
lebih konsisten dalam memvariasikan individu pada model attachment Feeney Noller, 1996.
C. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menyusun skala
Likert tanpa poin. Azwar 2012 menyarankan bahwa model respon dengan jenjang kontinum tidak diberi angka agar subjek memperkirakan
posisi responnya secara subjektif tanpa ada pengaruh dari skor yang akan didapatkan.
2. Peneliti selanjutnya yang bertujuan memvariasikan individu pada model
attachment hendaknya menggunakan kombinasi pengukuran continuous dan categorical ratings. Feeney dan Noller 1996 menyarankan
kombinasi pengukuran continuous dan categorical ratings untuk variasi individu pada attachment.
3. Penelitian ini menemukan bahwa secure attachment model diri dan orang
lain positif memiliki self-acceptance, autonomy, dan positive relationships with other yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
menyarankan kepada mahasiswa psikologi untuk memandang diri dan orang lain secara positif. Dengan pandangan ini, mahasiswa psikologi
akan lebih mudah menerima diri, memiliki sikap mandiri, dan membangun relasi positif dengan orang lain. Dengan demikian, mahasiswa psikologi
yang kelak mungkin menjadi konselor dapat memiliki kualitas konselor yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, R. A., Ploubidis, G. B., Huppert, F. A., Kuh, D., Wadsworth, M. E. J., Croudace, T. J. 2006. Psychometric evaluation and predictive validity
of Ryffs psychological well-being items in a UK birth cohort sample of women. Health Quality of Life Outcomes, 476. Diunduh 13 Juli 2012
dari
http:www.pubmedcentral.nih.govarticlerender.fcgi?artid=1634744 .
Acun-Kapikiranª, N. 2011. Focus on positive and negative information as the mediator of the relationship between empathy tendency guilty and
psychological well-being in university students. Educational Sciences: Theory Practice, 11 3, 1141-1147.
Anastasiadou, S. D. 2011. Reliability and validity testing of a new scale for measuring attitudes toward learning statistics with technology. Acta
Didactica Napocensia, 4 1, 1-10.
Ariastuti, L. T. 2011. Adult attachment style and its relationships to psychological and spritual well-being among Filipino Roman Catholic
religious sisters. unpublished master’s thesis. Universitas Ateneo de Manila, Quezon City, Filipina.
Armsden, G. C., Greenberg, M. T. 1987. The inventory of parent and peer attchment: Individual differences and their relationship to psychological
well-being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 16 5, 428-454.
Aron. A. Aron, E. N. 2003. Statistic for Psychology. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Aronson, E., Wilson, T. D., Akert, R. M. 2005. Social Psychology ed. ke- 5. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Azwar, S. 2012. Penyusunan skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bartholomew, K. 1990. Avoidance of intimacy: an attachment perspective
[Abstrak]. Journal of Social and Personal Relationships, 7 2 147-178.
94