4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi umur balita, jenis kelamin balita, umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan keluarga,
yang berjumlah 100 orang. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa berdasarkan umur balita, proporsi umur balita tertinggi pada kelompok umur 12-24 bulan yaitu
sebanyak 33 balita 33,0, diikuti oleh kelompok umur 25-59 bulan sebanyak 28 balita 28,0, umur 7-11 bulan 20 balita 20,0, dan umur 0-6 bulan 19 balita
19,0. Berdasarkan jenis kelamin balita, proporsi balita perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu sebanyak 60 balita 60,0. Umur ibu mayoritas dalam
penelitian ini adalah berkisar antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 80 ibu 80,0, sedangkan ibu yang berusia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun hanya
sebanyak 20 ibu 20,0. Berdasarkan pendidikan ibu, proporsi pendidikan ibu yang paling banyak adalah lulusan SMA, yaitu sebanyak 59 ibu 59,0, lulusan
perguruan tinggi S1 sebanyak 23 ibu 23,0, lulusan SMP sebanyak 15 ibu 15,0, dan lulusan SD hanya 3 orang 3,0. Pekerjaan ibu dalam penelitian ini
mayoritas sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 84 orang 84,0, 11 orang 11,0 sebagai wiraswasta, dan sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 5 orang
5,0. Berdasarkan pendapatan keluarga, mayoritas pendapatan keluarga berada dibawah upah minimum pendapatan UMP Kota Medan yaitu sebesar Rp 1.650.000
pendapatan mayoritas berkisar antara Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 sebanyak 60 orang 60,0 sementara pendapatan keluarga yang diatas UMP sebanyak 40 orang
40,0, secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Distribusi Deskripsi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2013
No Identitas Responden n
Persentase
1
Umur Balita 0-6 bulan
7-11 bulan 12-24 bulan
25-59 bulan 19
20 33
28 19,0
20,0 33,0
28,0
2 Jenis Kelamin Balita
Laki-laki Perempuan
40 60
40,0 60,0
3 Umur Ibu
20-35 tahun 20 tahun dan 35 tahun
80 20
80,0 20,0
4 Pendidikan Ibu
SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
3 15
59 23
3,0 15,0
59,0 23,0
5 Pekerjaan
Ibu rumah tangga Wiraswasta
PNS 84
11 5
84,0 11,0
5,0 6
Pendapatan Rp. 1.650.000
Rp. 1.650.000 60
40 60,0
40,0
Jumlah 100
100,0
4.3 Pola Makan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Hasil pengukuran variabel pola makan balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat menurut umur balita sebagai berikut:
Hasil pengukuran pertanyaan pola makan balita pada umur 0-6 bulan didapatkan bahwa mayoritas cara ibu menyusui bayi sudah benar yaitu sebesar
78,9, dan yang paling banyak salah adalah ibu tidak memberikan ASI eksklusif
Universitas Sumatera Utara
kepada bayi, dan mencampur pemberian ASI dengan susu formula pada saat usia bayi kurang dari 6 bulan sebesar 47,4. Secara rinci terlihat pada tabel 4.4 sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Deskripsi Pola Makan Balita Usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun
2013
No Pola Makan
Usia 0-6 bulan Benar
Salah Total
n n
n
1 Ibu memberikan kolostrum
kepada bayi pertama kali setelah lahir
12 63,2
7 36,8
19 100,0
2 Ibu memberikan ASI kepada
bayi 30 menit sampai 1 jam setelah bayi lahir
11 57,9
8 42,1
19 100,0
3 Anak diberi air susu ibu ASI
saja sampai usia 6 bulan 10
52,6 9
47,4 19
100,0 4
Ibu memberikan ASI kepada bayi minimal 8 kali dalam
sehari 13
68,4 6
31,6 19
100,0 5
Cara ibu menyusui bayi 15
78,9 4
21,1 19
100,0 6
Ibu mulai memberikan susu formula pada bayi setelah
usia 6 bulan 10
52,6 9
47,4 19
100,0 7
Sampai saat ini ibu masih memberikan ASI kepada bayi
10 52,6
9 47,4
19 100,0
8 Ibu belum memberikan
makanan tambahan kepada bayi
12 63,2
7 36,8
19 100,0
Hasil pengukuran pertanyaan pola makan balita pada umur 7-11 bulan
didapatkan bahwa mayoritas ibu sudah tepat memberikan dan memilih makanan lumat bubur susu sebagai makanan tambahan yang diberikan pertama kali kepada
bayi yaitu sebanyak 15 orang 75. Pertanyaan yang paling banyak dijawab salah yaitu pertanyaan nomor 2 dan 3 yaitu mayoritas ibu tidak mengetahui kapan waktu
Universitas Sumatera Utara
yang tepat memberikan ASI kepada bayi pertama kali setelah lahir dan tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi sebanyak 10 orang 50,0. Secara rinci
dapat terlihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Deskripsi Pola Makan Balita Usia 7-11 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun
2013
No Pola Makan
Usia 7-11 Bulan Benar
Salah Total
n n
n
1 Ibu memberikan kolostrum
kepada bayi pertama kali setelah lahir
11 55,0
9 45,0
20 100,0
2 Ibu memberikan ASI kepada
bayi 30 menit sampai 1 jam setelah bayi lahir
10 50,0
10 50,0
20 100,0
3 Anak diberi ASI saja sampai
usia 6 bulan 10
50,0 10
50,0 20
100,0 4
Ibu mulai memberikan makanan tambahan MP-
ASI pertama kali pada anak 11
55,0 9
45,0 20
100,0 5
Jenis makanan yang pertama kali ibu berikan pada anak
15 75,0
5 25,0
20 100,0
6 Ibu memberikan makan anak
3-4 kali dalam sehari 14
70,0 6
30,0 20
100,0 7
Porsi makanan yang diberikan setiap kali makan
14 70,0
6 30,0
20 100,0
8 Bentuk makanan selingan
snack yang diberikan pada anak
12 60,0
8 40,0
20 100,0
Hasil pengukuran pertanyaan pola makan balita pada umur 12-24 bulan didapatkan bahwa mayoritas ibu sudah tepat memberikan dan memilih makanan
lumat bubur susu sebagai makanan tambahan yang diberikan pertama kali pada bayi dan memberikan anak makan dengan frekuensi 3-4 kali dalam sehari sebanyak 21
orang 63,6. Pertanyaan yan paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor
Universitas Sumatera Utara
8 yaitu mayoritas ibu sudah tidak lagi memberikan ASI kepada anak pada usia ini sebanyak 24 orang 72,7. Secara rinci dapat terlihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Deskripsi Pola Makan Balita Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun
2013
No Pola Makan
Usia 12-24 Bulan Benar
Salah Total
n n
n
1 Ibu memberikan kolostrum
kepada bayi pertama kali setelah lahir
15 45,5
18 54,5
33 100,0
2 Anak diberi ASI saja sampai
usia 6 bulan 11
33,3 22
66,7 33
100,0 3
Ibu mulai memberikan makanan tambahan MP-ASI
pertama kali pada anak 18
54,5 15
45,5 33
100,0 4
Jenis makanan apa yang pertama kali ibu berikan
21 63,6
12 36,4
33 100,0
5 Bentuk makanan yang ibu
berikan pada anak saat ini 18
54,5 15
45,5 33
100,0 6
Porsi makanan yang ibu berikan kepada anak setiap
kali makan 16
48,5 17
51,5 33
100,0 7
Ibu memberikan makan anak 3-4 kali dalam sehari
21 63,6
12 36,4
33 100,0
8 Ibu masih memberikan ASI
kepada bayi sampai saat ini 9
27,3 24
72,7 33
100,0 Hasil pengukuran pertanyaan pola makan balita umur 24-59 bulan didapatkan
bahwa mayoritas ibu sudah memberikan bentuk makanan yang benar kepada balita yaitu makanan keluarga sebanyak 22 orang 78,6. Pertanyaan yang paling banyak
salah adalah pertanyaan nomor 2 dan 8 yaitu mayoritas ibu tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi dan tidak memberikan snack sehat pada anak sebanyak 17
orang 60,7. Secara rinci dapat terlihat pada tabel 4.7 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Deskripsi Pola Makan Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun
2013
No Pola Makan
Usia 24-59 Bulan Benar
Salah Total
n n
n
1 Ibu memberikan kolostrum
kepada bayi pertama kali setelah lahir
18 64,3
10 35,7
28 100,0
2 Anak diberi air susu ibu
ASI saja sampai 6 bulan 11
39,3 17
60,7 28
100,0 3
Ibu memberikan ASI kepada bayi sampai usia 2 tahun
13 46,4
15 53,6
28 100,0
4 Bentuk makanan yang ibu
berikan pada anak saat ini 22
78,6 6
21,4 28
100,0 5
Ibu memberikan makan anak 3-4 kali dalam sehari
19 67,9
9 32,1
28 100,0
6 Porsi makanan yang ibu
berikan kepada anak 14
50,0 14
50,0 28
100,0 7
Frekuensi makan buah dan sayur yang ibu berikan
kepada anak 12
42,9 16
57,1 28
100,0 8
Jenis snack yang diberikan pada anak
11 39,3
17 60,7
28 100,0
Hasil pengukuran variabel pola makan balita di wilayah kerja Puskesmas
Glugur Darat kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa sebanyak 53 balita 53,0 memiliki pola makan tidak baik dan 47 balita 47,0 memiliki pola makan
baik seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pola Makan Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Glugur Darat
Pola Makan n
Baik 47
47,0 Tidak baik
53 53,0
Jumlah 100
100,0
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran variabel umur dengan pola makan di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat ditemukan bahwa mayoritas balita yang berusia 12-24 bulan
memiliki pola makan tidak baik yaitu sebesar 41,5 seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pola Makan dengan Umur Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Umur Pola Makan
Baik Tidak Baik
n n
0-6 bulan 9
19,1 10
18,9 7-11 bulan
11 23,4
9 17,0
12-24 bulan 11
23,4 22
41,5 25-59 bulan
16 34,0
12 22,6
Jumlah 47
100,0 53
100,0
4.4 Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Hasil pengukuran variabel status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa sebanyak 83 balita
83,0 memiliki status gizi normal dan 17 balita 17,0 memiliki status gizi kurang seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Status Gizi n
Normal 83
83,0 Kurang
17 17,0
Jumlah 100
100,0
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran variabel umur dengan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat ditemukan bahwa mayoritas balita yang berusia 12-24 bulan
mengalami gizi kurang yaitu sebesar 41,2 seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Status Gizi dengan Umur Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Umur Status Gizi
Normal Kurang
n n
0-6 bulan 17
20,5 2
11,8 7-11 bulan
16 19,3
4 23,5
12-24 bulan 26
31,3 7
41,2 25-59 bulan
24 28,9
4 23,5
Jumlah 83
100,0 17
100,0
4.5 Higiene dan Sanitasi Makanan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur
Darat
Hasil pengukuran variabel higiene dan sanitasi makanan balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat didapati bahwa mayoritas ibu sudah menggunakan
pembersih sabun cuci piring untuk mencuci peralatan makan sebanyak 98 orang 98,0. Sedangkan, pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan
no 9 yaitu ibu tidak menggunakan celemek pada saat memasak makanan sebanyak 86 orang 86,0. Secara rinci dapat terlihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Higiene dan Sanitasi Makanan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
No Keterangan
Benar Salah
Total n
n n
1 Bahan makanan yang dipilih bagi bayi
bersih, sehat, dan segar 61
61,0 39
39,0 100
100,0 2
Ibu menbedakan cara penyimpanan bahan makanan antara daging dan
buah 84
84,0 16
16,0 100
100,0 3
Ibu menyimpan makanan kaleng pada tempat yang memiliki kondisi sejuk
terhindar dari panas 44
44,0 56
56,0 100
100,0 4
Perlakuan ibu terhadap bahan makanan yang akan disimpan
61 61,0
39 39,0
100 100,0
5 Tempat penyimpanan bahan makanan
di rumah dalam keadaan bersih dan tertutup
60 60,0
40 40,0
100 100,0
6 Ibu menyimpan daging atau ikan yang
belum di masak di dalam kulkas 88
88,0 12
12,0 100
100,0 7
Sebelum memasak ibu mencuci tangan dengan menggunkan sabun
75 75,0
25 25,0
100 100,0
8 Ketika memasak ibu mengikat rambut
dan memakai penutup kepala 16
16,0 84
84,0 100
100,0 9
Ketika memasak ibu menggunakan celemek
14 14,0
86 86,0
100 100,0
10 Cara mencuci bahan makanan di
rumah 67
67,0 33
33,0 100
100,0 11
Cara mencuci peralatan makan di rumah
66 66,0
34 34,0
100 100,0
12 Cara melakukan pengeringan alat
makan 25
25,0 75
75,0 100
100,0 13
Ibu menggunakan pembersih sabun cuci piring untuk mencuci peralatan
makan 98
98,0 2
2,0 100
100,0 14
Ibu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memberi makan anak
83 83,0
17 17,0
100 100,0
15 Ibu selalu mencuci tangan anak
terlebih dahulu sebelum makan 26
26,0 74
74,0 100
100,0 16
Penyimpanan makanan anak yang bersisa dalam waktu 2-5 jam dan
diletakkan di dalam kulkas 71
71,0 29
29,0 100
100,0 17
Tempat penyimpanan makanan di rumah pada wadah tertutup dan
berventilasi 29
29,0 71
71,0 100
100,0 18
Cara ibu menyajikan makanan di rumah
35 35,0
65 65,0
100 100,0
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran observasi variabel higiene dan sanitasi makanan balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat didapati bahwa mayoritas kuku pengolah
makanan bersih dan tidak panjang yaitu sebanyak 93 orang 93,0 dan masih ditemukan adanya makanan yang terkontaminasi lalat sebesar 7,0. Secara rinci
dapat terlihat dari tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Observasi Higiene dan Sanitasi Makanan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
No Keterangan
Ya Tidak
Total n
n n
1 Kondisi wadah yang digunakan
untuk meletakkan makanan utuh dan bersih
40 40,0
60 60,0
100 100,0
2 Didapur terdapat kran air
berfungsi 39
39,0 61
61,0 100
100,0 3
Kuku pengolah makanan bersih dan tidak panjang
93 93,0
7 7,0
100 100,0
4 Makanan terkontaminasi
dihinggapi lalat 7
7,0 93
93,0 100
100,0 5
Tersedia tempat sampah di dapur 9
9,0 91
91,0 100
100,0 6
Ditemukan lalat didapur 36
36,0 64
64,0 100
100,0 7
Ditemukan kecoa jejak kecoa di dapur
22 22,0
78 78,0
100 100,0
8 Ditemukan tikus jejak tikus di
dapur 6
6,0 94
94,0 100
100,0 9
Dinding dapur kedap air keramik 72
72,0 28
28,0 100
100,0 10
Lantai dapur kedap air keramik 79
79,0 21
21,0 100
100,0 11
Terdapat jendela di dapur 77
77,0 23
23,0 100
100,0 12
Pencahayaan didapur sudah baik 49
49,0 51
51,0 100
100,0 13
Atap dapur rapat air, tidak bocor, tidak menjadi sarang tikus dan
serangga lainnya 80
80,0 20
20,0 100
100,0 14
Makanan di sajikan di wadah tertutup dan dipisah antara yang
satu dengan lainnya 65
65,0 35
35,0 100
100,0
Hasil pengukuran variabel higiene dan sanitasi makanan balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa sebesar
Universitas Sumatera Utara
20 balita 20,0 memiliki ฀higiene dan sanitasi makanan tidak baik dan 80 balita
80,0 memiliki higine dan sanitasi makanan yang baik seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Higiene dan Sanitasi Makanan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Higiene Sanitasi Makanan n
Baik 80
80,0 Tidak baik
20 20,0
Jumlah 100
100,0
Hasil pengukuran variabel umur dengan higiene dan sanitasi makanan di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat ditemukan bahwa mayoritas balita yang
higiene dan sanitasi makanannya tidak baik pada usia 12-24 bulan yaitu sebesar 55,0 seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Umur dengan Higiene dan Sanitasi Makanan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Umur Higiene dan Sanitasi Makanan
Baik Tidak Baik
n n
0-6 bulan 14
17,5 5
25,0 7-11 bulan
18 22,5
2 10,0
12-24 bulan 22
27,5 11
55,0 25-59 bulan
26 32,5
2 10,0
Total 80
100,0 20
100,0
4.6 Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat