Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi

meneliti dan memantau pertumbuhan balita dapat digunakan dengan menentukan status gizi balita berdasarkan rujukan WHO-2005. Tabel 2.1 Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan WHO-2005 Indeks Status Gizi Ambang Batas Berat Badan menurut Umur BBU Gizi Normal Gizi Kurang Gizi Sangat Kurang ≥ -2 SD sampai +1 SD -2 SD sampai ≥ -3 SD -3 SD Tinggi Badan menurut Umur TBU Normal Pendek Sangat Pendek ≥ -2 SD -2 SD -3 SD Berat Badan menurut Tinggi Badan BBTB Sangat Gemuk Gemuk Resiko Gemuk Normal Kurus Sangat kurus + 3 SD +2 SD sampai ≤ + 3 SD +1 SD ≥ -2 SD sampai +1 SD -2 SD sampai ≥ -3 SD -3 SD Sumber : WHO MGRS, 2005

2.2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi

Gizi kurang, kematian, kecacatan fisik maupun rendahnya kecerdasan pada anak dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung Hadi, 2012. Dua faktor langsung pada model tersebut adalah kurangnya konsumsi makanan dan kondisi kesehatan seperti adanya diare akibat terjadinya infeksi, sedangkan faktor tidak langsung adalah ketahanan pangan dalam keluarga, pola pengasuhan anak dan akses kepada sarana kesehatan serta kondisi lingkungan dimana anak tinggal. Berdasarkan hasil penelitian Sunarti 2012, Pendapatan perkapita dan pola asuh anak memengaruhi status gizi anak BBU sedangkan status gizi anak BBTB dipengaruhi oleh konsumsi energi, ketahanan keluarga, dan perkembangan anak. Universitas Sumatera Utara Konsumsi makanan, dalam hal ini menyangkut kualitas hidangan makanan tergantung kepada keadaan keseimbangan gizi yaitu terpenuhinya kebutuhan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan seseorang. Bila susunan hidangan kebutuhan tubuh baik dari segi kuantitasnya, maka tubuh akan memperoleh kesehatan gizi yang baik. Sebaliknya apabila konsumsi hidangan yang kurang baik dalam kualitas dan kuantitas akan berdampak tidak baik bagi kesehatan pangan dan gizi dan pada akhirnya akan memengaruhi status gizi orang tersebut. Kebutuhan gizi balita adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan balita. Kebutuhan gizi pada balita ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan BB, dan tinggi badan TB Marimbi, 2010. Berdasarkan hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WNPG X tahun 2012, angka kecukupan gizi AKG kebutuhan energi usia 0-6 bulan dengan BB 6 kilogram dan TB 61 centimeter sebesar 550 kkal hari, usia 7-11 bulan dengan BB 9 kilogram dan TB 71 centimeter sebesar 725 kkal hari, usia 1-3 tahun dengan BB 13 kilogram dan TB 91 centimeter adalah berkisar 1125 kkal hari, dan untuk usia 4-6 tahun dengan BB 19 kilogram dan TB 112 centimeter sebesar 1600 kkalhari. Kebutuhan protein untuk anak usia 0-6 bulan adalah 12 gramhari, usia 7-11 bulan 18 gramhari, usia 1-3 tahun 26 gramhari, dan untuk usia 4-6 tahun sebesar 35 gramhari. Faktor lain yang secara langsung memengaruhi status gizi adalah adanya infeksi. Penyakit infeksi yang paling sering dialami oleh balita adalah diare. Penyakit infeksi menyebabkan gangguan gizi melalui beberapa cara yaitu menghilangkan Universitas Sumatera Utara bahan makanan melalui muntah-muntah dan BAB yang encer. Disamping itu pada saat infeksi seperti diare terjadi penurunan nafsu makan Arisman, 2004. Sebagaimana diketahui bahwa ada hubungan yang sangat erat antara infeksi Virus, bakteri, dan parasit dengan terjadinya malnutrisi. Hal ini sesuai dengan pendapat Supariasa 2002, bahwa adanya interaksi yang sinergis antara malnutrisi dengan terjadinya penyakit infeksi, demikian juga sebaliknya bahwa adanya infeksi akan memengaruhi status gizi serta mempercepat timbulnya malnutrisi. Berdasarkan Depkes RI 1999, Kekurangan Energi Protein KEP seberapa ringan pun berpengaruh terhadap daya tahan tubuh anak terhadap terjadinya infeksi, dan sebaliknya infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi anak.

2.2.3 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Diare

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Balita Pada Penderita Diare dan ISPA di Ruang Rawat Inap Bagian Anak RSU.H.Adam Malik Medan Periode Januari sampai Juni Tahun 2000

1 38 45

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016

0 1 17

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016

0 0 8

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016

0 0 24

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016

0 0 4

B. Karakteristik Balita - Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016

0 0 27

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Diare - Pengaruh Pola Makan, Status Gizi, Higiene dan Sanitasi Makanan terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur

0 0 45

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pola Makan, Status Gizi, Higiene dan Sanitasi Makanan terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur

0 0 9