6. Kesehatan Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap kebiasaan makan. Sariawan
atau sakit gigi sering membuat orang memilih makanan yang lembut dan tidak jarang pula orang memilih untuk tidak makan karena mengalami kesulitan menelan.
Pedoman pola makan yang sehat untuk masyarakat secara umum yang digunakan saat ini adalah 13 pesan dasar gizi seimbang.
2.3.2 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Diare
Tindakan ibu dalam pemberian makan balita dipengaruhi oleh faktor kebiasaan makanan yang disukai balita terhadap jenis makanan tertentu, sehingga
dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi oleh anak, ibu hanya memilih bahan makanan yang disukai oleh anak tanpa memperhatikan aspek terpenting
kebutuhan anak. Padahal, kesehatan anak berhubungan dengan pola makan yang diberikan ibu, jika ibu tidak memperhatikan pola makan anak, maka anak tersebut
akan mengalami masalah kesehatan yaitu berupa masalah gizi yang tidak baik, sehingga beresiko lebih besar untuk menderita penyakit infeksi seperti diare Suharjo,
1992; Kardjati, 1985. Dari hasil penelitian Umijati 1992, diperoleh bahwa ada hubungan antara pola konsumsi makanan bayi yang meliputi pola pemberian
makanan tambahan dan pola menyusui terhadap gangguan pencernaan dan ketidak cukupan konsumsi.
Pemberian ASI eksklusif sampai bayi mencapai usia 6 bulan memberikan kekebalan pada bayi terhadap penyakit, karena ASI adalah cairan yang mengandung
zat kekebalan tubuh. Martorell dan Habicht 1986, kolostrum dalam ASI
Universitas Sumatera Utara
mengandung immunoglobulin yang bersifat sebagai antibodi melawan mikroorganisme, mengandung leukosit dalam jumlah yang sangat besar meliputi
macrophaage yang dapat menghasilkan interferon, complement, dan Lysozyme selain itu ASI juga mengandung lactoferrin Iron binding proteins yang mengikat besi
sehingga menghambat perkembangan bakteri serta mendorong kolonisasi usus oleh Lactobacillus bifidus yang menghasilkan asam sehingga menyebabkan PH usus
rendah yang menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Berdasarkan penelitian Rasmi 2002, pemberian ASI dapat melindungi bayi dari infeksi usus, sehingga
dapat mengurangi risiko terkena diare. Menurut Suraji 2003, untuk memperoleh gizi yang baik pada bayi yang baru lahir maka ibu harus menyusui bayinya sesegera
mungkin karena ASI memberikan peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Oleh karena itu pemberian ASI eksklusif
pada bayi sangat dianjurkan. Hasil penelitian Kamalia 2005 tentang hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi usia 1-6 bulan di wilayah
kerja Puskesmas Kedungwuni I yang menggunakan desain cross sectional, menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif
dengan kejadian diare. Pemberian makanan tambahan pada balita juga memiliki dampak terhadap
terjadinya diare. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa makanan sapihantambahan merupakan perantara utama phatogen fecal pada bayi. Hal ini
disebabkan karena kemungkinan makanan atau minuman mengalami kontaminasi, peralatan masak yang tidak bersih, serta rendahnya higiene individu dalam
Universitas Sumatera Utara
penanganan makanan Martorell Habichth, 1986. Adapun syarat-syarat pemberian MP-ASI yang baik adalah 1 Cukup zat gizi, 2 Mudah dicerna, 3
Tidak bulky volume makanan menjadi besar, 4 Tidak menimbulkan alergi, 5 Memperhatikan perilaku makanan bayi kemampuan bayi untuk menerimanya.
2.4 Higiene dan Sanitasi Makanan