26
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Tes
Tes merupakan salah satu alat pengukuran hasil belajar yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan atau serangkaian tugas yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh responden. Pengajar menggunakan tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda dan uraian. Tes yang
digunakan oleh pengajar terdapat pada post tes siklus I dan siklus II. Pre tes dan post tes siklus I dengan jumlah 10 soal pilihan ganda dan
tes uraian dengan jumlah 3 soal. Post tes siklus II dengan jumlah soal 10 pilihan ganda dan 4 soal uraian.
Kisi-kisi dapat dilihat pada lampiran 8 - 10
b. Lembar observasi
Lembar observasi atau lembar pengamatan dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar antara lain tingkah laku
siswa, kegiatan diskusi dan partisipasi siswa di dalam pembelajaran. Observasi ada tiga jenis, yaitu observasi langsung, observasi tidak
langsung dan observasi partisipasi Sudjana, 2010. Oleh karena itu, pengajar
akan menggunakan jenis observasi langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mengamati proses
yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan diamati oleh pengamat. Lembar obervasi dapat dilihat pada lampiran 11
c. Kuesioner
Kuesioner yang akan digunakan oleh penulis yaitu kuesioner berstruktur. Dimana kuesioner berstruktur merupakan kuesioner yang
27
memiliki alur tetap sehingga persiapan sampai pelaksanaan dapat sesuai harapan yang pengajar inginkan. Selain itu, kuesioner
berstruktur juga dapat dijalankan dengan mudah karena memiliki struktur yang tetap.
Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 12
d. Wawancara
Wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar mengajar serta memiliki keuntungan yaitu penulis dapat melakukan
kontak langsung dengan objek yang diteliti untuk memperoleh data atau informasi. Wawancara memiliki dua jenis, yaitu wawancara
berstruktur dan wawancara bebas. Penulis dalam mengumpulkan data akan menggunakan wawancara
berstruktur supaya semua yang diperlukan dalam memperoleh data dari objek dapat dipersiapkan dengan baik. Selain itu penulis juga
mempertimbangkan dalam hal pengolahan data yang diperoleh. Karena wawancara berstruktur merupakan wawancara yang memiliki alur
yang baik, maka penulis dapat mengatur segala sesuatunya sehingga data yang diperoleh dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis membagi siswa menjadi tiga kelompok sesuai dengan kemampuan masing-masing, yaitu kelompok dengan kemampuan
tinggi, sedang dan rendah. Setiap kelompok akan diambil tiga siswa untuk selanjutnya dilakukan wawancara.
Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran 13
28
F. Analisis Data