21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
2. Subjek penelitian : siswa kelas VIII C yang berjumlah 25 siswa
3. Objek penelitian : peningkatan hasil belajar
4. Waktu penelitian : Mei - Juni 2012, semester II
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan oleh penulis yaitu variabel terikat berupa hasil belajar siswa dan variabel bebas berupa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Prosedur, alat, pelaku, sumber informasi dan cara analisis diuraikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Prosedur Alat
Pelaku Sumber
informasi Cara analisis
Menganalisis hasil belajar siswa
Tes Pengajar
Siswa Analisis kualitatif
Menganalisis aktivitas
dan respon siswa
Lembar observasi,
wawancara, kuesioner
Observer Siswa
Analisis kualitatif
22
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu desain penelitian menurut Kemmis dan Taggart Tukiran Taniredja dkk, 2011 yang terbagi
dalam beberapa tahapan, yaitu : 1. Perencanaan plan
2. Tindakan act 3. Pengamatan observe
4. Refleksi reflect Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus dihentikan apabila hasil
yang diinginkan sudah tercapai dan guru yang bersangkutan dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran serta adanya peningkatan keaktifan dan
hasil belajar siswa. Selain itu, hal lain yang diinginkan adalah siswa dapat merasa senang dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang telah
dilakukan.
Gambar 3.1 Model spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart
Plan
A C
T OBSERV
REFLECT
23
D. Prosedur Penelitian 1. Prosedur Penelitian Tahap I
a. Persiapan Penelitian
Pada tahap ini pengajar mempersiapkan silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran, hand out, lembar kerja siswa, lembar observasi keaktifan siswa, lembar angket respon siswa dan pedoman
wawancara yang
kemudian dikonsultasikan
dengan dosen
pembimbing.
b. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan tindakan diawali dengan pre tes untuk mengetahui pemahaman awal siswa. Tahap tindakan dilakukan oleh pengajar
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran Biologi kelas
VIII C. Penelitian dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan sesuai dengan materi yang digunakan oleh pengajar.
Siklus I
• Melaksanakan
pembelajaran dengan
menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang diawali dengan pre tes untuk mengetahui pemahaman awal siswa.
• Melakukan observasi keefektifan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw yang dilakukan
pengajar dalam meningkatkan kemampuan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw. •
Menganalisis data hasil belajar siklus I
24
• Melakukan kegiatan refleksi siklus I untuk memperbaiki dan
merancang pembelajaran siklus II dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw.
Siklus II
• Melakukan pergantian siswa di setiap kelompok, kelompok A, B
dan seterusnya yang anggota-anggota kelompoknya berbeda dengan siklus I
• Pergantian siswa di setiap kelompok dengan dasar siswa pada
siklus II memiliki kemampuan berdiskusi yang lebih baik dari siklus I
• Melaksanakan prosedur pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw •
Melakukan observasi keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw
yang dilakukan
peneliti dalam
meningkatkan kemampuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang diperoleh dari lembar observasi,
wawancara dan kuesioner. •
Menganalisis data hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes dan kuesioner
• Melakukan kegiatan refleksi siklus II
c. Observasi
Observasi merupakan cara untuk mendapatkan informasi tentang keadaan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan
pada tahap observasi adalah melaksanakan pengamatan untuk kegiatan
25
pembelajaran dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi keaktivan siswa yang telah disiapkan dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar
observasi dengan membuat lembar catatan lapangan
d. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi bersama guru dari pelaksanaan tindakan pada siklus I yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. Apabila hasil yang diharapkan belum dapat dicapai maka dilakukan perbaikan pada siklus
kedua dan seterusnya.
E. Instrumen Penelitian 1. Perangkat pembelajaran