C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, hasil belajar IPA Biologi dalam
materi Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta meningkat. Hal itu menunjukkan bahwa model pembelajaran
tersebut dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti tidaklah
langsung berpengaruh kepada siswa, memerlukan 2 siklus untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya akan dibahas berdasarkan : 1
peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, 2 aktivitas siswa di dalam kelas selama
proses belajar mengajar dan 3 respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar.
1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa yang diperoleh sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkat signifikan. Nilai pre
tes siswa dengan rata-rata 52,5 kemudian nilai pos tes 1 siswa dengan rata- rata 65,23 dan nilai pos tes 2 siswa dengan rata-rata 81,32. Berdasarkan
data tersebut pengajar dapat memberikan penilaian bahwa peningkatan hasil belajar siswa terjadi secara signifikan.
Target yang diinginkan oleh pengajar setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 70 siswa memiliki nilai di atas
ketuntasan minimal. Sebanyak 16 siswa dari 19 siswa atau 84 siswa
yang mengikuti pos tes 2 memenuhi target yang diinginkan pengajar dan sisanya belum memenuhi target yang diinginkan.
Selain itu, hasil belajar yang didapatkan oleh siswa merupakan data normal setelah dilakukan uji normalitas data. Dengan kata lain, nilai yang
diperoleh siswa tidak memiliki rentang perbedaan yang sangat mencolok. Apabila terjadi perbedaan yang mencolok, maka data hasil nilai siswa
tersebut tidaklah normal. Pengujian normalitas data dilakukan untuk nilai hasil pre tes dan pos tes.
Hasil belajar siswa juga diuji dengan menggunakan uji statistik yang dibantu dengan SPSS 16 for Windows yaitu Paired Sample t Test uji
t. untuk analisis pre tes dengan pos tes 1 mendapatkan hasil t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga nilai hasil pre tes dan pos tes meningkat
signifikan. Sedangkan untuk analisis nilai pos tes 1 dengan pos tes 2 mendapatkan hasil yang sama, t hitung lebih besar daripada t tabel
sehingga nilai pos tes 1 dengan pos tes 2 meningkast signifikan.
2. Keaktivan Siswa
Model pembelajaran kooperaif tipe Jigsaw menuntut siswa untuk aktif dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Keaktifan siswa yang
diinginkan oleh pengajar minimal 70 siswa aktif di dalam setiap pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kriteria observasi pengajar.
Peningkatan keaktifan siswa diperoleh dari observasi siklus 1 dan siklus 2. Secara
keseluruhan berdasarkan
hasil observasi,
terjadi peningkatan keaktifan siswa pada siklus 1 dan siklus 2. Rata-rata keaktifan
siswa pada siklus 1 yaitu 47 meningkat pada siklus 2 dengan rata-rata
75 mendapatkan kategori baik. Akan tetapi pada poin mengajukan menanggapi pertanyaan, siswa masih belum baik, yaitu 67.
Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa berdasarkan kriteria yang diberikan
oleh pengajar.
3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran