Uji Signifikan Parsial Uji – t

69 model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lainnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF Variance Inflation Factor yang tidak melebihi 10. Berikut hasil perhitungan multikolinearitas: Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 6.015 6.308 .954 .346 Profesioanlisme Auditor 1.025 .165 .859 6.227 .000 .557 1.795 Etika Profesi -585 .228 -348 2.568 .014 .578 1.731 Motivasi .209 .148 .156 1.415 .165 .875 1.143 Pengalaman Auditor .199 .160 .130 1.243 .221 .969 1.032 a. Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas Sumber: data primer diolah Tabel 4.16 menunjukkan bahwa masing – masing variabel independen memiliki nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF yang tidak melebihi 10.

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.1. Uji Signifikan Parsial Uji – t

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen X secara individual terhadap varibel dependen Y maka dilakukan Uji – t. Uji Universitas Sumatera Utara 70 hipotesis ini dlikaukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel dalam tingkat probabilitas 5. Kriterianya adalah: H o diterima bila t hitung t tabel H o ditolak bila t hitung t tabel Berdasarkan hasil hitungan dengan menggunakan aplikasi SPSS for Windows Versi 20, maka didapat hasil berikut: Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Signifikan Parsial Uji – t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.015 6.308 .954 .346 Profesionalisme Auditor 1.025 .165 .859 6.227 .000 Etika Profesi -.585 .228 -.348 -2.568 .014 Motivasi .209 .148 .156 1.415 .165 Pengalaman Auditor .199 .160 .130 1.243 .221 a. Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas Sumber: data primer diolah Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat hasil uji parsial masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen: H 1 : Profesionalisme Auditor berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Berdasarkan Tabel 4.17 tersebut dapat diketahui bahwa H ditolak, maka H 1 diterima artinya variabel Profesionalisme Auditor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Pertimbangan Tingkat Materialitas. Hal ini terlihat dari nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan Universitas Sumatera Utara 71 nilai t hitung t tabel dengan df= n -1 atau 43 – 1 = 42 pada tingkat signifikansi 5 maka nilai ttabel 1,681, yaitu 6,227 1,681. H 2 : Etika Profesi berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Berdasarkan tabel Coefficient tersebut dapat diketahui bahwa H ditolak, artinya variabel Etika profesi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap variabel Pertimbangan Tingkat Materialitas. Hal ini terlihat dari nilai Sig. 0,014 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung t tabel dengan df= n -1 atau 43 – 1 = 42, yaitu 2,568 1,681. Dan nilai t – nya bersifat negatif. H 3 : Motivasi berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Berdasarkan tabel Coefficient tersebut dapat diketahui bahwa H diterima, artinya variabel Motivasi tidak berpengaruh terhadap variabel Pertimbangan Tingkat Materialitas. Hal ini terlihat dari nilai t hitung t tabel dengan df= n -1 atau 43 – 1 = 42, yaitu 1,415 1,681. H 4 : Pengalaman Auditor berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materilaitas Berdasarkan tabel Coefficient tersebut dapat diketahui bahwa H diterima, artinya variabel Pengalaman Auditor tidak berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara 72 variabel Pertimbangan Tingkat Materialitas. Hal ini terlihat dari nilai t hitung t tabel dengan df= n -1 atau 43 – 1 = 42, yaitu 1,243 1,681. Maka, model regresi yang terbentuk adalah: Y = 6,015 + 1,025X 1 – 0,585X 2 + 0,209X 3 + 0,199X 4 Dimana: Y : Pertimbangan Tingkat Materialitas X1 : Profesionalisme Auditor X2 : Etika Profesi X3 : Motivasi X4 : Pengalaman Auditor Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing – masing variaabel menjelaskan bahwa: 1. Konstanta sebesar 6,015 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel bebas, maka nilai Pertimbangan Tingkat Materialitas adalah sebesar 6,015. 2. Profesionalisme auditor memiliki arah hubungan yang positif sebesar 1,025. Dengan asumsi kenaikan pada Pertimbangan Tingkat Materialitas sebesar 1 dan sebaliknya penurunan Pertimbangan Tingkat Materialitas sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan atau penurunan profesionalisme auditor sebesar 1,025. 3. Etika Profesi memiliki arah hubungan yang negatif sebesar 0,585. Dengan asumsi kenaikan pada Pertimbangan Tingkat Materialitas sebesar 1 menyebabkan etika profesi sebesar 0,585. Sebaliknya jika Universitas Sumatera Utara 73 Pertimbangan Tingkat Materialitas turun sebesar 1, maka etika profesi akan naik sebesar 0,585 4. Motivasi memiliki arah hubungan yang positif sebesar 0,209. Dengan asumsi kenaikan pada Pertimbangan Tingkat Materialitas sebesar 1 dan sebaliknya penurunan Pertimbangan Tingkat Materialitas sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan atau penurunan motivasi sebesar 0,209. 5. Pengalaman auditor memiliki arah hubungan yang positif sebesar 0,199. Dengan asumsi kenaikan pada Pertimbangan Tingkat Materialitas sebesar 1 dan sebaliknya penurunan Pertimbangan Tingkat Materialitas sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan atau penurunan pengalaman auditor sebesar 0,199.

4.4.2. Uji Signifikan Simultan Uji – F

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta dan Tangerang Selatan)

0 15 90

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 26

PENGARUH PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS :Studi Empiris Pada Auditor di Kota Bandung.

0 2 56

Pengaruh Profesionalism Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung.

1 7 32

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

0 1 20

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

0 1 29

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK SE- JAWA TENGAH)

0 0 13

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 27

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 12

Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Auditor Dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dan Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 12