Uji Heteroskesdastisitas Uji Multikolinearitas

67 Hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.14 yaitu nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,420 di atas nilai signifikan sebesar 0,05. Ini berarti datanya berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah pola scatterplot yang didapat dari perhitungan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 20 : Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskesdastisitas Scatterplot Sumber: data primer diolah Universitas Sumatera Utara 68 Uji Heteroskesdastisitas selain dapat dilakukan dengan melihat scatterplot, juga dapat dilakukan dengan melihat hasil perhitungan statistik yang dibantu dengan software SPSS for Windows Versi 20. Perhitungan statistik untuk Uji Heteroskesdastisitas dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah Glejser Test. Berikut hasil perhitungan statistik untuk uji heteroskesdastisitas dengan menggunakan metode Glejser: Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Statistik Uji Heteroskesdastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.755 3.711 1.012 .318 Profesioanlisme Auditor -.119 .097 -.251 -1.224 .228 Etika Profesi .022 .134 .034 .168 .868 Motivasi .155 .087 .292 1.782 .083 Pengalaman Auditor -.053 .094 -.087 -.561 .578 a. Dependent Variable: absut Sumber: data primer diolah Dari Tabel 4.15 dapat kita lihat bahwa tidak satupun variable terjangkit hetereoskesdastisitas. Hal ini dibuktikan dari nilai Sig.tiap variable berada di atas nilai signifikan, yaitu 0,05.

4.3.3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam satu Universitas Sumatera Utara 69 model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lainnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF Variance Inflation Factor yang tidak melebihi 10. Berikut hasil perhitungan multikolinearitas: Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 6.015 6.308 .954 .346 Profesioanlisme Auditor 1.025 .165 .859 6.227 .000 .557 1.795 Etika Profesi -585 .228 -348 2.568 .014 .578 1.731 Motivasi .209 .148 .156 1.415 .165 .875 1.143 Pengalaman Auditor .199 .160 .130 1.243 .221 .969 1.032 a. Dependent Variable: Pertimbangan Tingkat Materialitas Sumber: data primer diolah Tabel 4.16 menunjukkan bahwa masing – masing variabel independen memiliki nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF yang tidak melebihi 10.

4.4. Hasil Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta dan Tangerang Selatan)

0 15 90

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 26

PENGARUH PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS :Studi Empiris Pada Auditor di Kota Bandung.

0 2 56

Pengaruh Profesionalism Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung.

1 7 32

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

0 1 20

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

0 1 29

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK SE- JAWA TENGAH)

0 0 13

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 27

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 12

Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Auditor Dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dan Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 12