43
3.3. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a Data Primer, adalah data yang diperoleh melalui observasi secara
langsung dari responden dan narasumber dengan cara pemberian kuesioner kepada auditor yang kemudian diolah menjadi data primer.
b Data Sekunder, data yang diperoleh dari sumber – sumb3r lain seperti buku, jurnal, tesis atau internet yang berkaitan dengan kepentingan
penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, penelitimenggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
3.4.1. Penelitian Pustaka Library Research
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedangditeliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat
lainyang berkaitan dengan judul penelitian.
3.4.2. Penelitian Lapangan Field Research
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan dengan memperoleh data langsung dari pihak terkait. Pada penelitian ini,
yang menjadi objek penelitian adalah akuntanpublik yang berkerja pada KAP di wilayah Medan. Penelitimemperoleh data dengan mengirimkan
kuesioner kepada KAP secaralangsung. Data primer diperoleh denganmenggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan
Universitas Sumatera Utara
44
tujuanuntuk mengumpulkan informasi dari akuntan publik yang berkerja pada KAP di wilayah Medan sebagai responden dalam penelitian.
3.5. Definisi Operasional dan Pngukuran Variabel
Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen.
3.5.1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pertimbangan Tingkat Materialitas. Yaitu pertimbangan auditor atas besarnya
penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pihak yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi
tersebut. Varibel ini menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Agustianto
dan Kusuma. Variabel ini diukur menggunakan skala Likert 5. Dimana poin 1 Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju dan 5
Sangat Setuju.
3.5.2. Variabel Independen
Variabel independen yaitu profesionalisme auditor X
1
, etika profesi X
2
, motivasi X
3
dan pengalaman auditor X
4
. Profesionalisme merupakan sifat yang harus dimiliki oleh setiap
individu dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga pekerjaannya tersebut dapat terlaksana atau dijalankan dengan sebaik – baiknya, penuh dengan
tanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakannya dengan dilandasi
Universitas Sumatera Utara
45
pendidikan dan keterampilan yang dimilliki. Ini berarti bahwa seorang auditor adalah profesional yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya dengan tekun dan seksama, serta dalam menentukan keputusan tidak terpengaruh dari pihak lain. Terutama dalam menetapkan tingkat
materialitas suatu laporan keuangan yang nantinya akan berpengaruh dalam pemberian opini audit.
Etika profesi adalah prinsip atau teori yang mengatur bagaimana seorang yang menjalankan profesinya dalam hal ini adalah auditor harus
bertindak dan menjalankan pekerjaannya sesuai prinsip tersebut. Motivasi adalah sesuatu yang membuat seseorang mengambil
inisiatif dan bertindak untuk mencapai sasaran dengan menggunakan hasratnya yang paling dalam dan siap menghadapi segala resikonya. Ini
berarti auditor yang memiliki motivasi dalam dirinya akan bekerja dengan sungguh – sungguh untuk mencapai tujuannya.
Pengalaman auditor merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam hal melakukan audit dalam laporan keuangan. Semakin banyak
pengalaman dalam mengaudit laporan keuangan, tentunya cara pandang terhadap tingkat materialitas akan berbeda dengan auditor yang masih baru
menyelesaikan pendidikannya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian diadaptasi dari
Agustianto dan Efendy. Kuesioner tersebut dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
46
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Tabel 3.2
Variabel Definisi Opersional
Indikator Skala
Pertimbangan Tingkat
Materialitas Y
pertimbangan auditor atas besarnya penghilangan atau
salah saji informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pertimbangan pihak yang meletakkan kepercayaan
terhadap informasi tersebut. 1. Seberapa
penting tingkat
Materialitas
2. Pengetahuan tentang
tingkat Materialitas
3. Resiko Audit 4. Tingkat
Materialitas 5. Uraian tingkat
Materialitas dalam rencana
audit Interval
Profesionalis me
Auditor X
1
Sikap auditor yang tidak terpengaruh oleh pihak lain
dalam memeriksa laporan keuangan dan mentapkan
tingkat materialitas. 1. Sikap yang
menganggap organisasi
profesi sebagai acuan
utama
2. Memiliki pelayanan
kepada masyarakat
melalui profesinya
3. Memiliki regulasi diri
4. Berdedikasi 5. Otonomi
Interval
Etika Profesi X
2
Prinsip atau teori yang mengatur auditor dalam
bertindak dan melakukan pekerjaannya.
1. Integritas 2. Objektivitas
3. Kompetensi
dan Kehati – hatian
Profesional
4. Kerahasiaan 5. Perilaku
Profesional Interval
Universitas Sumatera Utara
47
Motivasi X
3
bahwa motivasi sesuatu yang membuat seseorang
mengambil inisiatif dan bertindak untuk mencapai
sasaran dengan menggunakan hasratnya yang paling dalam
dan siap menghadapi segala resikonya.
1. Keuletan 2. Konsistensi
3. Ketangguhan Interval
Pengalaman Auditor
X
4
Pengalaman dalam melakukan audit laporan
keuangan baik dari segi lamanya waktu, banyaknya
penugasan maupun jenis-jenis perusahaan yang pernah
ditangani. 1. Masa kerja
2. Jumlah tugas yang
ditangani 3. Jenis
perusahaan yang
ditangani Interval
3.6. Pengujian Kulitas Data
Penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai salah satu proses dalam pengumpulan data, maka pertanyaan dalam kuesioner tersebut harus diuji terlebih
dahulu validitas dan reliabilitasnya. Karena alat ukur yang valid dan reliabel akan memberikan data yang dapat dipercaya, sehingga penelitiannya akan bermanfaat.
3.6.1. Uji Validitas
Kuesioner yang digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data harus diuji validitasnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir – butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel Lubis, dkk 2007:53. Untuk menghitung validitas suatu
kuesioner dapat dilihat dari hasil Output SPSS. Idrus dalam Pratiwi 2014:51 menyatakan pada umumnya harga validitas ditunjukkan dengan
Universitas Sumatera Utara
48
besaran harga korelasi, suatu item dinyatakan vallid bila memiliki nilai di atas 0,3.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebuah alat ukur dalam penelitian yang menggunakan data primer adalah kunci pokok penelitian. Reliabilitas merupakan ukuran
suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk – konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi
suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner Lubis, dkk 2007:54. Artinya data yang dinyatakan reliabel makan data tersebut akan
menghasilkan hasil yang sama meskipun diulang – ulang dan dilakukan oleh siapapun dan kapanpun Idrus 2007:130. Reliabilitas suatu kosntruk
variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach’s Alpha 0,60.
3.7. Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian menggunakan metode analisis data kuantitatif, dengan mengolah data yang telah dikumpulkan dan
selanjutnya dapat memberikan interpretasi. Pendekatan regresi linear berganda akan dijadikan sebagai teknik untuk menganalisis data. Analisis linear berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
49
3.7.1. Uji Asumsi Klasik
3.7.1.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak mempunyai distribusi normal. Menurut Ghozali dalam Agustianto 2013:55 ada
dua cara apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
3.7.1.1.1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram
yang membandingkan antara data observasi dengan data distribusi yang mendekati distribusi normal. Penelitian ini
dilakukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual mengikuti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan
analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
50
3.7.1.1.2. Uji Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalautidak hati-hati secara visual kelihatan normal, secara
statistikbisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik, satu
diantaranya seperti uji Kolmogorov-Smirnov.
Uji Kolmogorov-Smirnov dibuat dengan membuat hipotesis :
Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi
data normal Ho diterima, sebaliknya bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data tidak normal Ha
diterima.
3.7.1.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen
lain dalam satu model Lubis, dkk 2007:32. Semakin rendah korelasi anatar variabel independen maka persamaan tersebut akan
semakin baik. Bila dua variabel independen atau lebih memiliki tingkat korelasi yang tinggi, maka secara statistik variabel –variabel
tersebut dapat dikatakan mengukur hal yang sama. Dengan demikian, kedua variabel tersebut sebenarnya tidak bisa berdiri
Universitas Sumatera Utara
51
sendiri. Bila peneliti tetap memaksa kedua varibel tersebut sebagai variabel independen, maka hasil regresi tersebut tidak akan tepat.
Salah satu ciri regresi yang terjangkit Multikolinearitas adalah persamaan tersebut memiliki R
2
yang tinggi, tetapi hanya memiliki sedikt variabel independen yang signifikan.
Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya Multikolinearitas yaitu:
1 Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka
model dapat dikatakan bebas dari Multikolinearitas. 2 Jika nilai koefisien korelasi antara masing – masing
variabel independen kurang dari 0,07 maka model dapat dikatakan bebas dari Multikolinearitas.
3.7.1.3. Uji Heteroskesdastisitas
Heteroskesdastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jikavariance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas.
Lubis, Akhmad dan Syarif 2007:34 menjelaskan cara mendeteksi dengan menggunakan Scatter Plotadalah:
Universitas Sumatera Utara
52
1 Titik – titik menyebar di atas dan di bawah, atau di sekitar angka 0 nol.
2 Titik – titik data tidak hanya mengumpul di atas atau di bawah saja.
3 Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar, kemudian menyempit dan
melebar kembali. 4 Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola.
3.7.2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dugunakan dalam penelitian yakni regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda merupakan hubungan
secara linear dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen, yaitu untuk mengetahui hubungan positif atau negatif antara kedua variabel
tersebut. Dimana variabel rindependen dalam penelitian ini adalah profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor, sedangkan
variabel dependennya adalah pertimbangan tingkat materialitas. Untuk mengetahui hubungan variabel independen dan variabel dependen tersebut,
maka dilakukan Uji Signifikan Parsial Uji – t, Uji Signifikan Simultan Uji – f dan Uji Koefisien Determinasi R
2
.
Universitas Sumatera Utara
53
3.7.2.1. Uji Signifikan Parsial Uji – t
Ghozali dalam Agustianto 2013 menagatakan uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen X
secara individual atau parsial terhadap variabel dependen Y. Karakteristik Uji – t menurut Lubis 2007:37 adalah
sebagai berikut: 1 Jumlah sampel yang relatif kecil, biasanya di bawah
30 sampel. Jika sampel besar maka menggunakan Uji – z.
2 Varian kedua populasi yang diuji sama. 3 Sampel yang diambil berdistribusi normal, ataukah
mendekati normal atau bisa dianggap normal. Jika tidak berdistribusi normal, maka:
• Jumlah sampel ditambah dan kemudian diuji sekali lagi.
• Data ada yang ditransformasi ke bentuk tertentu. Uji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan
t
hitung
dengan t
tabel
dalam tingkat probabilitas 5. Kriteria pengujian yaitu:
1. Ho diterima bila t
hitung
t
tabel
2. Ho ditolak bila t
hitung
t
tabel
3.7.2.2. Uji Signifikan Simultan Uji – f
Uji – f digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X secara bersama – sama berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen Y. Uji ini memiliki taraf signifikan 5.
1. Jika fhitung ftabel, maka Ho diterima 2. Jika fhitung ftabel, maka Ho ditolak
Universitas Sumatera Utara
54
3.7.2.3. Koefisien Determinasi R
2
Analisis koefisien determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui presentase penagruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Dengan koefisien determinasi bernilai antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 0, maka
menunjukkan semakin kecilnya pengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika
mendekati angka 1, maka oengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen akan semakin besar.
Hal ini menunjukkan bila R2 = 0, maka variabel independen tidak memiliki persentase pengaruh terhadp variabel
dependen. Akan tetapi jika R2 = 1, maka presentas variabel indpenden terhadap variabel dependen adalah sempurna.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP wilayah Medan. Auditor yang berpartisipasi dalam
penelitian ini meliputi auditor senior, junior, partner ataupun auditor yang magang. Peneliti mengambil sampel sebanyak 7 KAP dari keseluruhan KAP yang
ada di wilayah Medan. Pengumumpulan data dilaksanakan dengan cara penyebaran kuesioner
dengan cara langsung mendatangi responden ke Kantor Akuntan Publik. Kuesioner yang disebar sebanyak 50 buah dan kuesioner yang kembali sebanyak
44 buah kuesioner. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 6 buah, hal ini disebabkan waktu pembagian kuesioner tidak tepat. Dari 44 kuesioner yang
kembail 1 tidak dapat diolah karena tidak diisi dengan lengkap. Gambaran mengenai data sampel dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 4.1 Data Jumlah Sampel Penelitian
No. Keterangan
Jumlah Persentase
1. Kuesioner yang disebar
50 100
2. Kuesioner yang tidak kembali
6 12
3. Kuesioner yang dapat diolah
43 86
4. Kuesioner yang tidak dapat diolah
1 2
Sumber: data primer yang diolah
Universitas Sumatera Utara
56
Responden dalam peleitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Medan sesuai dengan Directory Ikatan Akuntan Publik
Indonesia 2013. Berikut ini adalah deskriptif indentitas responden yang terdiri atas jenis kelamin, usia dan jabatan.
Tabel 4.2 Gender Responden
Gender
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Laki – laki 20
46.5 46.5
46.5 Perempuan
23 53.5
53.5 100.0
Total 43
100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
Tabel 4.3 Jabatan Responden
Jabatan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Magang
1 2.3
2.3 2.3
Auditor Junior 29
67.4 67.4
69.8 Auditor Senior
13 30.2
30.2 100.0
Total 43
100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.4 Usia Responden
Usia
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 25
29 67.4
67.4 67.4
26 - 35 12
27.9 27.9
95.3 50
2 4.7
4.7 100.0
Total 43
100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
4.2. Hasil Uji Kualitas Data