Variabel Dependen Variabel Independen

44 tujuanuntuk mengumpulkan informasi dari akuntan publik yang berkerja pada KAP di wilayah Medan sebagai responden dalam penelitian.

3.5. Definisi Operasional dan Pngukuran Variabel

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

3.5.1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pertimbangan Tingkat Materialitas. Yaitu pertimbangan auditor atas besarnya penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pihak yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut. Varibel ini menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Agustianto dan Kusuma. Variabel ini diukur menggunakan skala Likert 5. Dimana poin 1 Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju dan 5 Sangat Setuju.

3.5.2. Variabel Independen

Variabel independen yaitu profesionalisme auditor X 1 , etika profesi X 2 , motivasi X 3 dan pengalaman auditor X 4 . Profesionalisme merupakan sifat yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga pekerjaannya tersebut dapat terlaksana atau dijalankan dengan sebaik – baiknya, penuh dengan tanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakannya dengan dilandasi Universitas Sumatera Utara 45 pendidikan dan keterampilan yang dimilliki. Ini berarti bahwa seorang auditor adalah profesional yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya dengan tekun dan seksama, serta dalam menentukan keputusan tidak terpengaruh dari pihak lain. Terutama dalam menetapkan tingkat materialitas suatu laporan keuangan yang nantinya akan berpengaruh dalam pemberian opini audit. Etika profesi adalah prinsip atau teori yang mengatur bagaimana seorang yang menjalankan profesinya dalam hal ini adalah auditor harus bertindak dan menjalankan pekerjaannya sesuai prinsip tersebut. Motivasi adalah sesuatu yang membuat seseorang mengambil inisiatif dan bertindak untuk mencapai sasaran dengan menggunakan hasratnya yang paling dalam dan siap menghadapi segala resikonya. Ini berarti auditor yang memiliki motivasi dalam dirinya akan bekerja dengan sungguh – sungguh untuk mencapai tujuannya. Pengalaman auditor merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam hal melakukan audit dalam laporan keuangan. Semakin banyak pengalaman dalam mengaudit laporan keuangan, tentunya cara pandang terhadap tingkat materialitas akan berbeda dengan auditor yang masih baru menyelesaikan pendidikannya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian diadaptasi dari Agustianto dan Efendy. Kuesioner tersebut dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Universitas Sumatera Utara 46 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Tabel 3.2 Variabel Definisi Opersional Indikator Skala Pertimbangan Tingkat Materialitas Y pertimbangan auditor atas besarnya penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pihak yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut. 1. Seberapa penting tingkat Materialitas 2. Pengetahuan tentang tingkat Materialitas 3. Resiko Audit 4. Tingkat Materialitas 5. Uraian tingkat Materialitas dalam rencana audit Interval Profesionalis me Auditor X 1 Sikap auditor yang tidak terpengaruh oleh pihak lain dalam memeriksa laporan keuangan dan mentapkan tingkat materialitas. 1. Sikap yang menganggap organisasi profesi sebagai acuan utama 2. Memiliki pelayanan kepada masyarakat melalui profesinya 3. Memiliki regulasi diri 4. Berdedikasi 5. Otonomi Interval Etika Profesi X 2 Prinsip atau teori yang mengatur auditor dalam bertindak dan melakukan pekerjaannya. 1. Integritas 2. Objektivitas 3. Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional 4. Kerahasiaan 5. Perilaku Profesional Interval Universitas Sumatera Utara 47 Motivasi X 3 bahwa motivasi sesuatu yang membuat seseorang mengambil inisiatif dan bertindak untuk mencapai sasaran dengan menggunakan hasratnya yang paling dalam dan siap menghadapi segala resikonya. 1. Keuletan 2. Konsistensi 3. Ketangguhan Interval Pengalaman Auditor X 4 Pengalaman dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, banyaknya penugasan maupun jenis-jenis perusahaan yang pernah ditangani. 1. Masa kerja 2. Jumlah tugas yang ditangani 3. Jenis perusahaan yang ditangani Interval

3.6. Pengujian Kulitas Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta dan Tangerang Selatan)

0 15 90

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 26

PENGARUH PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS :Studi Empiris Pada Auditor di Kota Bandung.

0 2 56

Pengaruh Profesionalism Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung.

1 7 32

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

0 1 20

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

0 1 29

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK SE- JAWA TENGAH)

0 0 13

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 27

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 12

Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Auditor Dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dan Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 12