2. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.
Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan output dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah output yang
dihasilkan. 3.
Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus
dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.
b. Indikator-indikator kinerja karyawan
Menurut Sutrisno 2009:152 ada enam indikator dari kinerja yakni : 1.
Hasil kerja Meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan
sejauh mana pengawasan dilakukan. 2.
Pengetahuan pekerjaan Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan
berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja. 3.
Inisiatif Tingkat inisiatif selam melaksanakan tugas pekerjaan khususnya
dalam hal hal penanganan masalah-masalah yang timbul. 4.
Kecekatan mental Tingkat kemapuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerjadan
menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada.
Universitas Sumatera Utara
5. Sikap
Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas 6.
Disiplin waktu dan Absensi Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran
c. Faktor-faktor kinerja karyawan
Menurut Malthis 2001:80 dalam pembahasan mengenai permasalahan kinerja karyawan maka tidak terlepas dari berbagai macam
faktor yang menyertai diantaranya : 1.
Faktor kemampuan ability Secara psikologis kemampaun ability karyawan terdiri dari
kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge dan skill artinya karyawan memiliki IQ diatas rata-rata 110-120 dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai
kinerja diharapkan. Oleh karna itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.
Universitas Sumatera Utara
d. Prinsip dasar manajemen kinerja
Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun prinsip
dasar manajemen kinerja menurut Wibowo 2007:11 adalah sebagai berikut :
1. Kejujuran
Kejujuran menunjukkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara manajer, pekerja dan rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam
mengekspresikan pendapat, menyampaikan fakta dam memberikan pertimbangan dan perasaan.
2. Pelayanan
Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanannya kepada setiap pekerja, manajer, pemilik dan pelanggan, dalam proses
manajemen kinerja, umpan balik dan pengukuran harus membantu pekerja dan perencanaan kinerja.
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan prinsip dasar dari pengembangan kinerja dengan memahami dan tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan
dan tidak kerjakan untuk tujuan mereka. Pekerja belajar tentang apa yang perlu mereka perbarui.
4. Perumusan tujuan
Manajemen kinerja dimulai dengan meakukan perumusan dan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang berhak dicapai oleh
Universitas Sumatera Utara
organisasi, sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki dan selanjutnya tujuan yang telah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut
menjadi tujuan di tingkat yang lebih rendah,seperti divisi, departemen, tim dan karyawan.
5. Komunikasi dua arah
Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka, jujur serta mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara
menunjukkan adanya sikap keterbukaan dan saling pengertian antara dua pihak.
e. Penilaian kinerja