38
BAB III PEMBAHASAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu di Bidang Pelayanan Perijinan I pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT kota Medan Jl.
Jendral Besar Abdul Haris Nasution no.32 LT II Medan 20143. Sedangkan waktu penelitian yaitu pada bulan April 2014 hingga bulan Juni 2014.
B. Uraian Teoritis
1. Stres Kerja
a. Pengertian stres kerja
Stres kerja sangat bersifat individual dan pada dasarnya bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individual
dengan beban yang dirasakannya. Masalah stres dalam organisasi menjadi gejala yang penting sejak timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan. Stres kerja karyawan perlu dikelola oleh seorang pimpinan perusahaan
agar potensi-potensi yang merugikan perusahaan dapat diatasi. Akibat adanya stres kerja, karyawan menjadi nervous, merasakan kecemasan yang
kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses berifikir dan kondisi fisik individu.
Menurut Robbins 2008:368 stres kerja adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan atau sumber
Universitas Sumatera Utara
daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh indiviu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stres lebih sering dikaitkan
dengan tuntutan demand dan sumber daya resources. Stres tidak selalu bedampak buruk bagi individu, meskipun biasanya dibahas dalam
konteksnegatif, stres juga memiliki nilai positif. Stres merupakan sebuah peluang ketika hal ini menawarkan potensi hasil. Sebagian stres bisa positif,
dan sebagian lagi bisa negatif. Dewasa ini, para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan dilingkungan kerja
seperti memiliki banyak proyek, tugas dan tanggung jawab, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam
mencapai tujuan birokrasi, politik kantor, kebingungan terkait tanggung jawab bekerja.
Menurut Veithzal 2004:516 stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis,
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang karyawan dimana tekanan tersebut disebabkan oleh lingkungan pekerjaan dimana
karyawan tersebut berada. Sedangkan menurut Sasono 2004:47 stres kerja bisa dipahami sebagai keadaan dimana seseorang menghadapi tugas atau
pekerjaan yang tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya. Jika kemampuan seseorang baru sampai angka 5 lima tetapi menghadapi
pekerjaan yang menuntut kemampuan dengan angka 9 sembilan, maka sangat mungkin sekali orang itu akan terkena stres kerja.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu keadaan dimana terjadinya ketidakseimbangan antara fisik dan psikis
ataupun ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya, yang berakibat pada pikiran
dan emosi seseorang. Emosi bukanlah suatu penyakit namun stres yang berkepanjangan dan berlarut-larut tentunya akan mengakibatkan masalah
pada gangguan kesehatan dan juga akan mempengaruhi perfoma karyawan saat bekerja.
b. Sumber stres kerja