Gambar 2.19 Perubahan bentuk permukaan berupa sangkur Showing
5. Jembul Upheaved
Jembul merupakan pergerakan keatas dari perkerasan. Perubahan bentuk ini bersifat setempat dengan atau tanpa retak, menghambat
pengaliran air dan meresapkan air, mengurangi kenyamanan berkendara hingga membahayakan pemakai jalan. Jembul umumnya disebabkan
adanya pengembangan tanah dasar yang ekspansif. Perubahan bentuk permukaan berupa jembul digambarkan pada gambar 2.20 berikut:
Gambar 2.20 Perubahan bentuk permukaan berupa jembul Upheaved
44
2.13.3 Cacat Permukaan Surface Disintergration
Cacat permukaan adalah pecahnya lapisan perkerasan menjadi bagian-bagian yang lepas, termasuk lepasnya partikel agregat. Cacat
permukaan jika tidak segera ditangani maka akan terjadi kerusakan yang lebih berat yang dibagi beberapa jenis sebagai berikut yaitu:
1. Lubang Potholes
Lubang merupakan lepasnya lapiasan permukaan yang bersifat setempat, dapat menampung dan meresap air, karena bentuknya seperti
mangkuk dan mengurangi kenyamanan berkendara sehingga membahayakan pemakai jalan. Apabila tidak ditangani maka potholes ini
akan menjadi lubang yang semakin dalam. Penyebab terjadinya lubang adalah terlalu sedikitnya aspal pada campuran sehingga terlepasnya
butiran-butiran yang mengakibatkan lubang. Lubang ditampilkan pada gambar 2.21 berikut:
Gambar 2.21 Cacat Permukaan Berupa Lubang Potholes 2. Pengelupasan Ravelling
Pengelupasan Ravelling adalah pengelupasan partikel-partikel
perkerasan dari permukaan pengelupasan ini mencakup pengelupasan butir sampai pengelupasan lapis permukaan, mula-mula partikel-partikel agregat
45
halus lepas akhirnya permukaan menjadi kasar. Pengelupasan ini dapat menampung dan meresap air. Cacat permukaan jenis ini mengurangi
kenyamanan berkendara dan dapat membahayakan pengguna jalan, hal tersebut bisa terjadi jika cacat permukaan tidak segera ditangani akan
berkelanjutan menjadi lubang potholes digambarkan pada gambar 2.22 berikut:
Gambar 2.22 Cacat Permukaan Berupa Pengelupasan ravelling
2.13.4 Permukaan Licin Slippery Surface
Dalam keadaan permukaan kering, jalan-jalan menjadi licin akibat adanya lapisan tipis aspal pada permukaan jalan, pengausan agregat
lapisan permukaan akibat banyaknya minyak, lumpur dan lain-lain. Perkerasan sering menjadi licin pada kondisi basah, hal ini adanya lapisan
air pada permukaan jalan yang menyebabkan berkurangnya daya gesek roda. Jenis cacat ini berbahaya bagi jalan raya yang kecepatan lalu
lintasnya sedang sampai dengan tinggi jenis permukaan licin ada dua macam yaitu:
46
1. Kegemukan flushing asphalt Flushing
adalah adanya aspal yang keluar dari pemukaan perkerasan yang menimbulkan bercak-bercak hitam atau berupa lapisan
tipis yang licin. Penyebab kerusakan tersebut adalah akibat terlalu tingginya kadar aspal pada lapisan perkerasan. Beban lapisan berat yang
mengandung banyak aspal yang mangakibatkan aspal keluar dari permukaan. Kegemukan digambarkan pada gambar 2.23 berikut:
Gambar 2.23 Permukaan licin berupa kegemukan flushing aspahlt 2. Pengausan Agregat Polished Aggregate
Polished Agregate adalah pengausan partikel agregat pada
permukaan perkerasan, agregat tersebut menjadi licin. Penyebab keausan agregat ini adalah adanya pergeseran roda kendaraan. Jenis agregat
mempengaruhi kecepatan pengausan. Gambar pengausan agregat sebagaimana ditampilkan pada gambar 2.24
Gambar 2.24 Pengausan Agregat Polished Aggregate 47
48 Dari berbagai macam jenis kerusakan jalan dan kategorinnya
diperlukan perhitungan penilaian kerusakan jalan yaitu menggunakan Metode Bina Marga maupun dengan metode Dirgolaksono.
2.14 Uji Statistik