48 Dari berbagai macam jenis kerusakan jalan dan kategorinnya
diperlukan perhitungan penilaian kerusakan jalan yaitu menggunakan Metode Bina Marga maupun dengan metode Dirgolaksono.
2.14 Uji Statistik
Analisa statistik adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengolah data penelitian dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan suatu
informasi yang berguna. Klasifikasi statistik menjadi dua bidang yaitu:
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan.
Statistik deskriptif berfungsi mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian dalam bentuk table frekuensi atau
grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistinya seperti mean rerata aritmetik, median, modes, standart deviasi. Pada umumnya
memberikan informasi mengenai karakteristik variable penelitian utama dan data demografi responden.
2. Statistik Induktif atau statistik inferensial
Ilmu statistik yang berfungsi mempelajari tata cara penarikan kesimpulan megenal keseluruhan populasi berdasarkan data hasil penelitian
pada sampel bagian dari populasi. Berdasarkan asumsi yang mendasarinya, statistik induktif dibedakan
menjadi dua yaitu:
49 a.
Statistik parametik: pendugaan dan uji hipotesis dari parameter populasi didasarkan anggapan bahwa skor-skor yang dianalisis telah ditarik dari
suatu populasi dengan distribusi tertentu. b.
Statistik nonparamatik: pendugaan dan uji hipotesis dari parameter populasi anggapan bahwa skor-skor yang dianalisis telah ditarik dari
suatu populasi dengan bebas sebaran tidak mengikuti distribusi tertentu.
2.14.1 Macam Penelitian
Agar dapat menentukan teknik statistik nonparametis digunakan uji hipotesis maka harus diketahui terlebih dahulu macam-macam data
yang dan bentuk hipotesis penelitian, macam data penelitian dibagi menjadi dua yaitu:
a. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata,
kalimat, dan gambar. b.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuatitatif dibagi menjadi dua yaitu
data diskritnominal dan data kontium, yang dijelaskan di bawah ini: 1.
Data nominal : data yang hanya dapat digolongkan secara terpisah.
2. Data kontium adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan
data ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontium dibagi menjadi tiga yaitu:
a Data ordinal : data yang berbentuk rangking atau peringkat.
50 b
Data interval : data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol 0 absolutemutlak.
c Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai
nilai nol mutlak. Modul Effendi Nazarudin, 2006
2.14.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementera karena jawaban yang baru
diberikan didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta. Dalam penelitian yang menggunakan analisis statistik inferensial terdapat dua
hipotesis yang perlu diuji, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Menguji hipotesis penelitian berarti menguji jawaban yang
sementara tentatif itu apakah benar terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak, kalau terjadi berarti hipotesis penelitian terbukti, kalau tidak
berarti tidak terbukti.Sugiono, 2007 Menurut tingkat penjelasan variabel yang diteliti maka terdapat
dua bentuk hipotesis yang dirumuskan dan diuji yaitu: a.
Hipotesis diskriptif, yaitu dugaan terhadap nilai suatu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamanya bisa terdapat beberapa kategori.
b. Hipotesis Komparatif, yaitu dugaan terhadap perbandingan dua
sampel atau lebih. c.
Hipotesis Asosiatif hubungan, yaitu dugaan terhadap dua variabel atau lebih.
51
2.14.3 Statistik Nonparametris Untuk Pengujian Hipotesis
Terdapat dua macam teknik statistik inferensial yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu statistik parametris
dan statitik nonparametris. Statistik Parametris lebih banyak digunkan untuk data yang berbentuk interval dan rasio, dengan dilandasi beberapa
persyaratan tertentu misalnya : data variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Statistik nonparametris digunakan untuk
menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal.
2.14.4 Menentukan Ukuran Sampel
Salah satu syarat penggunaan teknik statistik nonparametris adalah sampel sebagai sumber data harus diambil secara acak, atau yang biasa
disebut random sampling. Random sampling berarti teknik pengambilan sampel yang member peluang sama kepada seluruh anggota populasi
untuk dapat dipilih sebagai anggota sampel. Sampel yang baik adalah sampel yang reprensentatif mewakili
populasi. Berapa jumlah anggota sampel yang akan digunakan sebagai sumber data tergantung pada tingkat keprcayaan yang dikehendaki. Bila
dikehendaki sampel dipercaya 100 mewakili populasi, maka jumlah anggota sampel sama dengan jumlah anggota populasi. Bila tingkat
kepercayaan 95, maka jumlah anggota sampel akan lebih kecil dari jumlah anggota populasi.
52
2.14.5 Pengujian Hipotesis Komparatif 2 Sampel Berpasangan
Menguji Hipotesis komparatif 2 sampel yang berpasangan berarti menguji ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikasi antara nilai
variabel dari dua sampel yang berpasangan berkorelasi. Sampel yang berpasangan dapat berupa:
1. Satu sampel diukur dua kali, misalnya sampel sebelum diberi beban
kendaraan dan sesudah diberi beban kendaraan. Yang diukur selanjutnya adalah setelah diberi beban kendaraan adanya
peningkatan kerusakan jalan daripada sebelum diberi beban kendaraan atau sebelum dilakukan penelitian.
2. Dua sampel yang diukur secara bersama-sama, misalnya sampel
satu diberi beban dan sampel yang kedua tidak diberi beban. Selanjutnya diukur adalah apakah sampel yang diberi beban
memberikan distorsi yang lebih besar atau tidak. Teknik statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif sampel berpasangan bila datanya berbentuk nominal adalah menggunakan Mc Nemar Test dan untuk data ordinal
adalah menggunakan Sign Test.
Mc Nemar Test adalah teknik statistik ini digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk nominaldiskrit. Rancangan penelitian biasanya berbentuk “before
after”. Jadi hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai
sebelum dan sesudah ada perlakuan treathment membuktikan ada atau
tidak adanya perubahan
53
Sign Test Uji Tanda digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel
yang berkorelasi, datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda sign test karena data yang akan dianalisa dinyatakan dalam
bentuk tanda-tanda yaitu tanda positif dan negatif. Misalnya suatu eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar kuantitatif, tetapi
dinyatakan dalam bentuk positif dan negatif
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel yang berpasangan, misalnya sampel sebelum adanya suatu uji dan sesudah
adanya uji terhadap suatu permasalahan. Tanda positif dan negatif dapat diketahui berdasarkan perbedaan nilai antara satu dengan yang lain
dalam pasangan tersebut.
2.14.6 Uji Statistik Wilcoxon Signed Ranks Test
Wilcoxon signed-rank test adalah uji statistik yang
memperlakukan data sebagai data ordinal. Jadi maksud dari wilcoxon signed-rank test
juga untuk menghitung peringkat nilai masing-masing, tetapi mereka dihitung berdasarkan perbedaan antara kedua kelompok.
Syarat :
1.
Data diperlakukan sebagai data ordinal dengan maksud data yang digunakan adalah hasil dari kondisi kerusakan jalan atau tingkat
kerusakan jalan.
2.
Data ≠ 0
3.
Data bukan desimal
54
Hipotesis Wilcoxon Signed Ranks Test
Ho : Volume lalu lintas tidak mempunyai pengaruh terhadap kerusakan jalan yang terjadi di sepanjang jalan.
H
1
: Volume lalu lintas mempunyai pengaruh terhadap kerusakan jalan yang terjadi di sepanjang jalan.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan untuk wilcoxon signed ranks test ada tiga cara yaitu:
a. Dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel
yaitu: -
Jika statistik hitung statistik tabel, maka Ho ditolak. -
Jika statistik hitung statistik tabel, maka Ho diterima. digunakan untuk data sampel
≤ 25 b.
Berdasarkan angka Z, dasar pengambilan keputusan sama dengan uji z:
- Jika statistik hitung angka z output statistik tabel tabel
z, maka Ho ditolak. -
Jika statistik hitung angka z output statistik tabel tabel z, maka Ho diterima.
c. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, dasar
pengambilan keputusan: -
Jika probabilitas p α, maka Ho diterima
- Jika probabilitas p
α, maka Ho ditolak. Dimana
α = 0.05 probabilitas p ditunjukan pada kolom asymp.Sig.2-tailed
55
2.14.7 Uji Statistik Paired T-Test Uji T-Sample Berpasangan
Untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dilewati beban selama 99 hari pada sampel. Jadi ada sampel
yang diamati sebanyak dua kali yaitu sebelum diberi perlakuan dilewati beban selama 99 hari dan sesudah diberi perlakuan dilewati beban
selama 99 hari dapat menggunakan uji-t. Dua sampel berpasangan untuk melihat ada atau tidak adanya perbedaan, atau untuk dapat melihat ada
atau tidak adanya pengaruh perlakuan dilewati beban selama 99 hari terhadap hasil sampel.
Syarat :
1. Data bersekala minimal interval dan rasio
2. Data berdistribusi normal
Hipotesis Paired T Test
Ho
:
µ
Sebelum
=
µ
Sesudah
H
1 :
µ
Sebelum
≠
µ
Sesudah
Atau
Ho : tidak adanya perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan dilewati beban selama 99 hari
H
1 :
adanya perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan dilewati beban selama 99 hari.
56
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan pada uji statistik paired t test ada dua cara yaitu:
a. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel. Dasar
pengambilan keputusan sama dengan uji-t adalah -
Jika statistik hitung angka t output statistil tabel tabel t, maka Ho ditolak.
- Jika statistik hitung angka t output statistil tabel tabel
t, maka Ho diterima.
b. Berdasarkan nilai probabilitas
- Jika probabilitas p
α, maka Ho diterima. -
Jika probabilitas p α, maka Ho ditolak.
Dimana α = 0.05
probabilitas p ditunjukan pada kolom sig.2 tailed Pada prinsipnya pengambilan keputusan berdasarkan t hitung
dan t tabel akan selalu menghasilkan kesimpulan yang sama dengan pengembilan keputusan dengan angka probabilitas p.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Metodologi dalam tugas akhir ini menjelaskan cara peneliti melalui proses awal hingga mendapatkan hasil yang akan direncanakaan. Akan diperoleh data
kerusakan jalan, dan data-data yang dapat mendukung pengerjaan tugas akhir.
3.2 Metodologi Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Kerusakan Jalan
Metodologi pengaruh kerusakan jalan akibat volume kendaraan. Metodologi ini mengacu pada berbagai literatur mengenai kerusakan jalan, jenis-
jenis kerusakan jalan, kapasitas jalan, kondisi perkerasan, dan volume kendaraan.
3.3 Pekerjaan Persiapan
Adapun yang ada dalam kegiatan persiapan antara lain : 1.
Mengurus surat – menyurat yang diperlukan, proposal, surat pengantar dari fakultas dan sebagainya.
2. Melakukan survei di lapangan
3. Mencari informasi dan mengumpulkan data – data pendukung kepada
instansi terkait antara lain Dinas PU Bina Marga Propinsi Jawa Timur