6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Evaluasi kondisi perkerasan dapat dilakukan dengan memakai alat ukur khusus atau juga dapat dilakukan dengan pengamatan visual atau fotografik.
Pemeriksaan secara visual bertujuan untuk mencapai selengkap mungkin tentang kerusakan jalan, kerusakan perkerasan jalan yang terjadi. Selama
pengamatan hal-hal yang dicatat antara lain, mengenai lebar perkerasan, jenis perkerasan, gradien, persimpangan, kondisi lalu lintas dan sebagainya.
Pemeriksaan secara visual dapat dilakukan dengan berjalan kaki ataupun berkendara, tergantung situasi dan kondisinya. Pembekalan terhadap petugas
pemeriksa sangat diperlukan karena petugas pemeriksa harus mengerti tentang karakteristik dari masing-masing jenis kerusakan.
Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh volume kendaraan terhadap kerusakan jalan yang terjadi di sepanjang jalan Mastrip STA 2+100 –
7+100 menggunakan uji statistik Wilcocxon Signed Ranks Test dan Paired T Test
dengan tingkat spesifikasi P ≤α dimana α = 0.05.
2.2 Karakteristik Kendaraan
Hampir semua jalan raya dilewati baik mobil penumpang maupun kendaraan muatan barang, sehingga standar desain harus ditetapkan agar
memenuhi kebutuhan keduanya. Sesuai perkembangan jaman maka perubahan dalam konsep mobil penumpang memaksa kita untuk mengubah standar
7 desainnya pula. Perancang mobil penumpang semakin cenderung membuat
mobil lebih kecil, lebih ringan, lebih rendah karena harga dan bahan bakar yang tinggi, pertimbangan lingkungan, dan pemakaian bahan bakar. Perubahan
lainnya bisa dipastikan, akan tetap terjadi pada beberapa tahun mendatang. Dilain pihak, ukuran, berat, dan karakteristik yang ditetapkan untuk kendaraan
angkutan barang sangat berkaitan dengan lebar lajur ruang bebas vertikal dan beban pada perkerasan dan jembatan.
Untuk menekan biaya operasi pengangkutan barang, pihak industri dalam pengangkutan barang cenderung membuat truk yang lebih besar, mereka
menuntut agar standar yang sudah ada direvisi ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan standar yang sudah direvisi agar mendapat keseragaman yang
menyeluruh, setelah dilakukan penelitian yang dampaknya cukup besar. Alasan terkuat untuk menghindari perubahan ini adalah jalan dan jembatan yang ada,
didesain berdasarkan dengan standar yang sekarang, harus diperkuat. Kebanyakan jalan memiliki standar yang rendah bahkan untuk beban kendaraan
standar sekarang.
Pembahasan mengenai karakteristik kendaraan meliputi dimensi kendaraan
rencana dan jarak putar manuver kendaraan. Kendaraan rencana adalah kendaraan yang dimensi dan radius dipakai sebagai acuan dalam perencaaan
geometrik.
8 Kendaraan rencana dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu :
1. Kendaraan ringan kecil LV
Kendaraan yang mempunyai dua as dengan empat roda dengan jarak as 2.0 sampai 3.0 m. Meliputi : mobil penumpang, mikrobus, pick-up, dan
truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga. 2.
Kendaraan Sedang MV Kendaraan yang mempunyai dua as gandar, dengan jarak jarak as 3.5-
5.0 m. Meliputi : bus kecil, truk dua as dengan enam roda. 3.
Kendaraan BeratBesar LB-LT Bus besar LB
Bus dengan dua atau tiga gandar dengan jarak as 5.0-6.0 m. Truk Besar LT
Truk tiga gandar dan truk kombinasi tiga, jarak gandar gandar pertama kedua 3.5 m sesuai sistem klasifikasi Bina Marga.
4. Sepeda Motor, yaitu kendaraan bermotor dengan dua atau tiga roda,
meliputi sepeda motor dan kendaraan bermotor yang mempunyai tiga roda.
2.3 Karakteristik Lalu Lintas