BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Penilaian Kerusakan Jalan
Pada tugas akhir ini data kerusakan jalan diperoleh dari survei di jalan Mastrip yang dibagi menjadi dua tahap yaitu:
- Tahap I tanggal 27 Maret 2010 :
Survei kerusakan jalan dengan cara visualisasi Menghitung volume kendaraan yang melintas di daerah yang
banyak terjadi kerusakan. -
Tahap II tanggal 3 Juni 2010 Survei kerusakan jalan dengan cara visualisasi
Menghitung volume kendaraan yang melintas di daerah yang banyak terjadi kerusakan.
Data yang banyak digunakan berupa form survei metode Dirgolaksono Mochtar 1990. Sedangkan pada tugas akhir ini menggunakan dua metode, yaitu
metode Dirgolaksono Mochtar 1990 dan metode Bina Marga. Observasi pengaruh kerusakan jalan dan pengaruh kerusakan jalan terhadap volume lalu
lintas dilakukan uji statistik dengan menggunakan metode wilcoxon sign rank test,
dan paired T test dengan tingkat signifikasi p ≤0,05.
Jenis form survei kerusakan pada metode Dirgolaksono Mochtar 1990 berbeda dengan form survei metode bina marga, begitu juga dengan jenis
kerusakan yang ditinjau. Perbedaan jenis kerusakan tersebut dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Jenis Kerusakan pada Metode Dirgolaksono Mochtar 1990 dan
Metode Bina Marga
Metode Dirgolaksono Mochtar
Potholes Ravelling Weathering
Alligator Cracking Profile Distortion
Block Cracking Transverse Crack
Longitudinal Cracking Rutting
Flushing Edge Distortion
Metode Bina Marga
Lubang Lepas
Retak Aspal Beton
Penetrasi Alur
Gelombang Ambles
Belahan Tambalan
Konversi jenis kerusakan jalan dari metode Dirgolaksono Mochtar 1990 menjadi metode Bina Marga adalah seperti pada tabel 4.2 yang
menjelaskan tentang konverensi nilai kerusakan jalan dari metode Dirgolaksono Mochtar untuk setiap jenis kerusakan yang ada.
Tabel 4.2 Konversi Nilai Kerusakan dari Metode Dirgolaksono Mochtar 1990 menjadi Metode Bina Marga.
Jenis Kerusakan dan Metode NO
Dirgolaksono Mochtar
Tingkat Kerusakan Bina
Marga Kerusakan
1 Potholes
0-10 Slight Moderate 1-10 Severe
10-30 Slight Moderate 10-30 Severe
30-60 Slight Moderate 30-60 Severe
60 Slight, Moderate, Severe Lubang
5 5-20
20-40 40
Jenis Kerusakan dan Metode NO
Dirgolaksono Mochtar
Tingkat Kerusakan Bina
Marga Kerusakan
` Ravelling
Weathering 0-10 Slight Moderate
1-10 Severe 10-30 Slight Moderate
10-30 Severe 30-60 Slight Moderate
30-60 Severe 60 Slight, Moderate, Severe
Lepas 5
5-20 20-40
40
3 Alligator Cracking
Block Cracking Transverse Crack
Longitudinal Cracking
0-10 Slight Moderate 1-10 Severe
10-30 Slight Moderate 10-30 Severe
30-60 Slight Moderate 30-60 Severe
60 Slight, Moderate, Severe Retak
5 5-20
20-40 40
4 Rutting
0-10 Slight Moderate 1-10 Severe
10-30 Slight Moderate 10-30 Severe
30-60 Slight Moderate 30-60 Severe
60 Slight, Moderate, Severe Alur
5 5-20
20-40 40
5 Profile Distortion
0-10 Slight Moderate 1-10 Severe
10-30 Slight Moderate 10-30 Severe
30-60 Slight Moderate 30-60 Severe
60 Slight, Moderate, Severe Gelombang
Amblas 5
5-20 20-40
40
6 Flushing
0-10 Slight Moderate 1-10 Severe
10-30 Slight Moderate 10-30 Severe
30-60 Slight Moderate 30-60 Severe
60 Slight, Moderate, Severe Tambalan
5 5-20
20-40 40
7 Edge Distortion
0-10 Slight Moderate 1-10 Severe
10-30 Slight Moderate 10-30 Severe
30-60 Slight Moderate 30-60 Severe
60 Slight, Moderate, Severe Belahan
5 5-20
20-40 40
4.2 Evaluasi Nilai Kerusakan Jalan