Geometrik Jalan TINJAUAN PUSTAKA

29

2.11 Geometrik Jalan

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang mengacu pada perencanaan fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yang memberikan pelayanan yang optimal pada arus lalu lintas yaitu menghasilkan jalan yang aman, nyaman, dan ekonomis. Standar perencanaan geometrik yaitu fungsi jalan raya, volume lalu – lintas rencana dan kondisi medan. dasar perencanaan geometrik adalah karakteristik lalu lintas, sifat gerakan, dan ukuran kendaraan, prilaku pengemudi dalam mengendalikan kendaraannya.

2.11.1 Karakteristik Geometrik Jalan

Karakteristik geometrik jalan yang akan mempengaruhi kapasitas dan kinerjanya apabila dibebani lalu lintas meliputi : 1. Tipe Jalan : yang dibahas dalam bab ini adalah jalan dua jalur dua arah tak terbagi 22-UD 2. Bagian – bagian jalan - Lebar jalur lalu lintas Wc adalah lebar jalur jalan yang dilewati lalu lintas dalam satuan meter m, tidak termasuk bahu jalan, sehingga kapasitas akan meningkat dengan bertambahnya lebar jalur lalu lintas. - Lebar jalur efektif Wce adalah lebar jalur yang tersedia untuk gerakan lalu lintas, setelah dikurangi akibat parkir. Bahu yang diperkeras kadang-kadang dianggap bagian dari lebar jalur efektif, dalam satuan meter m. 30 - Lebar bahu Ws adalah lebar bahu disamping jalur jalan direncanakan sebagai ruang untuk kendaraan yang sekali–sekali berhenti, pejalan kaki dan kendaraan lambat, dalam satuan meter m. - Lebar bahu efektif Wse adalah lebar bahu yang benar-benar dapat dipakai setelah dikurangi penghalang, dalam satuan meter m, seperti: pohon, kios samping jalan, dan sebagainya. Catatan: Lebar bahu efektif rata-rata dihitung sebagai berikut  Jalan tak terbagi = bahu kiri + Kanan2  Jalan terbagi perarah = bahu dalam + luar 3 Median adalah tiap arah yang memisahkan arah lalu lintas dijalan, yang terletak pada bagian tengah. Median yang direncanakan dengan baik, akan meningkatkan kapasitas. Apabila median tidak dibuat punya alasan tersendiri seperti kekurangan tempat, biaya. 4 Lengkung vertikal adalah mempunyai dua pengaruh, makin berbukit jalannya, makin lambat kendaraan bergerak ditanjakan dan juga puncak bukit, akan mengurangi kapasitas dan kinerja pada arus tertentu. - Lengkung horisontal adalah jalan dengan tikungan tajam, yang memaksa kendaraan untuk bergerak lebih lambat dari pada dijalan lurus. Lengkung vertikal dan lengkung horisontal dapat dinyatakan sebagai type alinyemen umum datar, bukit atau gunung. 31 5. Aktifitas samping jalan hambatan samping Hambatan samping yang berpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan antara lain : - Pejalan kaki - Pemberhentian angkutan umum dan kendaraan lain - Kendaraan lambat becak, kereta kuda - Kendaraan masuk dan keluar dari lahan di samping jalan. 6. Fungsi Jalan dan guna lahan. Kelas fungsional jalan dapat mempengaruhi kecepatan arus bebas. Menurut Undang-Undang tentang jalan No. 13 tahun 1980, antara lain :  Jalan Arteri adalah Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan sejumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.  Jalan Kolektor adalah Jalan yang melayani angkutan pengumpulan pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.  Jalan Lokal adalah Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Diktat Hendro Kustarto, 2005 32

2.11.2 Karakteristik Lalu – Lintas

Kapasitas jalan yang akan direncanakan tergantung dari komposisi dan volume lalu lintas pemakai jalan pada segmen jalan Mastrip-Surabaya, oleh karena itu dibutuhkan analisis data lalu lintas. Besarnya volume atau arus lalu lintas diperlukan untuk menentukan jumlah dan lebar lajur pada satu jalur jalan. Jenis kendaraan digunakan untuk menentukan kelas beban atau MST Muatan Sumbu Terberat. Unsur lalu lintas di atas roda disebut kendaraan dalam satuan unit. 1. Jenis Kendaraan. a. Kendaraan ringan kecil LV : kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dengan jarak as 2,0 – 3,0 meter, seperti mobil penumpang, pick up, mokrolet. b. Kendaraan sedang MHV : kendaraan bermotor dengan dua gandar dengan jarak 3,5 – 5,0 meter, seperti bus kecil, truk dua as enam roda. c. Kendaraan berat besar LB-LT  Bus besar LB Bus dengan dua gandar atau tiga gandar dengan jarak as 5,0 – 6,0 meter.  Truk berat LT Truk tiga gandar dan truk kombinasi tiga, jarak antar gandar gandar pertama ke dua 3,5 meter. 33

2.12 Sebab-Sebab Rusaknya Perkerasan