14
B. Karakteristik Jasa Pendidikan
Sebagai Lembaga yang menyediakan jasa pendidikan, perguruan tinggi memiliki beberapa karakteristik. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani
2007:148 beberapa karakteristik jasa pada perguruan tinggi antara lain : 1.
Perguruan tinggi termasuk dalam kelompok jasa murni, dimana pemberian jasa yang dilakukan didukung oleh alat kerja atau sarana
pendukung semata, seperti: ruang kelas, kursi, meja, buku-buku dan sebagainya.
2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa
mahasiswa, yang dalam hal ini pelanggan yang mendatangi lembaga pendidikan tersebut untuk mendapatkan jasa yang diinginkan meski
dalam perkembangannya ada yang menawarkan program universitas terbuka, kuliah jarak jauh dan lainnya.
3. Penerima jasa adalah orang, jadi merupakan pemberi jasa yang berbasis
orang. Atau dalam dunia bisnis disebut sistem kontak tinggi high contact system, yaitu hubungan antara pemberi jasa dengan pelanggan
tinggi. Pelanggan dan penyedia jasa terus berinteraksi selama proses pemberian jasa berlangsung. Dengan kata lain, untuk menerina jasa,
pelanggan harus menjadi bagian dari sistem jasa tersebut.
15
4. Hubungan dengan pelanggan berdasarkan hubungan keanggotaan
member relationship dimana pelanggan telah menjadi anggota lembaga pendidikan tertentu. Sistem pemberian jasa dilakukan secara
terus-menerus dan teratur sesuai kurikulum yang telah ditetapkan.
C. Manajemen Fasilitas Pendukung
a. Definisi Fasilitas Sarana dan Prasarana
Salah satu aspek penting dalam menyediakan pendidikan yang bermutu adalah fasilitas pendidikan yang dapat menunjang keefektifan
kegiatan. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di kampus. Sarana adalah semua
peralatan, bahan dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan, meliputi gedung, ruang belajarkelas, media belajar,
meja dan kursi, sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjukkan jalannya proses pendidikan, meliputi halaman
kampus, taman kampus, dan jalan menuju ke kampus Sopiatin, 2010:73. Pengelolaan fasilitas sarana dan prasarana dimaksudkan agar proses
pembelajaran di kampus dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Kelengkapan sarana prasarana belajar dan kompetensi dosen memiliki
hubungan erat dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Semakin lengkap dan memadai sarana prasarana belajar di sekolah, semakin terbuka
16
peluang dosen untuk mengembangkan kompetensinya terutama dalam proses pembelajaran.
b. Manual Mutu Sarana dan Prasarana USD
Sebagaimana dipahami dalam perkembangan manajemen aset terkini, bahwa aset itu secara umum dapat berupa aset berwujud dan tidak
berwujud. Berkaitan dengan esensi yang perlu disajikan, maka Manual Mutu Sarana dan Prasarana USD hanya memaparkan mengenai aset
berwujud tangible assets saja. Selain itu berkenaan dengan implementasi alur manajemen aset perguruan tinggi di lingkungan USD, maka paparan
fokus pada aset perguruan tinggi atau aset-aset kampus campus assets. Istilah aset fisik dalam perguruan tinggi identik dengan prasarana dan
sarana akademik. Karena itu pada buku ini akan menggunakan istilah “Manajemen Aset Prasarana dan Sarana”. Istilah ini lebih umum digunakan
di lingkungan perguruan tinggi. Secara umum prasarana akademik meliputi dua jenis yakni :
1. Prasarana bangunan, dan 2. Prasarana umum
Adapun sarana akademik mencakup: 1. Sarana pembelajaran, dan
2. Sarana sumber belajar
17
Untuk mendekatkan pada fungsi perguruan tinggi sebagai proses aktivitas akademik, maka digunakan istilah
“prasarana dan sarana akademik”. Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu
proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai. Prasarana akademik dapat dibagi dalam 3 dua kelompok:
1. Prasarana bangunan.
Mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk keperluan ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat,
ruang laboratorium, ruang studio, ruang perpustakaan, ruang komputer, kebun percobaan, bengkel, fasilitas umum dan
kesejahteraan, seperti rumah sakit danatau poliklinik, apotek, pusat pelayanan mahasiswa, prasarana olahraga dan seni, asrama
mahasiswa, bengkel kendaraan bermotor, serta gudang. 2.
Prasarana Umum Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan
telekomunikasi, transportasi, tempat parkir, taman, kolam, hutan kampus, kantin, tempat-tempat pertemuan umum, dan danau.
3. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alatmedia dalam mencapai maksud atau tujuan. Sarana akademik mencakup
perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai kelengkapan setiap gedungruangan dalam menjalankan fungsinya untuk
18
meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya. Berdasarkan jenisnya sarana akademik dibagi dalam tiga kelompok
yaitu sarana pembelajaran, sarana sumber belajar, dan sarana pendukung. Sarana pembelajaran mencakup :
1 sarana untuk melaksanakan proses pembelajaran sebagai
kelengkapan di ruang kelas, antara lain meja tulis, kursi, papan tulis manual, papan tulis elektronik, OHP, LCD,
laptopnote book, microphone, Personal ComputerDesk Top, alat peraga, bahan habis pakai, CCTV, dan peralatan
elektronika sejenisnya; 2 peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing program studi, unit-
unitbiro pelayanan, lembaga, pusat-pusat studi, dan pusat- pusat layanan. Sarana sumber belajar terdiri dari buku teks,
jurnal, majalah, circular, buletin, lembar informasi, internet, audio visual, CD-ROM dan citra satelit. Sumber
belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sarana pendukung mencakup
peralatan dan perlengkapan perkantoran, meja dan kursi perkantoran, alat dan perlengkapan percetakan, peralatan
rumah tangga, alat-alat transportasi, meja dan kursi rapat, peralatan pertemuan antara lain meja dan kursi, audio
visual sound system, LCD, Laptop, panggung dan
19
podium, tenda, camera, peralatan listrik, peralatan dan perlengkapan kegiatan keagamaan.
c. Sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi utama sebagai
berikut : 1.
Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu.
2. Meningkatkan produktivitas, baik barang dan jasa.
3. Hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin.
4. Lebih memudahkan atau sederhana dalam gerak para pengguna
pelaku. 5.
Ketepatan susunan stabilitas pekerjaan lebih menjamin. 6.
Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
7. Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan
yang menggunakannya.
D. Jasa Administrasi