Perguruan Tinggi sebagai Lembaga Penyedia Jasa Pendidikan

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

a. Landasan Teori

A. Perguruan Tinggi sebagai Lembaga Penyedia Jasa Pendidikan

1. Hakikat Pendidikan

Pada hakikatnya pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pemanusiaan. Karena itu, secara epistemology hakikat dari pendidikan adalah memanusiakan manusia melalui pendidikan. Memanusiakan manusia artinya menjadikan manusia memiliki rasa kemanusiaan, menjadi manusia dewasa, dan menjadi manusia seutuhnya, berarti mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi penuh sebagai manusia Wijiatno, 2009:11. Berikut ini adalah definisi pendidikan menurut beberapa sudut pandang: a. Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 1 ayat 1 dalam Usman, 2009:11 yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 11 b. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:163 yang dimaksud dengan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. c. Menurut Ki Hajar Dewantara dalam http:wawansatu.blogspot.com, pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan budi pekerti karakter, kekuatan, batin, pikiran intellect, dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakat. Dari beberapa difinisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran melalui upaya pengajaran dan pelatihan guna memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak dalam rangka membantu akan menuju pendewasaan agar mampu melaksanakan tugasnya dalam hidup bermasyarakat.

2. Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi merupakan wilayah otonom dan mandiri yang berhak mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggara pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian 12 kepada masyarakat Wijatno, 2009:17. Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, perguruan tinggi terdiri atas beberapa unsur, di mana di dalamnya terdapat lembaga-lembaga akademis yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, batasan-batasan kewenangan akademis yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, batasan-batasan kewenangan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi-fungsi dan jabatan setiap lembaga tersebut. Menurut UU Sisdiknas, perguruan tinggi dapat diselenggarakan dalam bentuk : 1. Akademi 2. Politeknik 3. Sekolah Tinggi 4. Universitas. Sesuai dengan pengertian dan fungsinya sebagai satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi, maka produk utama perguruan tinggi adalah ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan melalui proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat Wijatno,2009: 22. Perguruan tinggi dibedakan menjadi dua yaitu perguruan tinggi yang didirikan oleh pemerintah yang sering disebut dengan istilah Perguruan Tinggi Negeri PTN dan Perguruan Tinggi Swasta PTS yang didirikan oleh masyarakat dalam bentuk badan hukum yayasan 13 atau organisasi masyarakat yang diakui oleh Undang-undang. Perguruan tinggi khususnya mampu memberikan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan mahasiswa Wijatno,2009:22. Menurut UU Sisdiknas dalam Wijatno, 2009:13 bentuk satuan pendidikan yang diakui pasal 13 ayat 1 UU sisdiknas adalah sebagai berikut : a. Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. b. Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Satuan dalam pendidikan nonformal terdiri dari pendidikan kecakapan hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kesetaraan, pelatihan kerja dan pendidikan anak usia dini. c. Pendidikan Informal Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. 14

B. Karakteristik Jasa Pendidikan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Hotel Syariah Solo.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HARGA, PROMOSI, DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HARGA, PROMOSI, DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN TELKOMSEL DI SURAKARTA.

0 0 12

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN BELAJAR PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIK

0 1 18

PENGARUH LAYANAN MENGAJAR DOSEN DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS PASUNDAN.

0 0 68

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNS.

1 2 17

Pengaruh kompetensi dosen dan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa pendidikan ekonomi fkip uns BAB 0

0 0 17

analisis kinerja kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada telkomsel malang area

0 0 9

Eliza, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Dosen 132 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP DOSEN

0 1 11

KONTRIBUSI KINERJA DOSEN DAN PELAYANAN ADMINISTRATIF TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA STIA LAN BANDUNG

0 1 17

Analisis pengaruh kepuasan mahasiswa akan kinerja dosen, pelayanan staf kesekretariatan, dan ketersediaan fasilitas terhadap loyalitas mahasiswa di Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 171