4.2.1 Kolom inisialisasi
Kolom ini terdapat variabel-variabel data yang digunakanuntukproses inisialisasi. Terdapat 3 variabel dengan variasi pilihan nilai data tertentu agar dapat diatur sesuai
keinginan user. Komponen radiobutton digunakan dalam pemilihan nilai variabel dari kolom inisialisasi tersebut. Setiap radiobutton akan diprogram dengan nilainya masing-
masing untuk proses inisialisasi tiap variabel data.
Gambar 4.7. Kolom Inisialisasi Terlihat pada Gambar 4.7 bahwa kolom inisialisasi terdiri dari tiga variabel yaitu
batas potong, nilai alfa dan faktor downsampling dimana terdapat beberapa pilihan nilai variabel. Program pada kolom inisialisasi diberikan pada tiap radiobutton karena
pengaturan nilai datanya berbeda-beda. Sebagai contoh, program variabel faktor downsampling
dituliskan sebagai berikut :
RADIO BUTTON 1 --- Executes on button press in down1.
function down1_CallbackhObject, eventdata, handles
sethandles.down2, value
,0; sethandles.down4,
value ,0;
dsamp=1; handles.dsamp=dsamp;
guidatahObject,handles
RADIO BUTTON 2 --- Executes on button press in down2.
function down2_CallbackhObject, eventdata, handles
sethandles.down1, value
,0; sethandles.down4,
value ,0;
dsamp=2; handles.dsamp=dsamp;
guidatahObject,handles
RADIO BUTTON 4 --- Executes on button press in down4.
function down4_CallbackhObject, eventdata, handles
sethandles.down1, value
,0; sethandles.down2,
value ,0;
dsamp=4; handles.dsamp=dsamp;
guidatahObject,handles
Program tersebut digunakan untuk pemilihan nilai data variable faktor downsampling
. Program tersebut tersusun dari 3 fungsi program dari tiap radiobutton. Fungsi “set” digunakan untuk pengaturan kondisi radiobutton. Saat radiobutton ditekan
akan muncul tanda hitam pada radiobutton tersebut, maka dengan fungsi “set” tanda hitam
akan hilang bila kita menekan radiobutton yang lain. Pada saat radiobutton ditekan maka akan langsung mengeksekusi fungsi “set” terhadap radiobutton lainnya, kemudian
dilanjutkan dengan inisialisasi nilai data sesuai dengan pemilihan radiobutton. Penggunaan kata “handles” agar variabel dapat digunakan pada setiap fungsi program, apabila tidak
diberi kata “handles” maka hanya dapat dieksekusi pada fungsi program itu saja.
4.2.2 Kolom plot dan hasil pengenalan
Kolom plot digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk plot.Kolom plot menampilkan plot ucapan yang direkam dan plot hasil ekstraksi cirinya. Plot ucapan
menampilkan plot data dari masukan ucapan sedangkan plot ekstaksi cirri plot data hasil ekstraksi cirinya. Komponen GUI yang digunakan adalah axis. Plot dari ucapan dan
ekstraksi ciri yang akan ditampilkan dalam dalam domain waktu dengan menggunakan grafik sumbu x dan y. Garis sumbu X merupakan urutan data tercuplik dan garis sumbu Y
merupakan amplitudo. Tampilan kolom plot ucapan dan ekstraksi cirri ditunjukkan pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8. Tampilan Plot Ucapan dan Plot Ekstraksi Ciri Kolom hasil pengenalan dipakai untuk menampilkan hasil pengenalan ucapan yang
dideteksi. Tampilan hasil keluaran dalam bentuk kata yakni maju, mundur, kiri, kanan, dan stop. Tampilan kolom hasil pengenalan ditunjukkan pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9. Tampilan Kolom Hasil Pengenalan
4.2.3 Tombol ucap
Tombol “UCAP” digunakan ketika pengguna akan menjalankan program pengenalan ucapan. Tombol tersebut berisi seluruh program untuk mengolah ucapan
masukan agar dapat dikenali, kemudian data pengenalan langsung dikirimkan ke robot mobil. Sub-program yang terdapat pada tombol tersebut yaitu inisialisasi, perekaman,
preprocessing, ekstraksi ciri, pengenalan pola, dan penentuan aksi.
Program inisialisasi dilakukan untuk menginisialisasi nilai data variabel yang telah dipilih pengguna pada kolom inisialisasi dan menentukan basis data yang akan dipakai.
Program inisialisasi dituliskan sebagai berikut :
Proses inisialisasi batas=handles.batas;
alfa=handles.alfa; dsamp=handles.dsamp;
Penentuan Basis Data switch
batas case
0.1 a=
1 ;
case 0.2
a= 2
; case
0.3 a=
3 ;
case 0.4
a= 4
; end
switch alfa
case 0.4
b= 4
; case
0.5 b=
5 ;
case 0.6
b= 6
; case
0.7 b=
7 ;
case 0.8
b= 8
; end
switch dsamp
case 1
c= 1
; case
2 c=
2 ;
case 4
c= 4
; end
z=strcat dbsbp0
,a, a0
,b, ds
,c;
Proses inisialisasi dilakukan dengan mendeklarasikan nilai data dari hasil pemilihan radiobutton
pada kolom inisialisasi.Inisialisasi terbagi menjadi 3 bagian yaitu pada batas potong, nilai alfa, dan faktor downsampling. Setelah semua data dideklarasikan, maka
dilakukanlah penentuan basis data yang akan digunakan dengan bantuan fungsi switch- case
. Nilai data pada variabel dijadikan sebagai acuan dalam switch. Apabila dideteksi case suatu nilai pada variabel tersebut, maka variabel baru akan dideklarasikan. Variabel
tersebut yaitu “a” untuk batas potong, “b” untuk nilai alfa, “c” untuk faktor downsampling. Data dari variabel tersebut berbentuk karakter, kemudian digabungkan dengan beberapa
kata dengan bantuan fungsi “strcat” agar membentuk nama file basis data.Pembentukan
basis data dilihat pada lampiran halaman L15. Hasil data dari fungsi “strcat” berupa
karakter.