Keabsahan Data METODE PENELITIAN

dan tidak banyak memberikan tekanan kepada partisipan. Selain itu apabila peneliti melihat bahwa partisipan kesulitan mencerna pertanyaan wawancara, maka peneliti bersedia untuk menjelaskan maksud pertanyaan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.

3.6. Keabsahan Data

3.6.1. Uji Kredibilitas Moleong Prastowo, 2014:266 mengungkapkan uji kredibilitas mempunyai dua fungsi dalam penelitian kualitatif yaitu untuk melaksanakan pemeriksaan sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai dan menunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian terhadap kenyataan ganda yang sedang diteliti. Ada tiga teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data, yaitu dengan perpanjangan pengamatan, triangulasi, dan menggunakan bahan referensi. 1. Perpanjangan pengamatan Perpanjangan pengamatan adalah tahap di mana peneliti mengecek kembali apakah data yang telah diberikan oleh narasumber merupakan data yang sudah benar atau tidak Sugiyono, 2014:123. Peneliti melakukan observasi langsung terhadap Fito sebanyak dua kali ketika berada di sekolah, dan sekali saat berada di rumahnya, sembari melakukan wawancara dengan kedua orang tuanya. Selain perpanjangan pengamatan, peneliti juga melakukan wawancara kepada wali kelas dan guru pendamping pribadi juga sebanyak dua kali. Peneliti melakukan observasi terhadap Fito sebanyak dua kali untuk mengamati perilaku Fito apakah sesuai dengan karakteristik anak hiperaktif. Observasi yang kedua lebih ditekankan untuk mengamati gaya belajar Fito di kelas, sesuai atau tidak dengan pernyataan yang diungkapkan wali kelas II. Sementara itu, peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas II dan guru pendamping pribadi sebanyak dua kali untuk mengkonfirmasi lebih lanjut terhadap data yang telah dikemukakan pada wawancara pertama. Selain itu, peneliti juga ingin melihat ada atau tidaknya perkembangan terbaru yang ditunjukkan oleh anak untuk kelengkapan data penelitian. 2. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2007:330. Ada empat macam triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi waktu, dan triangulasi penyidik. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Prastowo 2014:269 mengungkapkan bahwa triangulasi sumber adalah cara pemeriksaan kredibilitas data dengan melalui beberapa sumber. Peneliti melakukan triangulasi penyidik dengan cara menanyakan beberapa hal yang sama pada saat wawancara terhadap beberapa sumber. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber adalah wali kelas II, guru pendamping umum, guru pendamping pribadi, dan orang tua. Dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI triangulasi ini, maka dapat diketahui partisipan memiliki pandangan yang sama atau tidak. 3. Bahan Referensi Bahan referensi dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai rujukan berdasarkan teori-teori yang ada untuk memperkuat data-data yang diperoleh peneliti. Selain itu bahan referensi juga merupakan bahan-bahan pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan Prastowo, 2014:273. Bahan referensi yang ada dalam penelitian ini adalah rekaman hasil wawancara, transkrip hasil wawancara, dan lembar observasi yang telah diisi oleh partisipan penelitian. 3.6.2. Pengujian Transferabilitas Sugiyono mengungkapkan nilai transferabilitas berkenaan dengan hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan dalam situasi lain Prastowo,2014:273. Pengujian transferbilitas dilakukan agar pembaca dapat memahami hasil dari penelitian kualitatif. Maka dari itu peneliti harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

3.7. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

STUDI KASUS ANAK HIPERAKTIF DAN USAHA GURU DALAM MEMUSATKAN PERHATIAN BELAJAR SISWA DI MI Studi Kasus Anak Hiperaktif dan Usaha Guru Dalam Memusatkan Perhatian Belajar Siswa di MI Muhammadiyah Ceporan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun Pelaja

0 3 14

STUDI KASUS ANAK HIPERAKTIF DAN USAHA GURU DALAM MEMUSATKAN PERHATIAN BELAJAR SISWA DI MI Studi Kasus Anak Hiperaktif dan Usaha Guru Dalam Memusatkan Perhatian Belajar Siswa di MI Muhammadiyah Ceporan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajar

0 3 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Variasi Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Ne

0 1 19

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Variasi Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Ne

0 1 13

Persepsi guru terhadap metode pengajaran untuk anak hiperaktif kelas IV SD Pelangi.

0 1 141

Persepsi guru terhadap minat belajar anak hiperaktif kelas VI di SD Kasih.

0 1 158

Persepsi guru terhadap perkembangan emosi anak hiperaktif kelas II di SD Kasih.

0 4 123

Persepsi guru terhadap kemandirian belajar anak hiperaktif kelas IV di SD Kasih.

3 9 147

ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PEN

0 0 3

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

0 1 175