Partisipan I Anak Hiperaktif

Sedangkan tiga partisipan lainnya yaitu guru kelas II, guru pendamping umum, guru pendamping pribadi yang mendampingi Fito selama melakukan kegiatan di sekolah. Selain guru, peneliti juga mewawancarai kedua orang tua Fito yang dilakukan di rumah Fito.

4.1.2 Deskripsi Partisipan Penelitian

4.1.2.1 Partisipan I Anak Hiperaktif

Latar Belakang Partisipan Partisipan awal dalam penelitian ini adalah Fito. Fito adalah seorang anak kelas II berjenis kelamin laki-laki. Usia Fito saat ini adalah delapan tahun. Fito merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia tinggal di salah satu daerah yang juga terletak di pusat kota. Beberapa kali peneliti mengamati bahwa Fito ketika pulang sekolah dijemput oleh ayahnya. Peneliti juga mendapatkan informasi dari guru pendampingnya bahwa Fito pernah melakukan terapi untuk mengurangi hiperaktivitasnya. Untuk membuktikan bahwa Fito memang anak hiperaktif, sekolah sudah memiliki data psikologis atau assessment yang menyatakan bahwa Fito adalah anak hiperaktif. Fito mempunyai banyak kegiatan dan hobi yang sering ia lakukan baik di sekolah maupun di rumah. Fito senang sekali membaca majalah atau koran, ia juga senang sekali menonton televisi atau saat ini dia paling senang melihat iklan di youtube dan menirukannya. Selain itu Fito juga suka menyanyi dan bergaya seperti foto model. Hal tersebut terlihat dengan banyaknya foto-foto Fito yang tertempel di dinding rumah dengan pose yang photogenic. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pokok Permasalahan Pada saat mengamati perilaku Fito di dalam kelas, peneliti melihat bahwa Fito memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas yang berlebihan dibanding dengan teman-temannya yang lainnya. Ia terlihat sering berjalan mondar-mandir keluar dari tempat duduknya. Selain itu pada saat melakukan penelitian pertama kali, peneliti mengamati tingkah laku Fito yang cenderung berbeda dibandingkan dengan teman-teman di kelasnya. Ketika memasuki ruang kelas II, perilaku Fito yang mencolok dan langsung tertangkap oleh mata adalah saat Fito menempelkan badan dan tangannya pada dinding bagian belakang kelas. Ia melakukan hal tersebut seolah- olah ia adalah seekor cicak yang sedang berjalan di atas dinding. Ia juga terlihat mendorong-dorong tangannya pada dinding tersebut. Fito baru berhenti melakukan hal tersebut ketika pendampingnya menghampiri dan membimbingnya untuk duduk tenang. Perilaku mencolok Fito kedua yang tertangkap oleh peneliti adalah, Fito senang sekali menyanyi di dalam kelas. Hal yang membuat aktivitas tersebut menjadi mencolok adalah, Fito menyanyi ketika suasana kelas sedang tenang. Ia menganggap pensilnya yang dipegangnya sebagai microphone, menggerak- gerakan kepala, tangan, kaki, dan seluruh badannya sehingga ia bertingkah seperti seorang penyanyi profesional yang sedang menyanyi di atas panggung. Seringkali Fito melakukan tindakan-tindakan yang sedikit mengganggu seperti menyemburkan air liur ke sekelilingnya. Peneliti juga melihat bahwa Fito memiliki masalah dengan konsentrasinya. Pada saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas Fito tidak bisa duduk tenang dalam waktu yang lama. Seringkali peneliti melihat bahwa Fito senang sekali memutar-mutar badannya hingga menghadap ke belakang dan kemudian meletakkan kepalanya di meja yang ada di depannya. Fito melakukan hal tersebut secara berulang-ulang sehingga pendampingnya harus berulang kali menenangkan Fito. Tidak jarang Fito menggigit-gigit tempat pensil dan memasukkan rautan pensil ke dalam mulutnya. Pada saat kegiatan pembelajaran, peneliti sempat mengamati cara Fito dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru. Peneliti melihat bahwa Fito lebih fokus dengan lembar kerja anak yang ada di hadapannya. Ketika guru sedang menerangkan pelajaran, Fito justru mengambil informasi dengan membaca LKS yang ia letakkan di atas mejanya. Fito terlihat tidak begitu tertarik dengan penjelasan guru di depan kelas, seolah-olah membaca LKS lebih menarik baginya. Sesekali pendamping pribadi yang duduk di sebelahnya ikut mengontrol Fito dalam mengikuti pembelajaran yaitu dengan memberikan instruksi singkat. Misal “ambil pensilnya” atau “tulis di sini”. Peneliti melihat bahwa Fito lebih dapat mengikuti instruksi singkat daripada penjelasan panjang yang diberikan oleh guru di depan kelas.

4.1.2.2 Partisipan II Guru Kelas II

Dokumen yang terkait

STUDI KASUS ANAK HIPERAKTIF DAN USAHA GURU DALAM MEMUSATKAN PERHATIAN BELAJAR SISWA DI MI Studi Kasus Anak Hiperaktif dan Usaha Guru Dalam Memusatkan Perhatian Belajar Siswa di MI Muhammadiyah Ceporan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun Pelaja

0 3 14

STUDI KASUS ANAK HIPERAKTIF DAN USAHA GURU DALAM MEMUSATKAN PERHATIAN BELAJAR SISWA DI MI Studi Kasus Anak Hiperaktif dan Usaha Guru Dalam Memusatkan Perhatian Belajar Siswa di MI Muhammadiyah Ceporan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajar

0 3 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Variasi Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Ne

0 1 19

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Variasi Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Ne

0 1 13

Persepsi guru terhadap metode pengajaran untuk anak hiperaktif kelas IV SD Pelangi.

0 1 141

Persepsi guru terhadap minat belajar anak hiperaktif kelas VI di SD Kasih.

0 1 158

Persepsi guru terhadap perkembangan emosi anak hiperaktif kelas II di SD Kasih.

0 4 123

Persepsi guru terhadap kemandirian belajar anak hiperaktif kelas IV di SD Kasih.

3 9 147

ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PEN

0 0 3

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

0 1 175