yang  menjelaskan  bahwa  berbagai  virus,  zat-zat  kimia  berbahaya  yang  banyak dijumpai  di  lingkungan  sekitar,  faktor  genetika,  masalah  selama  kehamilan  dan
kelahiran,  atau  hal-hal  lain  yang  dapat  menimbulkan  kerusakan  perkembangan otak berperan penting sebagai faktor penyebab hiperaktif.
Berdasarkan  pendapat  para  ahli  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  hiperaktif adalah  gangguan  pada  seseorang  yang  sulit  mengkontrol  perilakunya,  sehingga
seseorang  tersebut  melakukan  aktivitasnya  secara  berlebihan.  Hal  tersebut  dapat disebabkan  oleh  berbagai  faktor,  yaitu  faktor  genetik,  neurologik,  sosial,  dan
makanan.
2.1.2.2. Diagnosis Gejala Hiperaktif
Thompson 2010 mengungkapkan ada tiga kriteria diagnosis hiperaktif yaitu tidak perhatian inatensi, kesulitan menunda respon impulsif, dan hiperaktifitas
yang terlihat berlebihan dibandingkan anak-anak lain yang sebaya. Seorang anak dikatakan  tidak  perhatian  ketika  anak  tersebut  umumnya  memiliki  kesulitan
berkonsentrasi pada tugas-tugas sekolah dan cenderung berpindah dari satu tugas ke  tugas  lainnya  serta  cepat  kehilangan  motivasi  jika  merasa  tugas  tersebut
membosankan.  Anak  dikatakan  impulsif  apabila  mereka  bertingkah  tanpa membayangkan  atau  memikirkan  akibatnya,  sehingga  anak  tersebut  sering
dianggap  nakal  Wender,  2000.  Sedangkan  anak  dikatakan  hiperaktif  apabila sering  menunjukkan  tanda-tanda  hiperaktivitas,  termasuk  tingkah  laku  seperti
mengetuk-ngetuk tangan atau kaki, bicara tanpa henti, dan sulit duduk diam lebih dari beberapa detik. Zaviera 2014:11 menambahkan, gejala hiperaktif pada anak
biasanya timbul sebelum usia tujuh tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hampir  sama  dengan  penjelasan  Thompson,  Wood  2007:103  menjelaskan gejala  hiperaktif  tipe  sulit  berkonsentrasi  adalah  sebagai  berikut:  1  kerap  gagal
memberikan  perhatian  pada  segala  rincian  atau  ceroboh  dalam  mengerjakan pekerjaan  rumah,  tugas,  atau  aktivitas  lainnya;  2  sering  kesulitan  memusatkan
perhatian  saat  mengerjakan  tugas  atau  bermain;  3  sering  tampak  tidak mendengarkan  saat  diajak  berbicara  secara  langsung;  4  kerap  tidak  mengikuti
petunjuk  atau  gagal  menyelesaikan  pekerjaan  sekolah,  tugas,  atau  kegiatan  di tempat  kerjaan;  5  kerap  memiliki  kesulitan  dalam  mengorganisasi  tugas  dan
aktivitas;  6  sering  menghidari,  tidak  menyukai,  atau  enggan  terlibat  dalam pekerjaan-pekerjaan  yang  membutuhkan  pikiran;  7  sering  kehilangan  barang-
barang keperluan
sehari-hari; 8
kerap dikacaukan
oleh stimulirangsanganpengaruh dari luar; 9 kerap lupa pada aktivitas sehari-hari.
Sementara  itu  Zaviera  2014:12  menyebutkan  ada  tiga  tipe  hiperaktif,  yaitu tipe  sulit  berkonsentrasi,  tipe  hiperaktif  impulsif,  dan  tipe  kombinasi.  Sementara
itu, gejala anak hiperaktif dengan tipe hiperaktif-impulsif adalah sebagai berikut: 1  sering  menggerak-gerakan  tangan  atau  kaki  ketika  duduk  atau  sering
menggeliat; 2 sering meninggalkan tempat duduknya; 3 sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya; 4 sering tidak
mampu  melakukan  atau  mengikuti  kegiatan  dengan  tenang;  5  selalu  bergerak, seolah-olah tubuhnya digerakkan oleh mesin; 6 sering terlalu banyak bicara; 7
sering  terlalu  cepat  memberi  jawaban  ketika  ditanya,  padahal  pertanyaan  belum selesai;  8  sering  sulit  menunggu  giliran;  9  sering  memotong  atau  menyela
pembicaraan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketiga  teori  di  atas  sama  dengan  yang  diungkapkan  oleh  Diagnosis  and Statistic  Manual  DSM-IV,  di  mana  anak  dapat  dikatakan  hiperaktif  apabila
memenuhi  kriteria  inatensi,  hiperaktif,  dan  impulsif.  Menurut  DSM-IV,  anak dapat  diduga  mengalami  hiperaktivitas  apabila  selama  enam  bulan  pengamatan,
anak  tersebut  menunjukkan  minimal  enam  perilaku  yang  termasuk  di  dalam kriteria inatensi, hiperaktif dan impulsif.
2.1.2.3. Ciri-Ciri Anak Hiperaktif