Peran dan Fungsi IFRS dalam Pengelolaan Limbah Farmasi

sedangkan untuk sediaan cair terbanyak berupa Tolak Angin ® sachet 15ml dan ampul 2 FDC Fase Intensif. 3. Secara keseluruhan, dari aspek SDM dan proses pengelolaan limbah farmasi di RSUD Sleman sesuai dengan prosedur rumah sakit dan standar pembanding, hanya masih terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki dan ditinjau ulang, seperti kurangnya pelatihan dan pendidikan pengelolaan limbah farmasi bagi IFRS untuk meningkatkan kompetensinya, belum adanya ketaatan dalam pewadahan menggunakan kantong khusus limbah farmasi, belum adanya jalur khusus untuk pengangkutan limbah, pintu TPS yang agak rusak, dan jenis kemasan ampul yang masih dimusnahkan menggunakan incinerator. 4. Peran IFRS dalam pengelolaan limbah farmasi adalah sebagai pengelola perbekalan farmasi dan adminstrasi penghapusan, dengan menjalankan fungsinya dalam mendata dan mengecek ED stok sediaan farmasi, memproses pengembalian obat ke distributorPBF, memproses ijin pemusnahan obat, hadir sebagai saksi pemusnahan, dan juga menyusun berita acara pemeriksaan dan pemusnahan limbah farmasi. Fungsi-fungsi tersebut secara tidak langsung mendukung peran IFRS sebagai tim PPI rumah sakit sebagai upaya minimisasi limbah farmasi agar potensi bahaya yang ditimbulkan tidak meluas.

B. Saran

1. Penulis merekomendasikan supaya dilakukan perbaikan di RSUD Sleman terutama pada aspek kesesuaian proses pengelolaan limbah famasi yang belum tepat, misalnya ketaatan pewadahan menggunakan kantong khusus limbah farmasi, perbaikan pintu TPS, pembuatan jalur khusus untuk pengangkutan limbah, dan peninjauan ulang mengenai bentuk sediaan dalam jenis kemasan ampul yang masih dikelola menggunakan incinerator. 2. Rekomendasi pada aspek SDM supaya petugas dari IFRSUD Sleman juga diberikan pendidikan dan pelatihan pengelolaan limbah farmasi agar selain berkompeten dalam pengelolaan stok perbekalan farmasi, farmasis juga memiliki pengetahuan lebih mengenai pengelolaan limbah farmasi sehingga bisa memberikan masukan kepada ISRS apabila ada prosedur penanganan limbah farmasi yang belum sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang berlaku.