9. Prosedur pengelolaan limbah farmasi adalah prosedur yang berlaku dan diterapkan di RSUD Sleman mulai dari identifikasi waktu kadaluwarsa hingga
pemusnahan limbah farmasi. 10. SDM adalah petugas-petugas yang terlibat langsung dalam pengelolaan
perbekalan dan limbah farmasi di RSUD Sleman, berasal dari IFRS dan ISRS, meliputi struktur organisasi, uraian tugas, kualifikasi, pelatihan, dan
pengetahuan mengenai limbah farmasi. 11. Standar pembanding utama adalah standar pembanding yang digunakan
Penulis untuk mengevaluasi pengelolaan limbah farmasi di RSUD Sleman, evaluasi pada tingkat IFRS menggunakan standar pembanding CPFB 2011
sedangkan evaluasi pada tingkat ISRS menggunakan standar pembanding KepMenKes RI Nomor: 1204MENKESSKX2004.
12. Standar pembanding pendukung adalah standar pembanding yang digunakan Penulis untuk mengevaluasi pengelolaan limbah farmasi di RSUD Sleman
yang mendukung ketentuan dalam standar pembanding utama atau mengemukakan hal-hal yang belum diatur dalam standar pembanding utama,
yaitu: KepMenKes RI Nomor 1197MenkesSKX2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit, Pedoman Pengelolaan Perbekalan
Farmasi di rumah sakit, Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, Dokumen Manajemen Sanitasi Rumah sakit, dan Pedoman Cara Pembuangan Secara
Aman Obat-obatan Tak Terpakai Saat dan Pasca Kedaruratan yang diterbitkan oleh WHO tahun 1999.
D. Tata Cara Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan mulai dari penyusunan dan pengajuan proposal, pembuatan izin penelitian, persiapan instrumen, pengumpulan data,
analisis dan penyajian data dengan pendekatan deskriptif, pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan metode deskriptif evaluatif menggunakan
standar pembanding, pengambilan kesimpulan dan saran, dan terakhir adalah penyusunan laporan penelitian skripsi.
1. Perizinan
Perizinan diperlukan sebagai upaya legalisasi agar penelitian dapat dilakukan. Perizinan dibuktikan dengan surat izin penelitian yang diperoleh dari
pihak Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Sleman, dan izin dari Instalasi
Diklat RSUD Sleman dengan tembusan kepada IFRS dan ISRS.
2. Persiapan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari alat dan bahan yang digunakan untuk kepentingan penelitian. Bahan–bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa
hard board, map, kertas, dan alat tulis, sedangkan alat-alat yang digunakan antara lain interview guidepanduan wawancara, worksheetlembar kerja berupa tabel
untuk observasi, kamera digital, dan laptop serta printer untuk penyusunan skripsi.
3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah pengelolaan sampah medis padat di RSUD Sleman yang difokuskan pada limbah farmasi di unit kerja IFRS dan ISRS
serta mengevaluasi pengelolaan limbah farmasi tersebut dengan menggunakan standar pembanding utama dan pendukung.
4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlangsung di RSUD Sleman yang beralamatkan di Jalan Raya Yogyakarta-Magelang atau Jl. Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo,
Sleman. Penelitian dilakukan di dua unit kerja yaitu IFRS dan ISRS termasuk juga Instalasi Incinerator yang masih termasuk dalam unit kerja ISRS.
5. Teknik Pengumpulan Data
Sumber utama penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya Moleong,
1998. Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu: a. Data primer
Data primer adalah sumber data utama penelitian yang berasal langsung dari responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara
terhadap Kepala IFRS, Sanitasi, dan petugas penanggungjawab limbah. b. Data sekunder
Data sekunder adalah data penunjang penelitian yang berasal dari selain responden, misalnya dari kajian pustaka. Data sekunder dalam penelitian ini
berupa: hasil observasi, dokumentasifoto, dan berbagai dokumen seperti: dokumen Berita Acara Pemusnahan Obat dari tahun 2006 hingga 2012,
dokumen SISTEM MANAJEMEN MUTU SMM 9001 : 2008 RSUD Sleman, dokumen Profil Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD RSUD
Sleman Tahun 2011, dokumen Petunjuk Pemakaian Incinerator, dokumen
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi dan Instalasi Sanitasi RSUD Sleman, dokumen Mapping Competency Instalasi Sanitasi, dan dokumen Uraian Tugas
Instalasi Farmasi dan Instalasi Sanitasi RSUD Sleman. Didukung pula oleh berbagai teori dari studi pustaka yang dilakukan peneliti.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu :
1 Wawancara Wawancara merupakan suatu metode penelitian pengumpulan data
dengan cara langsungtanya jawab terhadap responden menggunakan interview
guidepedoman wawancara.
2 Observasipengamatan Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara
cermat dan sistematis dan dilakukan secara langsung di lapangan meliputi data primer dan sekunder. Observasi dalam penelitian ini menggunakan alat bantu
berupa worksheetlembar kerja berupa tabel. Observasi yang dilakukan adalah tentang proses pengelolaan limbah farmasi termasuk juga mengenai kelengkapan
dan kelayakan peralatan dan fasilitas yang digunakan. 3 Dokumentasi
Merupakan suatu cara pengumpulan data untuk memperoleh bukti otentik yang mendukung hasil observasi. Dokumentasi dilakukan dengan cara
pengambilan gambarfoto terhadap fasilitas dan proses pengelolaan sampah medis limbah farmasi di RSUD Sleman.