Manfaat penelitian Latar Belakang

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Definisi dan Kategori Limbah Rumah Sakit

Secara umum limbah rumah sakit dibagi menjadi dua yaitu: 1. Limbah medis, adalah limbah yang dihasilkan rumah sakit dari kegiatan pelayanan medis, laboratorium, veterinary, kedokteran gigi, ataupun farmasi pada saat dilakukan pengobatan, perawatan, dan penelitian. 2. Limbah non medis, adalah limbah yang umumnya berasal dari kegiatan kantor, dapur, cuci, mesin, dan buangan kamar mandi Fariadi, 2010. Limbah medis rumah sakit terdiri dari: 1. Limbah infeksius: limbah yang mengandung bahan patogen, contohnya kultur laboratorium, limbah dari ruang isolasi, kapas, materi atau peralatan yang tersentuh pasien yang terinfeksi, dan ekskreta. 2. Limbah patologis: jaringan atau potongan tubuh manusia, misal hasil operasi. 3. Limbah benda tajam: contoh jarum, peralatan infus, pisau, potongan kaca. 4. Limbah farmasi: limbah yang mengandung bahan farmasi, contohnya obat- obatan, vaksin, serum, injeksi yang sudah kadaluwarsa dan tidak terpakai atau tidak bisa dikembalikan ke distributorPBF karena berbagai alasan misalnya rusak, terkontaminasi, nomer batch tidak sesuai spesifikasi, obat-obatan yang dibuang oleh pasien. 5. Limbah genotoksik: limbah yang mengandung bahan dengan sifat genotoksik contohnya limbah obat-obatan sitostatik antikanker. 6. Limbah kimia adalah limbah yang mengandung bahan kimia, contohnya reagen, solven, film untuk rontgen, dan desinfektan 7. Limbah dengan kandungan logam berat tinggi: misalnya baterai, thermometer yang pecah, alat pengukur tekanan darah. 8. Wadah bertekanan: adalah sediaan semprotan kabut tipis dari sistem bertekanan, sebagian diantaranya melepaskan gas, busa, atau cairan setengah padat. Misalnya tabung gas anestesi, peralatan terapi pernafasan, oksigen dalam bentuk gas atau cair, kaleng aerosol, dan tabung inhaler. 9. Limbah radioaktif: limbah yang mengandung bahan radioaktif, contoh cairan yang tidak terpakai dari terapi radioaktif atau riset di laboratorium Anonim, 2009. Jika ditinjau dari wujudnya, limbah yang dihasilkan rumah sakit dapat berupa bahan padat seperti sisa benda tajam, sisa jaringan tubuh, serta limbah dari kegiatan kantor dan dapur, bahan cair seperti cairan infeksius, cairan jaringan tubuh, cairan buangan farmasi, buangan laboratorium dan dapat juga berasal dari kegiatan pencucian dapur atau laundry, dan gas seperti hasil buangan dari peralatan medis dan pembakaran Fariadi, 2010. Berdasarkan sifat dan potensi bahayanya, limbah medis dapat dikategorikan menjadi lima jenis: 1. Golongan A, adalah limbah medis padat yang memiliki sifat infeksius paling besar yang berasal dari aktifitas kegiatan pengobatan yang memungkinkan penularan penyakit jika mengalami kontak dengan limbah tersebut dengan media penularan bakteri, virus, parasit, dan jamur. Contoh: sisa potongan