45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman perlu dilakukan untuk memastikan bahwa bagian tanaman yang digunakan benar berasal dari tanaman Musa x paradisiaca L. pro
sp. sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penyiapan bahan uji penelitian. Determinasi mengacu pada
www.plantamor.com dan buku Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia 2003 dan didapatkan hasil yang menunjukan ciri-ciri serupa. Hal ini menunjukkan bahwa bahan yang digunakan pada penelitian ini memang benar
tanaman Musa x paradisiaca L. pro sp..
B. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak
Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis pakan tinggi lemak. Tujuan pembuatan pakan tinggi lemak adalah untuk menginduksi
peningkatan kadar trigliserida darah tikus jantan galur Wistar. Pembuatan pakan tinggi lemak dikerjakan di Laboratorium Formulasi-Teknologi Semi-Solid Liquid
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Komposisi pakan tinggi lemak terdiri dari kuning telor ayam, minyak babi dan BR II dengan perbandingan 2:1:1
yang didasarkan pada orientasi penelitian yang dilakukan oleh Hendra, dkk 2010. Pakan yang digunakan adalah BR II, tetapi pada penelitian ini diganti
dengan AD II untuk menyesuaikan kondisi tikus jantan galur Wistar di Laboratorium Imono yang diberi pakan AD II sebelum digunakan untuk
penelitian ini dan berdasarkan komposisi bahan pakan BR II hampir sama dengan komposisi bahan pakan AD II
lampiran 3, hal.75.
C. Penetapan Lama Pemberian Pakan Tinggi Lemak
Tujuan dilakukan penetapan lama pemberian pakan tinggi lemak untuk mengetahui apakah pemberian pakan tinggi lemak mampu menaikan kadar
trigliserida tikus jantan galur Wistar. Berdasarkan penelitian Hendra dkk. 2010, pemberian komposisi pakan diet tinggi lemak kuning telur 100 g dan lemak babi
50 g pada tikus betina galur Wistar mampu memberikan kenaikan kadar kolesterol total sebesar 91 mulai hari ke-14 dan trilgiserida 87 pada hari ke-
30. Berdasarkan penelitian Aspianto 2012, pemberian pakan tinggi lemak dengan komposisi kuning telur ayam, minyak babi dan pakan AD II 2:1:1 dapat
meningkatkan kadar trigliserida pada hari ke-7 dan hari ke-14 dengan nilai rata- rata kadar trigliserida pada hari ke-7 dua kali lebih besar dibandingkan hari ke-0.
Berdasarkan pada kedua penelitian tersebut, maka dilakukan orientasi lama pemberian pakan tinggi lemak dengan pengukuran kadar trigliserida pada
hari ke-0, 7,14, dan 21. Hasil pengukuran kadar trigliserida pada hari ke-7, 14 dan 21 dibandingan dengan hari ke-0. Hasil perbandingan kadar trigliserida ini
bertujuan untuk mengetahui berapa lama pemberian pakan tinggi lemak mampu menaikkan kadar trigliserida tikus jantan galur Wistar secara bermakna.
Tabel VII. Hasil Pengukuran Kadar Trigliserida Selama Orientasi
Pengukuran Rata-rata kadar Trigliserida ± SE mgdL
Hari ke – 0
87,6 ± 8,3 Hari ke
– 7 100,2 ± 16,9
Hari ke – 14
172,8 ± 26,4 Hari ke
– 21 144,0 ± 14,5
Tabel VII merupakan nilai rata-rata hasil pengukuran kadar trigliserida tikus jantan galur Wistar selama orientasi pada hari ke-0, 7, 14, dan 21. Rata-rata
kadar trigliserida hari ke-0 diperoleh dengan cara mengukur kadar trigliserida darah tikus jantan galur Wistar sebelum diinduksi pakan tinggi lemak.
Gambar 6. Grafik Rata-Rata Kadar Trigliserida Selama Orientasi ; 1= hari ke-0 ; 2=hari ke-7; 3=hari ke-14; 4=hari ke-21
Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan kadar trigliserida pada hari ke-0, 7, dan 14. Adanya perbedaan kenaikan kadar trigliserida tikus
jantan galur Wistar pada hari ke-7, 14, dan 21 terhadap hari ke-0 dapat diketahui dengan melakukan uji statistik ANOVA satu arah.
50 100
150 200
250
1 2
3 4
R ata
-R ata
K ad
ar Tr
ig li
ser id
a m
g d
L
Hari ke -
Rata-rata Trigliserida
Tabel VIII . Hasil Uji ANOVA Satu Arah Kadar Trigliserida Selama Orientasi
kadar_trigliserida Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 23271.750
3 7757.250
5.773 .007
Within Groups 21500.800
16 1343.800
Total 44772.550
19
Tabel VIII menampilkan hasil uji ANOVA Satu Arah terhadap kadar trigliserida tikus jantan galur Wistar pada hari ke-0 sebelum diinduksi pakan
tinggi lemak serta hari ke-7, 14 dan 21 setelah diinduksi pakan tinggi lemak. Uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 terhadap kadar trigliserida tikus jantan
galur Wistar diperoleh nilai p=0,007 p0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa kadar trigliserida pada hari ke-0 sebelum diinduksi pakan tinggi
lemak serta hari ke-7, 14 dan 21 setelah diinduksi pakan tinggi lemak menunjukkan hasil berbeda bermakna secara statistik. Setelah itu dilanjutkan
dengan uji Post Hoc dan Scheffe. Uji Post Hoc dan Scheffe ini dilakukan untuk mengetahui hubungan serta perbedaan kadar trigliserida antar hari ke-0, 7, 14 dan
21, yang dapat dilihat pada tabel IX.
Tabel IX. Hasil Post Hoc dan Scheffe Orientasi Pakan Tinggi Lemak
Hari ke – 0 Hari ke – 7
Hari ke – 14
Hari ke – 21
Hari ke – 0
- BTB
BB BTB
Hari ke – 7
BTB -
BB BTB
Hari ke – 14
BB BB
- BTB
Hari ke – 21
BTB BTB
BTB -
Keterangan: BB : Berbeda Bermakna
BTB : Berbeda Tidak Bermakna
Tabel IX merupakan hasil uji Post Hoc dan Scheffe orientasi pakan tinggi lemak. Dari hasil statistik tersebut diketahui bahwa ada perbedaan bermakna
antara hari ke-0 dengan hari ke-14 sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi
kenaikan kadar trigliserida tikus jantan galur Wistar yang telah diinduksi pakan tinggi lemak. Hari ke
–0 didapatkan hasil berbeda tidak bermakna terhadap hari ke
–7 dengan nilai p=0,960 p0,05, sehingga dilanjutkan orientasi pada hari ke– 14. Hari ke-7 didapatkan hasil berbeda bermakna terhadap hari ke-14 dengan nilai
p=0,049 p0,05, sehingga dilanjutkan orientasi pada hari ke-21, tetapi dari hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna antara hari ke-14
terhadap hari ke-21 dengan nilai p=0,678 p0,05. Hal ini menunjukan bahwa pemberian pakan tinggi lemak yang paling efektif untuk meningkatkan kadar
kolesterol tikus jantan galur Wistar adalah selama 14 hari. Dari hasil tersebut dapat ditentukan waktu yang digunakan sebagai dasar untuk induksi pakan tinggi
lemak pada penelitian ini adalah selama 14 hari.
D. Pembuatan Sediaan Serbuk Buah Pisang Kepok Musa paradisiaca L.