33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental murni adalah rancangan dengan melibatkan satu variabel eksperimen yang diberikan
perlakuan khusus manipulasi dan satu kelompok kontrol dengan perlakuan yang berbeda setelah itu menguji hasil Nasution, 2007. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah rancangan penelitian acak lengkap pola searah yaitu mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi tikus jantan galur
Wistar, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristasi tersebut umur dan berat badan dan kemudian diambil sampel yang mewakili strata tersebut
secara acak Notoadmojo, 2002. Penelitian ini dilakukan pada subjek uji tikus jantan galur Wistar.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah tikus putih jantan galur Wistar dengan umur 1-2 bulan dan bobot hewan uji 100-200 g. Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah tikus putih jantan galur Wistar dengan umur diluar 1-2 bulan, berat kurang dari 100 g dan lebih dari 200 g serta tikus yang mati.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel utama
1 Varibel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah dosis serbuk buah pisang
kepok Musa x paradisiaca L. pro sp. dengan tiga peringkat dosis yang ditentukan peneliti dari konsentrasi terpekat sediaan serbuk buah pisang
kepok yang dapat melewati spuit peroral sebagai berikut: 1,9 ; 3,8 ; 7,6 gKg BB.
2 Variabel tergantung Variabel tergantung adalah kadar trigliserida dalam darah tikus jantan
galur Wistar. b. Variabel pengacau
1 Variabel pengacau terkendali Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah jenis
kelamin hewan uji, galur hewan uji, umur, berat badan dari hewan uji. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar dengan
berat badan 100-200 g dan umurnya 1-2 bulan. Jalur pemberian sediaan serbuk buah pisang kepok Musa x paradisiaca L. pro sp. dilakukan
secara peroral yang sebelumnya serbuk disuspensikan ke dalam larutan CMC 1 bv.
2 Variabel pengacau tak terkendali Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah
keadaan patofisiologi hewan uji, kemampuan hewan uji untuk mencerna serbuk buah pisang kepok Musa x paradisiaca L. pro sp. absorbsi,
distribusi, biotransformasi, dan ekskresi serta kemampuan hewan uji untuk beradaptasi dengan hiperlipidemia.
2. Definisi operasional
a. Komposisi pakan tinggi lemak yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari kuning telor ayam, minyak babi dan AD II dengan perbandingan 2:1:1
dibuat dalam bentuk pelet. Komposisi pakan ini efektif mampu meningkatkan kadar trigliserida dalam darah tikus.
b. Serbuk buah pisang kepok adalah serbuk yang dibuat dengan mengeringkan buah pisang kepok dalam oven kemudian menghancurkan pisang kepok
Musa x paradisiaca L. pro sp. dengan menggunakan mesin penyerbuk yaitu grinder, dan serbuk yang diperoleh dapat dibuat dalam bentuk sediaan
suspensi serta dapat melewati spuit injeksi peroral. c. Sediaan serbuk buah pisang kepok adalah sediaan dalam bentuk suspensi buah
pisang kepok yang dibuat dengan melarutkan sejumlah g serbuk buah pisang kepok dalam larutan CMC 1 bv.
d. Dosis serbuk Musa x paradisiaca L. pro sp. adalah sejumlah serbuk Musa x paradisiaca
L. pro sp. yang disuspensikan dalam larutan CMC 1 bv dan diberikan kepada tikus dengan rute pemberian peroral berdasarkan jumlah
pakan yang dimakan tikus per hari selama masa perlakuan. e. Metode kolorimetrik dengan reagen GPO Glycerol-3-Phosphate-Oxidase
adalah suatu metode enzimatik yang dapat digunakan untuk mengukur kadar trigliserida darah.
C. Bahan dan Instrumen Penelitian