Simvastatin Bentuk Sediaan PENELAAHAN PUSTAKA

G. Simvastatin

Simvastatin Gambar 5 merupakan senyawa yang diisolasi dari jamur Penicillium citrinum , senyawa ini memiliki struktur yang mirip dengan HMG- CoA reduktase. Gambar 5. Struktur Simvastatin USP, 2007 Simvastatin berwarna putih sampai abu-abu, tidak higroskopis, berupa serbuk kristal yang praktis tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam kloroform, metanol, dan etanol. Tablet simvastatin untuk pemberian oral terdapat dalam sediaan dosis 10, 20, 40, atau 80 mg dan disertai kandungan bahan tambahan lain USP, 2007. Simvastatin bekerja dengan cara menghambat HMG-CoA reduktase secara kompetitif pada proses sintesis kolesterol di hati. Simvastatin akan menghambat HMG-CoA reduktase mengubah asetil-CoA menjadi asam mevalonat. Simvastatin jelas menginduksi suatu peningkatan reseptor LDL dengan afinitas tinggi. Efek tersebut meningkatkan kecepatan ekstraksi LDL oleh hati, sehingga mengurangi simpanan LDL plasma Suyatna, 2009. Simvastatin dan bentuk metabolitnya terikat pada protein plasma darah sekitar 95. Tablet simvastatin dapat digunakan dalam terapi bersamaan dengan perlakuan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. Pada pasien hiperkolesterolemia, pemberian simvastatin akan dapat: 1. Mengurangi kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Apo B dan trigliserida, serta menaikkan HDL kolesterol pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer heterozigot familial dan nonfamilial dan dislipidemia campuran. 2. Mengobati pasien dengan hipertrigliserida 3. Mengobati pasien dengan primary disbetaliproteinemia USP, 2007.

H. Bentuk Sediaan

Sediaan suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1979. Beberapa suspensi dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995.

I. Penetapan Kadar Trigliserida

Penetapan kadar trigliserida dilakukan di Laboratorium PARAHITA dengan menggunakan metode enzimatik kolorimetri dengan reagen GPO Glycerol-3-Phosphate-Oxidase . Prinsipnya adalah trigliserida akan dihidrolisis menjadi gliserol. Gliserol yang terhidrolisis akan terfosforilasi oleh adenosin triphosphate ATP dengan adanya glyserol kinase menghasilkan glyserol-3- phosphate dan adenosie diphosphate ADP. Glyserol-3-phosphate teroksidasi menjadi phosphate dihydroxiacetone DAP oleh glyserol phosphate oxidase GPO memproduksi hydrogen peroxide H 2 O 2 . Hidrogen peroksida H 2 O 2 akan bereaksi dengan 4-aminoantipyrine dan 4-klorofenol menghasilkan senyawa dengan warna merah chinonimina. Absorbansi chinonimina sebanding dengan konsentrasi trigliserida hadir dalam sampel yang diukur Abbott, 2006. Menurut Abbott 2006, komposisi dari reagen GPO Glycerol-3- Phosphate-Oxidase untuk pengukuran kadar trigliserida yang akan digunakan pada penelitian ini adalah seperti yang dicantumkan pada Tabel VI. Tabel VI. Komponen Reagen GPO Komponen Konsentrasi ATP 2,5 mmoL Mg 2+ 2,5 mmoL 4-aminoantipyrine 0, mmoL 4-cholorophenol 2 mmoL Peroxidase 2,000 UL Glycerol kinase 600 UL Glycerol phosphate oxidase 6,000 UL Lipoprotein Lipase 3,000 UL

J. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

7 79 106

Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat

29 178 110

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 8

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 10

Efek pemberian serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) terhadap kadar kolesterol darah tikus jantan galur wistar.

0 1 118

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 11

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 0 6

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 4 8

Efek pemberian serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) terhadap kadar kolesterol darah tikus jantan galur wistar

0 4 116

Efek pemberian serbuk buah pisang kepok (Musa x paradisiaca L. (pro sp.)) terhadap kadar trigliserida darah tikus jantan galus wistar - USD Repository

0 0 116