Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling

Maha Esa; konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan toleran terhadap pemeluk agama lain; berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. b. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, kebebasan memilih yaitu dengan mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial, individual, dan berpotensi; menghargai dan mengembangkan potensi positif individu, pada umumnya dan konseli pada khususnya;peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan konseli pada khususnya; menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya; toleran terhadap permasalahan konseli; bersikap demokratis. c. Menunjukkan intergritas dan stabilitas kepribadian yang kuat adalah menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, konsisten; menampilkan emosi yang stabil; peka; bersikap empati; serta menghormati keragaman dan perubahan. Guru bimbingan dan konseling yang berperilaku berwibawa, jujur, sabar, ramah dan konsisten akan memberikan contoh yang baik bagi siswa. d. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi dapat dilakukan dengan menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif, inovatif, dan produktif; bersemangat; berdisiplin, dan mandiri; berpenampilan menarik, dan menyenangkan; berkomunikasi secara efektif. Beberapa hal di atas adalah indikator yang yang dibutuhkan oleh seorang guru bimbingan dan konseling, karena dalam proses bimbingan ataupun konseling ia harus mampu membantu memecahkan masalah konseli dan mampu mengambil keputusan atau tindakan yang tepat dalam menghadapi permasalah konseli yang beragam, guru BK juga harus mampu membuat sesuatu yang baru dan berguna bagi klien dalam proses bimbingan. Ketika proses bimbingan berlangsung guru BK harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan berpenampilan menarik agar dapat menarik minat siswa dalam mengikuti bimbingan dan siswa tidak cepat bosan mengikuti bimbingan.

C. Hakikat Remaja sebagai Pelajar SMP

1. Pengertian Remaja

Pediatri 2010 menyebutkan Adolescent atau remaja merupakan periode kritis peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada remaja terjadi perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial yang berlangsung secara sekuensial, sedangkan menurut Santrock remaja adalah sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional Santrock, 2003: 26. Menurut Jose 2010 remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial, sedangkan menurut Sarwono 2001, menyatakan remaja untuk masyarakat Indonesia adalah menggunakan batasan usia 11-24 tahun belum menikah. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa dimana terjadi peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dimana terjadi perubahan fisik maupun perubahan pada psikisnya.

2. Ciri-Ciri Remaja

Paplia dan Olds Marliani, 2015:168-169, mengemukan ciri-ciri khusus masa remaja yang mencakup: perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan kepribadian dan sosial. Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa masa suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat, baik secara fisik maupun psikologis, sebagai ciri dari perkembangan masa remaja, bebarapa ciri khusus mengenai pada perubahan yang terjadi selama masa remaja adalah sebagai berikut: a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil perubahan fisik, terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntuntan dan tekanan yang dtunjukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak bertingkah seperti anak-anak, lebih mandiri dan bertanggung jawab. b. Perubahan yang cepat secara fisik juga disertai dengan kematangan seksual. Perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin terhadap diri

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU IPS KELAS VIII DI SMP SWASTA AL HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 21

Persepsi siswa smp terhadap kompetensi kepribadian guru BK (studi deskriptif pada siswa SMP Taman Dewasa Jetis Kelas VIII tahun ajaran 2016/2017).

0 1 117

Deskripsi tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasi terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 75

Persepsi siswa terhadap usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas VII SMP Xaverius Muara Bungo Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 88

Persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta terhadap kompetensi profesional guru BK tahun ajaran 2014/2015.

0 0 138

Deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua dalam belajar di rumah pada kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 108

Persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta terhadap kompetensi profesional guru BK tahun ajaran 2014 2015

3 7 136

KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 72

SIKAP PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI

0 0 111

PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SKRIPSI

0 0 110