oleh satu stimulus saja, melainkanberbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar, akan tetapi tidak stimulus itu mendapatkan respon
individu, hanya beberapa stimulus yang menarik yang akan diberi respon. Hal ini dikarenakan individu mengadakan seleksi stimulus mana yang dipilih oleh
individu, individu menyadari dan memberikan respon sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut.
6. Peranan Persepsi Terhadap Terbentuknya Perilaku
Salah satu faktor yang mempengaruhi cara kita bereaksi terhadap orang lain adalah apakah kita memandang diri kita sama dengan orang lain.
Apabila kita melihat orang lain mirip dengan diri kita, maka kita cenderung tertarik padanya, namum jika orang lain itu memiliki ciri yang tidak kita
sukai, maka secara psikologis akan menjauhinya Schimel Arndt Shelley, 2009:45.
Terkadang kualitas yang kita pakai sebagai dasar mengevaluasi orang lain adalah kualitas yang paling kita ingat karena kita tidak punya hubungan
apapun dengan orang yang kita evaluasi. Misalnya, ketika Ellen baru saja memutuskan pacarnya Todd, karena dia banyak mengatur, Ellen mungkin
akan menilai masa pacaran yang lalu hanya berdasarkan ingatan bahwa si Todd orangnya terlalu mengatur; tendensi untuk menggunakan karakteristik
yang paling diingat untuk menilai orang lain sangat sulit diubah Staple Zeelenberg Shelley, 2009:45.
Psikologi gestalt mencoba mencoba mengenali prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana pikiran kita membuat peyimpulan tentang dunia dari
data indarwi membuat data indrawi jadi bermakna. Atribusi merupakan tindakan penafsiran; apa yang terberi kesan dari data yang indrawi
dihubungkan kembali kepada sumber asalnya. Misalnya ketika saya bertemu dengan dengan seseorang yang menampilkan ekspresi wajah tidak ramah dan
posisi tubuh yang terkesan berjarak dari orang lain, maka saya menyimpulkan bahwa orang itu tidak ramah yang menyebabkan saya menjauhinya.
Sarwono, 2009:31.
B. Hakikat Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling
Menurut Mulyasa 2014:30, kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
menjadi teladan bagi anak didik, dan berakhlak mulia. Hal serupa juga dikatakan oleh Mulyasa 2013:45, kompetensi kepribadian adalah
kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan beraklak mulia. Dalam Undang-
Undang tentang guru dan dosen Undang-Undang, No.14 2005 disebutkan bahwa Kompetensi kepribadiaan adalah kemampuan kepribadiaan yang