c. Bagi dosen, hasil penelitian ini kiranya menjadi masukan agar dapat memotivasi atau membimbing mahasiswa BK universitas Sanata Dharma
agar mengembangkan kompetensi kepribadian sebagai calon guru BK. d. Bagi mahasiswa BK universitas Sanata Dharma, hasil penelitian ini
menjadi masukan yang sangat berharga untuk mengembangkan kompetensi kepribadian sebagai calon guru BK.
G. Definisi Istilah
Beberapa istilah dalam penelitian didefenisikan sebagai berikut: 1. Persepsi adalah proses kognisi yang terjadi dalam individu, terhadap
rangsangan atau stimulus yang diterima melalui panca indera sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna.
2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan individu yang stabil, dewasa, arif, menjadi teladan, mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri, dan
religius yang menjadi modeling bagi orang lain. 3. Guru BK adalah tenaga profesional yang memberikan bantuan kepada siswa-
siswi dalam mencapai tugas perkembanganya dan membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi siswa-siswi.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat persepsi, hakikat kompetensi kepribadian guru bimbingan dan konseling, dan hakikat remaja.
A. Hakikat Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, penginderaan adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat penerima atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi Walgito, 2005: 99. Moskowitz dan Orgel Walgito, 2005:100 menjelaskan bahwa
persepsi merupakan proses integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang
diterimanya, persepsi
juga merupakan
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan
sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri
individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukan
karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi