Hasil analisis butir item dari instrumen penelitian persepsi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Trucuk terhadap kompetensi kepribadian guru BK
menunjukkan sebanyak 42 item 92 berada pada kategori sangat tinggi, 12 item 8 berada pada kategori tinggi, dan tidak ada item yang berada pada
kategori cukup tinggi, rendah, maupun sangat rendah, namun terdapat item yang memiliki skor terendah yaitu pada indikator bersikap demokratis terhadap siswa.
Skripsi S isrianti Yusri 2014 tentang “Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling di SMPN 5 Pariam”. Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa gambaran persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian Guru BKKonselor secara rata-rata siswa menyatakan bahwa 46,83 GuruBKKonselor selalu menampilkan kompetensikepribadiannya, 30,99
siswa menyatakan Guru BKKonselor sering menampilkan kompetensi kepribadiannya, 20,77 siswa menyatakan kadang-kadang dan 1,41 siswa
yang menyatakan Guru BKKonselor tidak pernah menampilkan kompetensi kepribadiannya
E. Kerangka Berpikir
Persepsi adalah proses mengindera, menginterprestasikan dan pemberian nilai oleh individu terhadap rangsangan yang diterimanya dari objek. Objek yang
dimaksud adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia dan manusia juga merupakan objek dari persepsi, dalam hal ini yang menjadi objek persepsi siswa
adalah guru BK. Persepsi dibagi menjadi dua bentuk yaitu persepsi yang positif dan persepsi yang negatif, persepsi siswa terhadap guru BK khususnya terhadap
kompetensi kepribadiaan guru BK tentu ada yang positif maupun negatif.
Persepsi positif merupakan penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi sesuai dengan apa yang diharapkan dari objek yang dipersepsi atau
kesesuian objek yang dipersepsi dengan aturan yang ada Siswa akan memiliki persepsi yang positif apabila guru BK memiliki kualitas atau kompetensi
kepribadian yang baik. Apabila dalam keseharian guru BK memiliki kompetensi kepribadian yang baik, siswa memberikan persepsi yang positif terhadap guru
BK dan membuat guru BK disukai dan disenangi oleh siswa pada umunya atau
konseli pada khususnya.
Persepsi negatif dapat mulcul karena adanya ketidakpuasan individu terhadap objek yang menjadi sumber persepsinya atau karena ketidaktahuan
individu serta tidak adanya pengelaman individu terhadap objek yang dipersepsikan. Apabila dalam keseharian guru BK kurang mengusai kompetensi
kepribadian akan menimbulkan suatu persepsi yang negatif terhadap guru BK, karena siswa merasa kurang puas terhadap guru BK. Persepsi siswa terhadap
keberadaan layanan bimbingan dan konseling persepsi siswa terhadap keberadaan layanan bimbingan dan konseling cederung negatif
, istilah “polisi sekolah” guru BK menjadi umum. Persepsi siswa mengenai bimbingan dan
konseling dikaitkan dengan kinerja dan kepribadian guru BK juga belum jelas
dan cenderung negatif.