Objek Persepsi Aspek-Aspek Persepsi

syaraf penerima atau rangsangan sebagai reseptor, lalu meneruskan ke syaraf penerima atau sensoris, sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam individu langsung mengenai penerima. b. Tanggapan Tanggapan terjadi dalam suatu proses yang disebut proses persepsi. Proses persepsi bermula dari adanya objek yang menimbulkan rangsangan, lalu rangsangan diterima oleh reseptor. Tahap ini disebut kelaman, karena terjadinya secara alamiah. Rangsangan yang diterima oleh reseptor diteruskan ke syaraf sensori setelah mengalami penyeleksian, dan dilanjutkan oleh syaraf ke otak sebagai pusat kesadaran. Tahap ini disebut proses fisiologis, karena terjadi dalam diri individu. Proses terakhir terjadi di otak, yang memungkinkan individu menyadari sepenuhnya rangsangan yang diterima melalui reseptor, tahap ini disebut tahap psikologis karena berhubungan dengan penyadaran. Proses yang terjadi di otak juga merupakan proses persepsi sebenarnya. Setiap rangsangan yang disadari kemudian ditanggapi oleh individu melalui syaraf motorik. c. Perilaku Proses persepsi merupakan suatu penilaian, pendapat, dan pandangan. Setiap nilai, pendapat dan pandangan yang dianggap penting oleh individu menuntut individu untuk melaksanakannya. Persepsi perlu dilihat dalam rangkaian perilaku.

4. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Fauzi Suciati, 2015:88-89, ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu: a. Perhatian Dalam menangkap stimulus ada perbedaan fokus dari setiap individu. Hal ini bisa dibuktikan ketika anda berangkat dari rumah ke kampus. Berapa banyak stimulus yang anda lihat dan anda dengar. Ketika anda keluar dari rumah, mungkin anda melihat teman anda bergurau bersama dengan sahabatnya, di perjalanan anda melihat seorang wanita dengan penuh kerepotan mengantar tiga anaknya ke sekolah, anda juga melihat seorang remaja ditilang polisi karena tidak menggunakan helm, serta masih banyak stimulus lagi. Apakah dari sekian banyak stimulus anda persepsikan, anda maknai? Tentu tidak, namun stimulus yang paling berkesan dan anda perhatikan saja yang anda persepsikan. Peristiwa yang masuk ke otak adalah remaja yang kena tilang polisi, sebab hal ini sesuai dengan pengelaman masa lalu anda, yang membuat anda jera untuk berkendara tidak lengkap. Dalam hal persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK, tentu tidak semua stimulus dimaknai, namun yang dimaknai adalah stimulus yang paling berkesan yang akan dimaknai. b. Harapan Harapan terhadap rangsangan yang akan timbul. Ekspektasi terhadap munculnya rangsangan menyebabkan individu bisa memiliki perbedaan persepsi. Misalnya ketika siswa memiliki harapan bahwa guru BK bisa membantu dia menyelesaikan masalah, maka berkonsultasi dengan guru BK dianggap sebagai solusi terhadap keinginanya. Namun bagi siswa yang sering dimarahi guru BK, berkonsultasi dengan guru BK akan dianggap sesuatu yang menakutkan karena dia sering dimarahi. c. Kebutuhan Kebutuhan-kebutuhan yang sesaat maupun menetap akan mempengaruhi persepsi seseorang. Rasa lapar menyebabkan seseorang akan berpikir untuk mencari menu dan memesan makanan ketika ia sampai di kantin. Persepsi siswa terhadap seorang guru BK juga dipengaruh oleh sebuah kebutuhan, misalnya siswa yang belum membayar uang sekolah persemester, dan pada saat itu dia dituntut untuk segera untuk membayar uang SPP, siswa akan berpikir untuk mencari bantuan kepada guru BK agar guru membantu mencari solusi atas permasalahannya. d. Sistem nilai Sistem nilai yang ada di masyarakat sangat menentukan jenis persepsi yang muncul. Penilaian baik dan buruk terhadap sebuah objek menentukan persepsi. Misalnya di sekolah tertentu yang memberikan penilaian yang

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU IPS KELAS VIII DI SMP SWASTA AL HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 21

Persepsi siswa smp terhadap kompetensi kepribadian guru BK (studi deskriptif pada siswa SMP Taman Dewasa Jetis Kelas VIII tahun ajaran 2016/2017).

0 1 117

Deskripsi tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasi terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 75

Persepsi siswa terhadap usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas VII SMP Xaverius Muara Bungo Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 88

Persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta terhadap kompetensi profesional guru BK tahun ajaran 2014/2015.

0 0 138

Deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua dalam belajar di rumah pada kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 108

Persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta terhadap kompetensi profesional guru BK tahun ajaran 2014 2015

3 7 136

KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 72

SIKAP PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI

0 0 111

PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SKRIPSI

0 0 110