Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan

3. Ketaatan pada atasan, yaitu patuh atau mengikuti apa yang diberikan pimpinan dalam organisasi guna mengerjakan pekerjaan dengan baik. 4. Kesadaran bekerja, yaitu sikap seseorang secara sukarela mentaati peraturan- peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawab, jadi pegawai akan mengerjakan tugasnya dengan baik. 5. Tanggung jawab, yaitu kesediaan pegawai dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaan pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakanya serta prilaku kerjanya.

2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan

Menurut Singodimedjo 2000, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan adalah sebagai berikut : 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi Besar kecilnya kompensasi yang diberikan kepada karyawan dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila para karyawan merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan. Apabila para karyawan menerima kompensasi yang memadai, hal ini akan membuat para karyawan dapat bekerja tenang dan tekun, serta selalu berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. 2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin pada dirinya sendiri dan bagaimana ia dapat Universitas Sumatera Utara mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan. Misalnya apabila aturan jam masuk kerja telah ditetapkan pada pukul 08.00, maka pimpinan harus memberikan teladan atau contoh bahwa pada hari-hari kerja, pimpinan harus masuk kerja pada pukul tersebut. Oleh sebab itu, apabila seorang pimpinan menginginkan tegaknya disiplin dalam perusahaan , maka ia harus lebih dahulu mempraktikkannya supaya dapat diikuti dengan baik oleh para karyawannya. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, apabila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi. Para karyawan akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas dan diinformasikan kepada seluruh karyawan. Bila aturan disiplin hanya menurut selera pimpinan saja, atau berlaku untuk orang tertentu saja, jangan diharap bahra para karyawan akan mematuhi aturan tersebut. 4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu adanya keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang telah dilakukan karyawan. Dengan adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun sudah menjadi tabiat manusia pula bahwa mereka selalu ingin bebas, tanpa terikat atau diikat oleh peraturan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan atasan langsung para karyawan yang bersangkutan, maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja. Mungkin untuk sebagian karyawan yang sudah menyadari arti disiplin, pengawasan seperti ini tidak perlu, tetapi bagi karyawan yang lain, tegaknya disiplin masih perlu agak dipaksakan, agar mereka tidak berbuat semaunya dalam perusahaan. 6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan Seorang karyawan tidak hanya puas dengan menerima kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya. Keluhan dan kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya. Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada para karyawan akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Karena ia bukan hanya dekat dalam arti jarak fisik, tetapi juga mempunyai jarak yang dekat dalam artian batin. Pimpinan demikian akan selalu dihormati dan dihargai para karyawan, sehingga akan berpengaruh besar kepada prestasi, semangat kerja dan moral kerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin Kebiasaan-kebiasaan yang positif yang dapat diterapkan untuk mendukung disiplin kerja karyawan, antara lain adalah : a. Saling menghormati, bila bertemu di lingkungan pekerjaan. b. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.. c. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan, apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka. d. Memberitahukan bila ingin meninggalkan tempat kerja karena sesuatu hal kepada rekan kerja, dengan menginformasikan kemana dan untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan sekalipun.

2.3.3. Pendekatan Untuk Meningkatkan Disiplin