Parapat terakhir yakni Rajaidin Paulus Sinaga. Informan Sudah memiliki 2 anak dan memperistri wanita Batak Toba. Menurut penjelasan informan, informan sudah
terikat dalam praktek ikatan sistem Dalihan Na Tolu sejak tahun 1991 di Parapat sejak informan menerima sakramen perkawinan melalui Gereja Katolik dan
menerima adat Batak Toba pada adat perkawinan dan mewarisi ikatan Dalihan Na Tolu tersebut kepada anak informan hingga saat ini.
5. Siti Aisyah Bontor Sinaga
Siti Aisyah Bontor Sinaga adalah seorang perempuan yang sudah bermur 55 tahun.Siti Sinaga adalah sebagai informan kunci peneliti untuk memperoleh data
penelitian melalui wawancara mendalam mewakili pihak keluargaketurunan Raja Parapat terakhir yang beragama Islam. Informan beralamat di Simangarutak
Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun. Informan merupakan salah satu Masyarakat Batak Toba yang menganut agama Islam dan
sudah menikah. Informan memiliki jenjang pendidikan terakhir sebagai tamataan SMA dari Kota Pematangsiantar. Saat ini pekerjaan informan adalah sebagai
seorang Wiraswasta di wilayah Parapat. Informan merupakan salah satu keturunan boru dari sekian banyak generasi
boru Raja Parapat terakhir Sintua Raja Israel Sinaga yang beragama islam. Saat ini informan sudah memiliki 4 cucu dari boru sasada putri semata wayang.
Mayoritas keluarga informan beragama Kristen, khususnya kerabat hula-hula. Terdapat juga hal yang unik dari keluarga informan, dimana borunya menikah
dengan pria bersuku Batak Toba dan borunya sekarang menjadi Kristen Protestan mengikut suaminya dan tinggal di daerah Tiga Dolok, kampung tetangga Parapat.
Menurut penuturan informan, salah satu faktor keunikan di parapat ini adalah banyaknya pendatang yang menikah dengan wanita setempat. Bahkan yang bukan
suku Batak Toba pun di jadikan bermarga Batak Toba agar tetap bisa teratur dalam sistem Dalihan Na Tolu yang membuat tidak terputusnya tali kekeluargaan, justru
menurut informan Dalihan Na Tolu lah yang menampakkan kepermukaan nama keluarga. Apabila salah satu dari keluarga kita berhasil, maka semua unsur yang di
Dalihan Na Tolu itu pun ikut terangkat. Apabila salah satu dari kerabat dalam unsur Dalihan Na Tolu itu terkabar buruk, maka semua unsur keluarga di dalam Dalihan
Na Tolu itu pun akan malu semua.
6. Pdt. Anggiat S. P. Hutauruk, SMTH
Pdt. Anggiat S. P. Hutauruk, SMTH adalah seorang laki-laki yang berumur 63 tahun. Pdt. Anggiat S. P. Hutauruk, SMTH adalah sebagai informan kunci peneliti
untuk memperoleh data penelitian melalui wawancara mendalam mewakili tokoh agama di wilayah Parapat. Informan beralamat di Komplek HKBP Parapat,
Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun. Informan merupakan salah satu Masyarakat Batak Toba yang menganut agama Protestan dan sudah
menikah. Informan memiliki jenjang pendidikan terakhir sebagai tamataan Sarjana Muda Teologia.
Informan merupakan Pendeta HKBP Resort Parapat. Informan melayani umat HKBP parapat sudah tiga setengah tahun lamanya sejak juli 2011. Informan juga
menikah dengan wanita yang bersuku Batak Toba boru Simbolon yang berasal dari pangururan. Di keluarga informan juga menganut beberapa agama yang berbeda
dari keluarga istri mayoritas muslim.
4.2.2. Informan Biasa