4.2. Profil Informan
4.2.1. Informan Kunci
Adapun yang menjadi informan kunci penulis pada saat penelitian di Kelurahan parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, kabupaten simalungun adalah
sebagai berikut :
1. Rohana Sampe Tua Sinaga, SH
Rohana Sampe Tua Sinaga, SH adalah seorang wanita berumur 43 Tahun. Dalam penelitian ini Rohana Sampe Tua Sinaga, SH adalah sebagai informan kunci
peneliti untuk memperoleh data penelitian melalui wawancara mendalam mewakili pihak institusi Pemerintahan. Informan beralamat di Jalan Anggarajim, Parapat,
Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun. Informan merupakan salah satu masyarakat Batak Toba yang menganut agama Protestan dan sudah
menikah. Informan juga menikah dengan seorang pria yang bermarga dari suku Batak Toba dan telah memiliki 3 orang anak. Informan memiliki status pendidikan terakhir
sebagai tamatan Sarjana hukum dari Universitas HKBP Nomensen Medan. Informan merupakan Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Pemerintahan
kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon di bidang pemerintahan, yang di hunjuk oleh bapak Lurah Parapat yakni, bapak Parningotan Girsang kepada
peneliti sebagai informan peneliti mewakili pemerintah kelurahan Parapat pada saat mengajukan surat izin penelitian kepada pihak pemerintahan setempat serta saat ingin
memulai penelitian dan pengambilan data kelurahan terkait dengan kebutuhan data penelitian peneliti mengenai judul skripsi peneliti.
2. D. Sinaga
D. Sinaga adalah seorang laki-laki yang berumur 76 tahun. Dalam penelitian ini bapak D. Sinaga adalah sebagai informan kunci peneliti untuk memperoleh data
penelitian melalui wawancara mendalam mewakili pihak tokoh masyarakat Parapat. Informan beralamat di Jl. Jaminta Sinaga, Sosor Saba Parapat, Kecamatan Girsang
Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun. Informan merupakan salah satu Masyarakat Batak Toba yang menganut agama Protestan dan sudah menikah.
Informan lahir dan besar di Parapat dan tinggal di Parapat hingga sampaia usia remajanya. Saat ini setelah informan D. Sinaga memilih berhenti bekerja dari
perusahaan asing di perantauan Kota Jakarta yang telah ditekuninya selama 20 Tahun sejak usia remaja. Informan pada akhirnya memutuskan untuk kembali
kekampung halaman dan menghabiskan usia hidup di kampung halaman Parapat karena panggilan jiwa yang menurut informan tidak bisa dibiarkan atau ditulikan
agar berlama-lama di perantauan. Informan memiliki jenjang pendidikan terakhir sebagai tamataan SR Sekolah
Rakyat dari Parapat. Saat ini informan memiliki pekerjaan sebagai seorang Wiraswasta. Informan merupakan salah satu tokoh masyarakat natua-tua ni huta
di kota Parapat. Dalam keseharian aktivitas masyarakat sehari-harinya ketika terjadi masalah ataupun hal penting juga kegitan yang ingin di diskusikan oleh masyarakat
dan pemerintahan setempat, informan selalu diikut sertakan dalam membicarakan
sebagai perwakilan masyarakat.
Informan juga sudah ikut dalam kegiatan sosial dan adat masyarakat Batak Toba khususnya hingga saat ini di umurnya yang sudah tua. Informan sudah memiliki
3 orang cucu dan di keluarga informan pun terdapat ragam agama, dimana 2 anaknya perempuan dan laki-laki setelah berkeluarga muallaf dan masuk menjadi umat
islam. Serta bere dari keturunan boru iboto informan pun semua beragama islam yang berada di perantauan.
Menurut penuturan informan mengenai masyarakat Batak Toba yang berbeda agama bukanlah sebuah persoalan yang menjadi pembatas. Namun adat
adalah yang mempersatukan masyarakat Batak Toba itu sendiri, terlebih Dalihan na Tolu. Tidak ada pembedaan seseorang itu karena agamanya berbeda-beda, namun
masyarakat Batak Toba tetap harus duduk dan berdiri bersama dalam satu halaman, dalam satu rumah untuk berkumpul bersama melaksanakan kewajibannya sebagai
orang Batak Toba yang menjunjung tinggi adat isti-adat dari leluhur mereka hingga pada saat ini.
3. B. S.