Tahap Analisis Uji Coba Validitas Butir Soal Uji Reliabilitas

68 CAD 2 Dimensi di sekolah. Langkah selanjutanya adalah menganalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas soal.

a. Tahap Analisis Uji Coba

Tahapan analisis Uji Coba dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari setiap item soal yang dipergunakan. Langkah selanjutnya adalah menggunakan instrumen tersebut untuk test awal pre-test dan test akhir post- test.

b. Validitas Butir Soal

Validitas butir soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Intrumen dinyatakan valid mempunyai validitas tinggi. Menurut Arikunto 2010: 168, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui validitas soal yang telah diujicobakan, dimana skor hasil tes untuk item soal dikorelasikan dengan skor hasil tes secara total. Menurut Arikunto 2006: 170, rumus yang dipergunakan adalah korelasi product moment, sebagai berikut: Keterangan: = Koefisien korelasi antara X dan Y = Jumlah subjek ∑ = Jumlah skor item ∑ = Jumlah skor total = ∑ − ∑ · ∑ ∑ − ∑ ∑ − ∑ 69 ∑ = Jumlah total perkalian antara jumlah skor item dan skor total ∑ = Jumlah skor item kuadrat ∑ = Jumlah skor total kuadrat Tabel 3.4. Korelasi Product Moment Angka Korelasi Makna Antara 0,800 − 1,00 sangat tinggi Antara 0,600 – 0,79 tinggi Antara 0,400 – 0,59 cukup Antara 0,200 – 0,39 rendah Antara 0,000 – 0,19 sangat rendah Menurut Surapranata 2009: 47, soal yang memiliki validitas soal di atas 0.3 sebagaimana dikemukakan oleh Nunnally 1970 merupakan soal yang baik. Dengan ketentuan, apabila koefisien validitas 0.3 maka soal dapat diterima. Untuk soal dengan koefisien 0.10 - 0.29 hendaknya dilakukan revisi. Sedangkan soal dengan koefisien 0.10 maka item soal dapat ditolak atau dibuang. Hasil analisis uji validitas menunjukkan bahawa dari 32 itemsoal yang diujicobakan, 32 item soal tersebut dinyatakan valid sehingga dapat dipergunakan untuk pengambilan data.

c. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas yang dipergunakan adalah internal konsistensi internal consistency dengan teknik Koefisien Alpha α, metode alpha dipergunakan untuk melakukan estimasi reliabilitas. Menurut Surapranata 2009: 114, rumus uji reliabilitas dijabarkan seperti berikut: 70 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = jumlah soal = jumlah varians butir dari skor soal = jumlah varians dari skor total Menurut Surapranata 2009: 114, koefisien reliabilitas 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian. Dapat ditarik kesimpulkan bahwa menunjukan bahwa tes itu memiliki reliabilitas yang baik apabila diatas koefisien 0,5. Sedangkan menurut Sugiyono 2010: 174, reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Instrumen yang valid pada umumnya reliabel, tentunya setelah melalui uji reliabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal menggunakan rumus tersebut didapat nilai hitung koefisin α lebih besar dari nilai tabelnya atau 0.847 0.5 sehingga instrumen penilitian dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrument sudah konsisten apabila diulangi lagi.

G. Analisis Data

1. Analisis Data Tahap Awal Pree-Test

Analisis data awal pre-test menggunakan uji dua pihak yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan dua rata-rata kelompok sampel. Rumus yang dipergunakan pada analisis tahap awal seperti berikut: = k k − − ∑

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA.

0 2 28