9
1. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif yang dimaksud dalam penelitian adalah model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif dengan anggota terdiri 3 sampai 5 orang dengan anggota kelompok yang bersifat heterogen.
2. Pembelajaran Koopertaif Tipe TGT Teams-Games-Tournament
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang mempergunakan sistem pertandingan tim
dimana peserta didik akan dikelompokan dengan heterogen dalam segi prestasi
akademik.
3. Facebook
Facebook dalam penelitian ini dipergunakan untuk menunjang proses pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu sebagai media untuk mengunduh
informasi dan materi, sehingga siswa dapat belajar dimanapun. Adapun batasan penggunaan facebook dalam penelitian ini adalah digunakan sebagai penunjang
kelancaran metode pembelajaran, apabila peserta didik mempergunakan untuk mengakses kepentingan pribadi pada saat pembelajaran berlangsung maka
diberikan sanksi berupa pengurangan point untuk kelompoknya. 4.
CAD Computer Aided Design
CAD Computer Aided Design dalam penelitian ini adalah program aplikasi komputer yang membantu dalam penggambaran dalam bidang rekayasa
dan keteknikan. Dengan CAD metode gambar kerja dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat dengan hasil dan kualitas tinggi. Seperti halnya program
10
komputer lainnya, CAD memanfaatkan kelebihan komputer yakni dalam tingkat keakurasian data, kecepatan dan kemampuan mengingat.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian dilihat pada ranah psikomotor yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian
bagiannya, mulai dari gerakan sederhana sampai dengan gerakan kompleks.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional menurut Setiawan 2012: 8 dalam Hidayat dan Wiyono 2015: 52, adalah pembelajaran yang hanya memusatkan pada
metode pembelajaran ceramah. Disain pembelajaran bersifat linier dan dirancang dari sub-sub konsep secara terpisah menuju konsep-konsep yang lebih kompleks.
Pembelajaran linier berarti bahwa satu langkah mengikuti langkah yang lain, dimana langkah kedua tidak bisa dilakukan sebelum langkah pertama dikerjakan.
Bahan-bahan pembelajaran diberikan oleh guru secara bertahap, satu kalimat demi satu kalimat, satu rumus demi rumus dituliskan dan dijelaskan oleh pengajar
dengan intonasi tertentu. Pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran jarang melibatkan
pengaktifan pengetahuan awal dan jarang memotivasi peserta didik untuk mengkonstruksi proses pengetahuannya. Pembelajaran konvensional masih
didasarkan atas asumsi bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran peserta didik. Dalam pembelajaran konvensional,
cenderung pada belajar hafalan yang menolelir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian
masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hafalan mengacu pada penghapalan fakta-fakta,