Skala Pengukuran Variabel Definisi Operasional Variabel

2. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2006: 104. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono 2006: 104 data diolah, September 2009

3. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Defenisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dala penelitian ini antara lain: a. Variabel independen : Gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah pola khas dari perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin saat berhadapan dengan anggota kelompok Dubrin, 2005:114. Pada umumnya ada tiga macam gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipasif, gaya kepemimpinan pedelegasian. Gaya kepemimpinan otokratik adalah gaya Universitas Sumatera Utara kepemimpinan menganggap semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahan terpusat di tangannya. Gaya kepemimpinan partisipasif adalah pemimpin menjalankan pimpinannya secara konsultasi, ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir, dan untuk memberikan pengarahan kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari bawahan mengenai keputusan yang diambil. Gaya kepemimpinan pendelegasian adalah pemimpin mendelegasikan wewenang untuk menyerahkan tanggung jawab penuh atas pelaksanaa pekerjaan kepada bawahan. b. Variabel dependen : Semangat kerja Menurut Nitisemito 2002:160 adalah upaya melakuka pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3 Definisi Operasionalisasi Variabel No Variabel Indikator Variabel Skala Ukur 1 Independent bebas Gaya Kepemimpinan X a. Otokratik X 1 Pemimpin yang menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahan terpusat di tangannya. b. Partisipasif X 2 Pemimpin menjalankan kepemimpinannya secara konsultasi, ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir, dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari bawahan mengenai keputusan yang akan di ambil. c. Pendelegasian X 3 pemimpin mendelegasikan wewenang untuk menyerahkan tanggung jawab penuh atas pelaksanaa pekerjaa kepada bawahan. 1. pimpinan anda selalu mengambil keputusan didalam setiap tugas yang bapakibu kerjakan. 2. pimpinan anda tidak memberikan motivasi kepada bawahan dalam menjalankan tugasnya. 3. pimpinan anda selalu mengawasi pelaksanaan pekerjaan bawahannya. 4. pimpinan anda menganggap bawahannya tidak mampu mengarahkan diri sendiri. 5. pimpinan anda dalam menjalankan tanggung-jawabnya selalu berkonsultasi dengan bawahannya. 6. pimpinan anda selalu memberikan pengarahan tertentu kepada bawahan dalam melakukan pekerjaan. 7. pimpinan anda senang menerima saran, kritik dan pendapat dari bawahan dalam mengambil keputusan. 8. pimpinan anda selalu memotivasi karyawan untuk memberikan ide dalam bekerja. 9. pimpinan anda sering menyerahkan tanggung-jawabnya kepada bawahan. 10. pimpinan anda selalu menginginkan bawahannya dapat mengendalikan diri sendiri dalam bekerja. 11. pimpinan anda tidak membuat peraturan tentang pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan bawahannya. 12. pimpinan anda selalu tidak melakukan kontak denga bawahannya dalam bekerja. Skala Likert 2. Dependent terikat Semangat Kerja Y Adalah upaya melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat di selesaikan dengan lebih baik. 13. Dengan memperhatikan hubungan kerja sesama rekan kerja akan dapat meningkatkan semangat kerja. 14. pimpinan anda selalu memberikan kebebasan berkreativitas kepada bawahan. 15. adanya pimpinan yang selalu memberikan kebebasan berprestasi kepada karyawan akan dapat meningkatkan semangat kerja. 16. lingkungan kerja yang memadai dalam menjalankan tugas sehari-hari dapat meningkatkan semangat kerja. 17. suasana kerja yang nyaman dan damai selalu diperhatikan. 18. pimpinan selalu menegakkan disiplin kerja kepada karyawannya Skala Likert Sumber: Heidjrachman 2005, Nitisemito 2002 Universitas Sumatera Utara

4. Lokasi dan Waktu Penelitian