Tabel 1.5 menunjukkan bahwa R
hitung
0.973 R
tabel
0.60. Menurut Nugroho 2005: 72 “Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai
Cronbach’s Alpha dari 0.60”. Maka dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah realibilitas dan layak digunakan sebagai instrumen
penelitian.
9. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakana cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada, sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga dapat diketahui
gambaran perusahaan yang diteliti. b. Analisis regresi linier berganda
Dalam penelitian ini persamaan model regresi yang digunakan yaitu menurut Sugiyono 2004:251:
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ e Dimana:
a = konstanta b = perubahan rata-rata untuk setiap perubahan satu unit variabel x
X
1
= Gaya kepemimpinan Otoktratik X
2
= Gaya kepemimpinan Partisipasif X
3
= Gaya kepemimpinan Pendelegasian Y = Semangat kerja
b
1
,..b
3
= Koefisien regresi
e = Variabel pengganggu
Universitas Sumatera Utara
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak.
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada didalam daerah dimana Ho diterima.
Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan Nugroho, 2005:45 yaitu:
1 Uji –F Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji – F digunakan untuk melihat secara bersama-
sama serentak variabel independen yaitu gaya kepemimpinan pendelegasian X
1
, gaya kepemimpinan partisipatif X
2
, gaya kepemimpinan pendelegasian X
3
terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja Y. Ho : b1 = b2 = b3 = 0 artinya, secara bersama-sama
tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen X
1
, X
2
, X
3
terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja Y.
Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama serentak terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen X
1
, X
2
, X
3
terhadap variabel dependen yaituvariabel terikat Y. 2 Uji - t
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variable terikat. Adapun Uji – t menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut: Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen yaitu gaya kepemimpinan otokratik
Universitas Sumatera Utara
X
1
, variabel gaya kepemimpinan partisipasif X
2
, variabel gaya kepemimpinan pendelegasian X
3
terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja Y.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
yaitu berupa variabel gaya kepemimpinan otokratik X
1
, variabel gaya kepemimpinan partisipasif X
2
, variabel gaya kepemimpinan pendelegasian X
3
terhadap variable dependen yaitu semangat kerja Y.
Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika t hitung t table pada
α = 5. Ha diterima jika t hitung t table pada
α = 5. 3 Identifikasi Determinasi R²
Identifikasi determinan R² bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, identifikasi determinan terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya
menggunakan Adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square
dikatakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1 Nugroho, 2005: 51. Identifikasi determinan menunjukkan
besarnya kontribusi variabel independen Xterhadap variabel dependen Y. Semakin besar nilai identifikasi determinan, maka semakin baik
kemampuan variabel dependen Y. Jika determinan R
2
semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan
dari variabel independen yaitu gaya kepemimpinan otokratik X1, gaya
Universitas Sumatera Utara
kepemipinan partisipatif X2, gaya kepemimpinan pendelegasian X3 terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja Y semakin besar.
Sebaliknya, jika determinan R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen
yaitu gaya kepemimpinan otokratik X
1
, gaya kepemipinan partisipatif X
2
, gaya kepemimpinan pendelegasian X
3
terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja Y semakin kecil.
10. Uji Asumsi Klasik