Sumber Daya Aparatur Perencana Sarana Prasarana Kantor

dipenuhi untuk memproses perizinan. Hal ini disebabkan tidak adanya koordinasi antara petugas front office dan back office. Masyarakat sebagai pengguna jasa yang akan mengalami imbasnya, seperti waktu yang terbuang karena ketidaksesuaian jadwal, informasi kurang jelas, dan masih banyak lainnya.

f. Sumber Daya Aparatur Perencana

Dalam rangka melaksanakan tugas umum pemerintah dan pembangunan, dituntut adanya kemampuan dan kemahiran manajerial yang dapat mengintegrasikan dan mengarahkan seluruh sumberdaya kepada pencapaian tugas pokok, sasaran dan misi organisasi, disamping itu dituntut pula pengetahuan dan ketrampilan teknis yang memungkinkan mutu hasil pelaksanaan organisasi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam struktur organisasi, penjabaran tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah jelas diatur didalamnya kelompok jabatan fungsional. Akan tetapi dalam kenyataannya kelompok jabatan fungsional perencana tersebut belum banyak peminatnya . Pendapat ini juga didukung oleh Kepala Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi sebagai berikut: ”Jabatan fungsional perencana sebenarnya sudah diwadahi dengan Peraturan Bupati, namun sampai saat ini belum ada pegawai yang menjadi tenaga fungsional perencana. Keengganan para pegawai beralih ke jabatan fungsional disebabkan rumitnya memenuhi angka kredit dan persyaratannya” hasil wawancara, 2009.

g. Sarana Prasarana Kantor

Kepercayaan yang diberikan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan publik menjadi kunci keberhasilan pelayanan prima. Salah satu faktor pendukung adalah tingkat kenyamanan yang diperoleh konsumen terhadap pelayanan perizinan. Kenyamanan ini antara lain adalah terpenuhinya sarana dan prasarana kantor yang memadai. Gedung yang representatif, sarana parkir yang aman, ruang runggu yang luas dan nyaman, penataan kantor yang artistik dengan ditunjang sarana komputerisasi yang memadai menjadi kunci menciptakan kenyamanan konsumen. Dalam pelaksanaannya, gedung perkantoran UPT Kabupaten Pekalongan masih ditempati bersama dengan Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hal ini disampaikan oleh Kepala UPT, bahwa : ”Sampai sekarang UPT belum memiliki gedung sendiri dan masih bergabung dengan Kantor Dukcapil. Ini jelas menyulitkan kami untuk menata ruang yang representatif untuk masyarakat pengguna jasa. Selain itu karena keterbatasan ruang pula berimbas pada terbatasnya papan pengumuman yang dapat ditampilkan didepan. Jelas hal ini merugikan karena hanya pengumuman-pengumuman tertentu saja yang bisa disajikan” hasil wawancara, 2009. Ketidaknyamanan juga dirasakan oleh konsumen. Ibu Diah, yang sedang mengurus izin menuturkan: ”Ruangannya panas, tidak ada pendingin ruangan. Kami yang menunggu menjadi tidak nyaman karena harus berebut tempat duduk dengan yang sedang mengurus akta di catatan sipil” hasil wawancara, 2009. Keterbatasan tempat menjadikan ruang UPT ditata seadanya. Kesan sumpek akan langsung menyeruak ketika konsumen memasuki gedung. Jelas hal ini perlu segera dibenahi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman konsumen pengguna jasa.

h. Prioritas Tahapan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan