BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggabungkan dua jenis pendekatan, yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian kuantitatif
dipergunakan dengan mengedepankan penelitian survey, yaitu informasi diperoleh dari responden dengan mempergunakan alat bantu kuesioner. Dalam
hal ini dengan mempergunakan Indeks Kepuasan Masyarakat IKM untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Unit Pelayanan
Terpadu Kabupaten Pekalongan. Singarimbun 1995 menyatakan bahwa dalam penelitian survey, informasi dikumpulkan dari responden dengan
mempergunakan kuesioner. Adapun maksud penelitian dengan metode ini adalah : 1 penjajagan eksploratif, 2 deskriptif, 3 penjelasan
eksplanatoriconfirmatory yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, 4 evaluasi, 5 prediksi meramalkan kejadian tertentu di
masa datang, 6 penelitan operasional, dan 7 pengembangan indikator- indikator sosial.
Dalam penelitian kualitatif, tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian studi kasus, karena dalam penelitian ini peneliti ingin menelaah
secara intensif, mendetail dan komprehensif tentang bagaimana perencanaan program peningkatan kualitas pelayanan publik pada Unit Pelayanan Terpadu
Kabupaten Pekalongan .
Sebagaimana definisi dari studi kasus ini menurut Bonoma dalam McNabb, David E. 2002:286:
A case is a description of a management situation based on interview, archives, naturalistic observation, and other data, constructed to be sensitive
to the context in which management behavior takes place and to its temporal restraints. These are characteristics shared by all cases.
Manfaat studi kasus untuk meneliti perencanaan program sebagaimana penjelasan dari Lang dan Heiss dalam McNabb, David E. 2002:286 tentang
manfaat dari studi kasus sebagai berikut: Case studies are often intensive studies of one or a few exemplary individuals,
families, events, time periods, decisions or set of decisions, processes, programs, institutions, organizations, groups, or even entire communities.
Demikian pula Muhadjir 1996: 42 menjelaskan tujuan utama studi kasus adalah memahami secara menyeluruh suatu kasus yang mungkin
pribadi, satuan sosial atau masalah, masa lampau dan perkembangannya. Lingkup studi kasus pada dasarnya mencakup seluruh siklus perkembangan
obyek, tetapi dapat pula membatasi pada obyek-obyek spesifik. Studi kasus lebih bersifat penjelajahan; kesimpulannya lebih bersifat deskriptif.
B. Fokus Penelitian