Jenis Perizinan yang Ditangani UPT

Lebih rinci disampaikan oleh Kepala UPT, bahwa: “Ada 4 prinsip yang kami kedepankan dalam memberikan pelayanan terpadu. Pertama, kesederhanaan dan efisiensi yang mengandung arti prosedurtatacara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan, serta biaya pelayanan yang tidak terlalu tinggi diluar kewajaran sesuai peraturan yang berlaku. Kedua, kejelasan dan kepastian yang mengandung arti adanya kejelasan dan kepastian mengenai prosedurtata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik persyaratan teknis maupun administrasi, pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan, rincian biayatarif pelayanan dan tata cara pembayaran serta Jadwal waktu penyelesian pelayanan. Ketiga adalah keamanan, dimaksudkan bahwa proses hasil pelayanan dapat memberikan kepastian hukum dan rasa aman bagi masyarakat. Keempat keterbukaan dengan maksud prosedurtata cara, persyaratan, satuan kerjapejabat penanggungjawab pemberian waktu penyelesaian, rincian biayatarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat” hasil wawancara, 2009

d. Jenis Perizinan yang Ditangani UPT

Dasar pembentukan Unit Pelayanan Terpadu adalah untuk memudahkan masyarakat mengurus perizinan yang semula harus ke instansi yang menanganinya, sekarang cukup di satu tempat saja dengan berbagai perizinan dapat ditangani. Kabupaten Pekalongan sendiri sudah menangani 25 jenis perizinan. Ke-25 izin ini kemudian dibagi berdasarkan pembidangan pelaksana yang menangani, yaitu: 1 Perizinan I : • Izin Usaha Industri IUI • Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP • Tanda Daftar Perusahaan TDP 2 Perizinan II : • Izin Mendirikan Bangunan IMB 3 Perizinan III : • Izin Gangguan HO • Izin Reklame 4 Perizinan IV : • Izin Apotik • Izin Balai Pengobatan 5 Perizinan V : • Izin Usaha Pariwisata yang meliputi : o Jasa Biro Perjalanan wisata o Jasa Agen Perjalanan Wisata o Jasa pramuwisata o Jasa konveksi, perjalanan intensif,dan pameran o Jasa Konsultan pariwisata o Jasa Impresariat o Jasa informasi Pariwisata o Taman rekreasi o Gelanggang renang o Kolam pancing o Gelanggang Permainan dan ketangkasan o Rumah bilyard o Bioskop o Atraksi Wisata o Rumah Makan o Hotel melati Vila Losmen Pesanggrahan o karaoke Pub Diskotik o Pondok Wisata o Dunia fantasi o Pusat Seni dan hiburan o Taman satwa dan pentas Satwa o Fitnes Centre o Salon Kecantikan Rias Pengantin o Mandala Wisata o Cafetaria o Padang Golf o Bumi Perkemahan Jumlah yang masih kecil tersebut diakibatkan masih adanya keengganan dari beberapa pihak untuk melepas izin-izin yang mereka tangani. Seperti yang diungkapkan Kepala Subagian Kelembagaan berikut. “Tiap tahunnya kita melakukan rapat dengan instansi-instansi yang mengurus perizinan. Disana dibahas izin-izin mana saja yang bisa kita tarik mana yang tidak” hasil wawancara, 2009. Kepala UPT mengungkapkan hal yang senada, bahwa: “Memang belum semua jenis perizinan ditangani sepenuhnya oleh UPT. Ada beberapa yang masih berada di SKPD yang menanganinya. Maka tiap tahunnya kami selalu berkoordinasi dengan mereka izin-izin mana yang bisa kami tangani” hasil wawancara, 2009. Pelimpahan kewenangan pengurusan perizinan diperjelas oleh salah satu pejabat di Dinas Pekerjaan Umum, bahwa: “Semua izin yang ditangani DPU sudah diserahkan ke UPT kecuali izin- izin pinjam alat berat masih di DPU. Untuk target penerimaan retribusi dari izin-izin tersebut masih dari pihak DPU yang menyusun” hasil wawancara, 2009. Jumlah jenis perizinan yang tidak bertambah dari tahun ketahun menunjukkan adanya keengganan dari instansi terkait untuk melepaskan pengurusan perizinan sepenuhnya kepada Unit Pelayanan Terpadu. Masing-masing pihak masih bersikeras mempertahankan izin-izin yang mereka tangani sehingga mengakibatkan masyarakat masih belum bisa menikmati pelayanan one stop service sepenuhnya karena hanya beberapa izin saja yang ditangani oleh UPT. Di sisi lain untuk target penerimaan retribusi pun masih disusun oleh instansi terkait. Unit Pelayanan Terpadu sebagai instansi menangani perizinan tidak memiliki kesempatan untuk menyusun target pendapatan dikarenakan adanya aturan yang jelas hanya para kepala SKPD yang bereselon saja yang bisa menyusun anggaran. Dengan posisi hanya sebagai koordinator dan jabatan yang dipegang tidak bersifat eselon maka penyusunan anggaran target penerimaan masih disusun oleh instansi terkait.

e. Standar Operasional Prosedur